Kata Lurah di Gunungkidul Soal Kematian Belasan Ternak Secara Misterius

Reporter : Arini Saadah
Senin, 30 Agustus 2021 12:00
Kata Lurah di Gunungkidul Soal Kematian Belasan Ternak Secara Misterius
Belasan ternak di Gunungkidul mendapat serangan teror dari hewan misterius.

Dream - Peternak di daerah Gunungkidul, Yogyakarta, masih menyimpan sejumlah pertanyaan besar. Pasalnya selama sepekan terakhir sejak 23 hingga 28 Agustus 2021, sebanyak 15 ekor kambing milik warga di Kalurahan Purwodadi, Tepus, mati dengan kondisi luka-luka di tubuhnya.

Ternak-ternak tersebut diduga diserang oleh hewan misterius yang belum diketahui hingga sekarang. Alhasil kerugian para peternak ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Lurah Purwodadi, Sagiyanto, menjelaskan hewan liar yang menyebabkan kambing-kambing ternak milik warga mati itu belum diketahui secara pasti.

Namun banyak warga menduga kalau hewan itu adalah anjing-anjing liar yang sengaja dilepas warga untuk mengusir kera ekor panjang di ladang penduduk yang tak jauh dari laut selatan.

“ Hewan itu seperti apa tidak ada yang tahu. Tapi banyak warga menduga ini sejenis anjing atau serigala begitu,” kata Sagiyanto, dikutip dari Liputan6.com.

1 dari 3 halaman

Serangan Teror Hewan Misterius

Beberapa hari yang lalu setidaknya terdapat 15 ekor kambing milik warga di dua lokasi berbeda menjadi sasaran hewan misterius ini.

Kambing di dalam kandang mati semua yang jumlahnya mencapai 7 ekor. Kemudian ada pula kambing di kandang sebelahnya yang mati berjumlah 3 ekor dan lima ekor sudah dalam keadaan luka-luka.

“ Yang mati tiga dan yang hidup lima. Takut mati juga akhirnya dijual kambingnya,” kata Sagiyanto.

2 dari 3 halaman

Teror Tiap Tahun

Ilustrasi

Anehnya, kata Sagiyanto, teror hewan misterius ini rupanya terjadi tiap tahun terutama dalam periode Juni hingga September. Tiga tahun sebelumnya, teror hewan ini menyebabkan ratusan ekor kambing dengan ciri-ciri yang sama jadi korban sasaran.

Sebagai antisipasi, kini banyak warga yang membawa pulang kambingnya ke rumah yang jaraknya mencapai 4 hingga 5 kilometer dari lokasi kandang. Selain itu, mereka juga melakukan patroli dengan membawa senapan angin.

Dengan patroli tersebut, Sagiyanto mendapat laporan kalau warga berhasil menembak mati dua ekor anjing liar saat berpatroli. Dia berharap serangan hewan liar tersebut bisa berakhir dengan matinya dua anjing itu.

3 dari 3 halaman

Langkah BKSDA DIY

Selain patroli, untuk mengetahui kebenaran teror dari hewan misterius, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY berencana memasang kamera CCTV di beberapa titik tertentu.

Kepala BKSDA DIY, Muhammad Wahyudi, mengatakan hingga kini belum mengetahui secara pasti hewan apa yang menggigit belasan kambing tersebut. Dia pun tidak bisa menentukan berdasarkan dugaan dari warga.

Namun dia belum bisa memastikan kapan kamera CCTV itu dipasang. Ia merasa masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan.

“ Tapi yang pasti kalau sudah ketahuan seperti apa jenis hewannya, maka akan lebih mudah dalam penanganannya. Termasuk bagaimana untuk mengondisikan ternak warga agar tidak ada lagi serangan hewan liar,” jelas Wahyudi.

Beri Komentar