Sabah Diklaim Filipina, Malaysia Kebakaran Jenggot

Reporter : Sugiono
Kamis, 27 Agustus 2020 10:00
Sabah Diklaim Filipina, Malaysia Kebakaran Jenggot
Hubungan Filipina dan Malaysia memanas!

Dream - Hubungan Filipina-Malaysia dalam beberapa pekan belakangan ini agak memanas. Naiknya suhu hubungan kedua negeri berjiran itu karena Filipina menuntut Sabah dari Malaysia.

Dilansir Inquirer News, Komite Urusan Luar Negeri di Dewan Perwakilan Rakyat Filipina telah menyetujui pembuatan peta yang tercantum dalam paspor negara tersebut.

Peta terbaru itu mencakup Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 320 kilometer dan Sabah yang saat ini merupakan negara bagian Malaysia.

1 dari 3 halaman

Untuk Menguatkan Sejarah Filipina atas Sabah

Senator dari Cagayan de Oro, Rufus Rodriguez, menjadi orang yang bertanggung jawab dalam membuat RUU baru bernomor 6399 itu.

RUU itu dibuat dalam rangka mengamandemen Undang-Undang Paspor Filipina yang dikeluarkan tahun 1996 berdasarkan Republic Act No. 6239.

Dalam pernyataannya, Rodriguez mengatakan bahwa amandemen tersebut dimaksudkan untuk menekankan dan menegaskan hak dan sejarah Filipina atas Sabah.

" (RUU 6399) bertujuan untuk menekankan dan menuntut kemenangan kami di Laut Filipina Barat (WPS) atas China di Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda; Dan hak hukum dan sejarah kami atas Sabah," kata Rodriguez.

2 dari 3 halaman

Sabah Tetap Bagian dari Malaysia Selamanya

Namun pihak Malaysia tidak akan mengakui peta Filipina yang memasukkan Sabah ke dalam paspor terbaru mereka.

Menteri Urusan Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein melalui Twitter menegaskan bahwa Sabah adalah bagian dari Malaysia untuk selamanya.

Di dalam sidang parlemen pada 5 Agustus lalu, Hishammuddin mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin Jr, soal cuitannya yang berbunyi 'Sabah bukan bagian Malaysia'.

" Saya ingin menyatakan di Dewan Rakyat ini, kami tidak mengenal adanya pihak asing di Sabah. Pada saat yang sama, Sabah menjadi milik Malaysia dan akan tetap menjadi bagian dari Malaysia selamanya," kata Hishammuddin.

3 dari 3 halaman

Tidak Akan Layani Tuntutan Tak Berdasar

Sementara itu, politisi asal Sabah Datuk Seri Anifah Aman, menyebut Filipina telah mengabaikan sejarah dan hukum negara.

Mantan menteri luar negeri di era kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak itu mengatakan pemerintah Malaysia tidak akan menerima tuntutan apapun dari pihak manapun terhadap negara bagian Sabah.

" Sabah telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan komunitas internasional sebagai bagian dari Malaysia sejak Federasi didirikan pada 16 September 1963," tulisnya.

Menengok kembali sejarah, pada tahun 1963, Sabah melebur di bawah naungan Malaysia. Negara bagian itu sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Sulu yang meliputi Kalimantan Utara dan Filipina Selatan.

Sumber: OhBulan.com, Inquirer News

Beri Komentar