Kenangan Terakhir Dengan Sang Ayah. (Foto: MStar)
Dream - Sesungguhnya ajal dan maut itu adalah ketentuan Allah yang tak satu pun manusia bisa mengetahuinya. Meski berusaha ikhlas, kepergian orang yang dicintai untuk selamanya merupakan pukulan besar bagi seseorang dalam melanjutkan kehidupannya.
Begitulah yang dialami seorang wanita yang membagikan kisah ayahnya yang meninggal setelah mengalami kecelakaan di jalan raya.
" Love you forever and always, daddy (menyayangi selamanya, ayah)," tulis wanita Malaysia itu di Twitter yang di-retweet hampir 5.000 kali.
Wanita bernama Iylia Nur Batrisyia Ahmad Azhar itu mengatakan, ayahnya yang berusia 58 tahun tewas di lokasi kejadian karena kecelakaan.
Mobil SUV yang dikendarai ayahnya bertabrakan dengan mobil di Kilometer 67 Jalan Kuantan-Segamat dekat Pekan, Pahang, pada Rabu malam lalu.
Menurut wanita berusia 21 tahun itu, ketika insiden terjadi, ayahnya yang bekerja sebagai kontraktor di Johor sedang dalam perjalanan pulang ke rumah di Kuantan.
" Ayah saya bekerja di Johor, dan pulang setiap minggu. Biasanya ayah saya akan pulang pada hari Kamis atau Jumat karena libur akhir pekan di Johor dimulai pada hari Jumat.
" Tetapi pada hari kejadian, ayah pulang ke Kuantan sehari lebih awal. Ayah tidak memberi tahu keluarga bahwa dia akan pulang hari Rabu itu," katanya.
Menurut gadis yang akrab disapa Trisyia ini, pada Rabu pagi itu, dia sempat melakukan panggilan video dengan ayahnya sebelum berangkat ke Kuantan.
Trisyia bahkan mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp pada siang harinya. Tetapi ayahnya tak pernah bilang bahwa akan pulang ke rumah hari itu.
" Ayah pulang diam-diam sampai kami mendapat kabar tentang kecelakaan maut itu," kata Trisyia.
Trisyia mengatakan pada hari kejadian, dia tiba-tiba tergerak untuk video call dengan ayahnya meski seminggu sebelumnya sudah melakukannya.
" Ini bukan pertama kalinya video call karena ayah saya baru saja pulang akhir pekan kemarin.
" Namun pagi itu saya tergerak untuk video call sambil mempersiapkan adik bungsu saya yang berusia dua tahun bulan depan berangkat sekolah," ujar Trisyia.
Tidak hanya video call, Trisyia juga membuat tangkapan layar saat adiknya video call dengan ayahnya. Padahal selama ini dia tak pernah membuat tangkapan layar saat video call.
" Itulah video call terakhir dengan ayah. Sedih setiap kali lihat tangkapan layar video itu sebab ada kenangan dengan almarhum," ujar anak ketiga ketika dari 8 bersaudara ini.
Trisyia yang merupakan lulusan Administrasi Pariwisata di Politeknik METro Kuantan ini mengatakan ayahnya adalah seorang yang tegas namun penyayang.
" Ayah tampangnya saja yang terlihat garang, makanya banyak yang takut. Ayah juga susah senyum. Di foto pernikahan saya tahun lalu ayah juga tampak serius, tak senyum.
" Tapi waktu video call itu wajah ayah agak berbeda. Sebab ayah lebih banyak tersenyum, nampak lebih ceria. Inilah senyuman ayah terakhir," pungkas Trisyia.
Sumber: mStar.com.my
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR