Ilustrasi Cut Yuliasmi Saat Bercerita Kisah Perjalannya Sebelum Masuk Akpol (Foto: YouTube/INDONESIAN NATIONAL POLICE ACADEMY)
Dream – Tak sedikit orang yang meraih karier cemerlang dan kesuksesan dengan perjuangan panjang dan semangat tak pantang menyerah. Pengalaman ini pernah dilakoni Inspektur Dua (Ipda) Cut Yuliasmi yang dua kali gagal menjadi Bintara Polisi.
Yuliasmi sejak SMA memang sudah bercita-cita menjadi seorang polisi wanita. Perempuan kelahiran Padang berdarah Aceh ini sempat mencoba mengikuti tes Bintara setelah lulus SMA.
Namun takdir belum berpihak kepadanya. Yuliasmi dua kali gagal menjadi Polisi setelah mengikuti ujian tes Bintara Polisi.
" Dulu maunya Bintara waktu lulus SMA 2015," kata Cut Yuliasmi dalam kanal Youtube INDONESIAN NATIONAL POLICE ACADEM yang direkam sebelum dia lulus dari Akademi Polisi (Akpol).
Rupanya gagal seleksi Bintara Polisi, Yuliasmi justrui diterima saat mendaftar perwira muda Polisi melalui Akpol. Yang mengejutkan dia mendapatkan rangking satu dalam proses penerimaan tersebut.
Lantas bagaimana kisahnya Cut Yuliasmi yang tak pantang menyerah mengikuti tes seleksi polisi? Begini ulasan selengkapnya.
Cut Yuliasmi menceritakan jika dia pernah mengikuti les setelah lulus dari SMA di Padang. Di periode itu, wanita berhijabini mendengar pembukaan pendaftaraan untuk Bintara Polisi dan memutuskan untuk mendaftar.
Saat mengikuti proses seleksi, Cut Yuliasmi dinyatas lulus untuk tes akademik, psikologi, dan berbagai tes lainnya. Namun ada satu hal yang membuatnya tak bisa menjadi tarunap polisi.
“ Nah pas digabungin ternyata masih di bawah garis batas, yang kurang kesehatan,” jelasnya.
Perempuan yang jadi perwakilan pengiriman Polda Sumbar 2016 di Akpol ini merasa malu telah menjadi beban orang tua. Apalagi dengan status sebagai anak pertama yang harus bisa diandalkan untuk penopang keluarga.
“ Orangtua kan fokus ke saya. Saya kan anak pertama, adik dua sampai ditinggal di rumah,” jelas Cut Yuliasmi.
“ Jadi kegagalan pertama ini lebih beban ke orang tua ya? Karena lebih beban perjuangannya orang tua,” kata Dimas.
Yuliasmi mengungkapkan ia pernah mengalami masa keterpurukan usai gagal tes masuk Bintara Polri. Di periode itu dia selalu menolak ajakan teman-temannya untuk bermain ke luar karena merasa malu.
“ Jadi gagal Bintara langsung pulang kan. Ya di rumah saja, nggak kemana-mana. Kayak sudah males dan malu, gagal. Terus ditelepon lagi sama pihak les,” ungkapnya.
Dia juga semakin tidak merawat tubuhnya sehingga berat badannya bertambah dan wajahnya pun tak terawat.
“ Habis gagal Bintara jadi malas-malasan, mulai gendut dan jerawatan. Sampai ditanyain sama pihak lesnya. Disuruh kurangin berat badan,” terangnya.
Setelah berpikir lama, Yuliasmi memutuskan untuk mencari jalan lain. Ia mengikuti les penerimaan Akpol Polri di Padang. Tak disangka, ia justru mendapatkan rangking satu di Polda Sumbar sekaligus lolos menjadi siswa Akpol.
Usai menjalani taruni di Akpol, Yuliasmi dilantik sebagai pejabat Polisi Taruna (Poltar). Ia merupakan angkatan 51 Batalyon Andyana Yudhaga di Akpol.
“ Rangking satu dari 10 dari yang kirim. Kalau dulu nggak ngerti bagaimana jadi pejabat (Poltar),” jelasnya.
Kini Yuliasmi menyadari karier dan jalan hidupnya ada di Akpol. Berbagai rangkaian pelatihan dan tempaan keras tak membuatnya mengeluh dan sedih.
“ Karena gua yang ingin Akpol dari awal. Jadi sampai sekarang nggak ngerasa harus nyerah,” ucapnya dengan semangat.
Berhasil lulus dari Akpol pada tahun 2020, kini ia sudah menjadi perwira pertama Polri. Pangkat yang ia sandang pun adalah Inspektur Dua Polisi alias Ipda.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya