PJ Sekda Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru Pj Wali Kota Palembang Terkait Insentif RT/RW

Reporter : Daniel Mikasa
Jumat, 9 Agustus 2024 22:35
PJ Sekda Makassar Terima Kunjungan Studi Tiru Pj Wali Kota Palembang Terkait Insentif RT/RW
Diskusi antara kedua belah pihak berlangsung selama dua jam, dengan Pj Wali Kota Palembang sangat serius mengulik skema insentif tersebut.

Pj Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menerima kunjungan rombongan Pj Wali Kota Palembang, Dr. Abdul Rauf Damenta, di Ruang Rapat Sekda, Balaikota Makassar, pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan studi tiru terkait pengaturan pemberian insentif kepada RT/RW di Kota Makassar.

Sebelum menjelaskan skema insentif RT/RW, Firman terlebih dahulu memperkenalkan profil Kota Makassar, yang mencakup berbagai inovasi dan pencapaian penting. Beberapa program strategis yang disoroti antara lain Makassar Sombere Smart City, Makaverse, Makassar Recover, Lorong Wisata, Home Care, Layanan 112, Jagai Anakta, dan lainnya.

“ Selamat datang, Pak Wali. Sebelum membahas insentif RT/RW, kami ingin memperkenalkan profil Kota Makassar, yang didukung oleh inovasi dan program strategis yang menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan insentif RT/RW di sini,” ucap Firman.

Firman menjelaskan bahwa skema insentif RT/RW di Makassar didasarkan pada sembilan indikator yang harus dipenuhi, sesuai dengan Perwali No. 3 Tahun 2024. Indikator tersebut meliputi Lorong Wisata, Bank Sampah, retribusi sampah, PBB, Sombere and Smart City, serta buku administrasi RT/RW. Selain itu, terdapat indikator deteksi dini kerawanan sosial, data penduduk non-permanen, dan deteksi dini kerawanan bencana di lingkungan RT/RW.

“ Sembilan indikator ini harus dipenuhi oleh 5.974 orang RT dan 996 orang RW. Jika semuanya terpenuhi, insentif yang diterima akan mencapai Rp 1,2 juta. Penilaian dilakukan langsung oleh lurah dan camat yang memantau di lapangan. RT/RW sangat berperan dalam mendukung kinerja Pemkot Makassar,” ujar Firman.

Firman juga menambahkan bahwa selain perangkat RT/RW, Pemkot Makassar juga membentuk Dewan Lorong yang bertugas memonitoring kondisi lorong-lorong di seluruh Kota Makassar. Dewan Lorong Kota Makassar terdiri dari 6.000 orang yang merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik.

“ Kami juga berencana untuk meningkatkan insentif RT/RW menjadi Rp 2 juta per bulan jika PAD Kota Makassar mencapai Rp 2 triliun,” tambah Firman.

Sementara itu, Pj Wali Kota Palembang, Dr. Abdul Rauf Damenta, memberikan pujian atas inovasi yang diterapkan di Kota Makassar.

“ Saya sangat terkesan dengan apa yang telah dilakukan Kota Makassar. Inovasi dan program yang ada sangat transparan dan memiliki dampak positif. Kami ingin belajar lebih banyak mengenai hal ini,” ujarnya.

Dr. Abdul Rauf juga menyatakan bahwa Palembang sudah memberikan insentif kepada RT/RW, namun nominalnya masih sebesar Rp 600 ribu per bulan. Ia berencana untuk menaikkannya menjadi Rp 1 juta per bulan tahun depan, dan berharap dapat meniru keberhasilan Makassar dalam pengelolaan insentif RT/RW.

Diskusi antara kedua belah pihak berlangsung selama dua jam, dengan Pj Wali Kota Palembang sangat serius mengulik skema insentif tersebut.

“ Saya akan membawa ilmu yang saya dapatkan hari ini untuk diterapkan di Palembang, guna memajukan kota kami. Terima kasih atas sambutan hangatnya, Pak Sekda,” tutup Dr. Abdul Rauf.

Beri Komentar