Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Polisi Italia menyita ratusan dormice atau sejenis tikus yang merupakan makanan kesukaan mafia di Negeri Pizza itu. Awalnya polisi akan menggerebek produsen ganja, namun malah menemukan dormince yang diternak untuk dimakan sebagai bagian dari ritual mafia tersebut.
Setelah polisi menyerbu gudang ganja di Italia selatan dan menemukan ratusan tikus, akhirnya tiga orang berhasil ditangkap.
Di sana terdapat beberapa kandang yang penuh dengan tikus hidup. Tikus itu rupanya sengaja diternak hingga akhirnya akan disembelih dalam sebuah ritual aneh. Sementara itu sekitar 235 tikus mati berada di dalam freezer.
Rupanya tikus beku itu dijadikan camilan favorit oleh klan Mafia Ndrangheta dari Calabria. Mereka menyajikannya kepada para tamu pada makan malam rekonsiliasi.
Klan Ndrangheta merupakan salah satu kelompok kriminal terkaya di dunia, yang beroperasi dari Calabria, Italia selatan.
“ Ketika polisi mendengarkan panggilan telepon mafia selama penyelidikan perdagangan narkoba, diketahui setelah perselisihan antar klan, mereka mengadakan makan malam perdamaian di mana mereka mengosumsi tikus,” ungkap Giovanni Malara, pendiri kelompok anti-perburuan liar Gruppo Adorno, seperti dikutip dari laman dailystar.co.uk.

Di Italia, menangkap dan memakan dormice merupakan tindakan melanggar hukum. Hewan pengerat yang mirip tikus itu justru dipandang sebagai makanan lezat di beberapa daerah di wilayah Italia bagian selatan.
Bahkan beberapa restoran sengaja membiarkan ekor berbulu khasnya tetap utuh, sehingga pengunjung dapat mengetahui apa yang sedang mereka konsumsi.
Dari surat kabar yang lain, diketahui mafia kriminal Ndrangheta juga melepaskan anjing-anjing galak untuk menangkap dormice.
Dormice sering ditangkap untuk dimakan setelah musim dingin saat mereka masih terlelap di sarangnya karena hibernasi. Para pemburu terkadang mengambil dormice muda dari sarangnya dan membesarkannya hingga bisa disajikan sebagai makanan.
“ Sangat kejam untuk memburu mereka dan menyimpannya di kandang, itu adalah perlakuan buruk terhadap hewan liar yang dilindungi oleh hukum,” ujar Francesca Manzia, dari Lipu, sebuah badan amal perlindungan satwa liar.
Tidak hanya Mafia Kriminal di Italia saja yang masih mengosumsi dormice. Tradisi memakan dormice sebagai jamuan acara tertentu juga sudah ada sejak zaman Romawi. Bahkan dormice juga dinikmati sebagai makanan di beberapa negara bagian Kroasia dan Slovenia.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget