Inggris Tangkap Pelanggar Social Distancing

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 25 Maret 2020 06:02
Inggris Tangkap Pelanggar Social Distancing
Ada banyak warga yang tidak mematuhi aturan social distancing.

Dream - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan polisi akan memberlakukan isolasi secara nasional untuk mencegah penyebaran virus corona, Covid-19. Polisi akan mendenda siapa pun yang tidak mematuhi larangan pertemuan lebih dari dua orang.

Boris Johnson mengatakan, individu hanya akan dapat meninggalkan rumah mereka untuk kegiatan penting semisal berbelanja. Pemerintah juga memerintahkan toko yang menjual barang-barang yang tidak penting untuk ditutup.

Perintah ini mengikuti kekhawatiran bahwa tidak banyak orang yang mengikuti panduan sosial distancing.

" Warga Inggris telah diberitahu bahwa mereka hanya dapat meninggalkan rumah untuk berbelanja kebutuhan dasar. 'Sesering mungkin' dan melakukan satu jenis olahraga sehari. Orang-orang juga akan diizinkan untuk pergi ke luar untuk mencari bantuan medis, merawat orang yang rentan atau untuk bepergian ke tempat kerja 'jika benar-benar diperlukan', meskipun belum jelas bagaimana ini akan diputuskan," kata Boris, dilaporkan Metro.co.uk, Selasa, 24 Maret 2020.

Boris menyebut, tindakan tegas akan dilakukan setidaknya selama tiga pekan. Dia juga memerintahkan penutupan perpustakaan, taman bermain dan gym terbuka, dan tempat-tempat ibadah.

1 dari 5 halaman

Masih Bandel

Boris Johnson mengakui langkah itu akan mengganggu kehidupan, bisnis, dan pekerjaan orang.

" Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan menjaga pembatasan ini di bawah tinjauan konstan. Kami akan mengkaji lagi dalam tiga pekan mendatang," ujar dia.

Pemerintah Inggris telah memerintahkan menutup pub, bar, restoran, bioskop, dan tempat-tempat lain yang mendatangkan kerumunan warga pada Jumat malam.

Warga hanya disarankan untuk melakukan social distancing.  Tetapi foto-foto yang beredar di media sosial, menunjukkan kerumunan besar orang berbondong-bondong ke taman pada Hari Ibu.

2 dari 5 halaman

Cegah Corona, Penerbangan Domestik, Bus, Taksi, dan Kereta di Arab Saudi Disetop

Dream - Aksi karantina mandiri untuk menghadapi virus corona terus bergulir. Hari ini, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan penangguhkan penerbangan domestik, bus, taksi, dan kereta api.

Dilaporkan Saudi Gazette, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, penangguhan 14 hari itu akan dimulai pada Sabtu, 21 Maret 2020.

" Hanya penerbangan yang terkait dengan kasus-kasus kemanusiaan, pesawat evakuasi medis dan penerbangan pribadi yang akan diberikan izin yang diperlukan yang dikeluarkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA)," kata sumber itu.

Menurut laporan itu, bus milik lembaga pemerintah atau fasilitas kesehatan publik atau swasta, dan perusahaan komersial yang mengangkut karyawan mereka, atau bus yang digunakan untuk tujuan kesehatan, kemanusiaan atau keamanan dikecualikan dari larangan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi telah melarang pelaksanaan sholat berjemaah dan sholat Jumat untuk menghindari penyebaran wabah corona. Kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, masjid-masjid di pelosok Arab Saudi diminta untuk menggiring jemaah sholat secara mandiri.

3 dari 5 halaman

Arab Saudi Ubah Azan untuk Cegah Wabah Virus Corona

Dream - Kerajaan Arab Saudi memutuskan mengganti panggilan azan.  Arab Saudi telah mengamandemen untuk panggilan `datanglah untuk sholat` dalam bahasa Arab, diganti dengan `berdoalah di rumah`.

Dilansir Arab News, panggilan azan itu juga dapat diterjemahkan sebagai `berdoalah di mana kamu berada`. Pernyataan itu mengatakan bahwa sholat Jumat dapat dilakukan umat Islam di rumah.

Dilaporkan Saudi Press Agency, Dua Masjid Suci di Mekah dan Madinah dibebaskan dari keputusan itu.

" Pintu masjid akan ditutup sementara, tetapi mereka akan diizinkan untuk melafalkan panggilan untuk sholat," kata dia.

Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdulatif Al-Sheikh mengatakan, fasilitas untuk mencuci orang mati di masjid akan tetap dibuka, namun akan dibatasi untuk beberapa orang. Berdoa atas orang mati hanya akan diizinkan di kuburan pemakaman.

Keputusan ini diumumkan Selasa, 17 Maret 2020. Arab Saudi ingin mendorong umat Islam untuk sholat di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.

4 dari 5 halaman

Masjid Istiqlal Tetap Gelar Sholat Jumat

Dream - Masjid Istiqlal tetap menggelar sholat Jumat pekan ini. Agenda tersebut sesuai dengan jadwal rutin yang selama ini dilaksanakan.

" Untuk besok, minggu ini, sampai detik ini belum ada perubahan, kami tetap melaksanakan sholat Jumat," ujar Kepala Bagian Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, dikutip dari Merdeka.com.

Abu Hurairah mengatakan pihaknya menyediakan alat pemindai suhu tubuh dan hand sanitizer. Ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Nantinya, jemaah yang datang akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum masuk masjid. Selain itu, ada lima botol hand sanitizer disediakan di dua pintu masuk utama.

" Saat ini hanya dua dari tujuk pintu yang aktif disebabkan sedang renovasi masjid," kata dia.

5 dari 5 halaman

Penyemprotan Disifektan Secara Berkala

Tak hanya itu, petugas akan menyemprotkan disinfektan dua sampai tiga kali dalam sepekan. Waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia.

" Untuk penyemprotan disinfektan yang pasti kami lakukan secara berkala nanti," kata dia.

Terkait personel yang bertugas, Abu Hurairah mengatakan semua dilakukan oleh petugas dan karyawan Masjid Istiqlal. Mereka dalam rentang usia produktif antara 20-30 tahunan.

Para petugas juga akan dibekali masker dan cairan pembersih tangan. Khusus untuk petugas penghitung uang infak jemaah, diharuskan memakai masker dan sarung tangan.

Sumber: Merdeka.com/Tri Yuniwati Lestari

Beri Komentar