Ilustrasi Fatima Bridle, Pasien Covid-19 Yang Sembuh Setelah Koma Selama 40 Hari (Foto: Dailystar.co.uk)
Dream – Fatima Bridle, wanita Inggris berusia 35 tahun itu akhirnya sembuh dari Covid-19 setelah menghabiskan sebanyak 105 hari di dalam ventilator dan menjalani trakeotomi.
Fatima Bridle mengatakan tinggal di rumah sakit selama itu rasanya seperti mimpi. Ia ingin mengucapkan terimakasih kepada pekerja medis yang telah merawatnya selama itu.
Ia merupakan pasien Covid-19 terlama di Inggris, yang menghabiskan selama 40 hari berjuang untuk pulih dalam keadaan koma, berada di dalam ventilator dan menjalani trakeotomi.
Dilansir dari Daily Star, berikut cerita selengkapnya Fatima Bridle seorang pasien Covid-19 yang menjalani perawatan rumah sakit terlama di Inggris.
Fatima mengaku sangat bahagia karena bisa sembuh dari virus yang mematikan itu. Bahkan ia harus menjalani perawatan selama 105 hari di rumah sakit.
Fatima mengatakan tinggal di rumah sakit rasanya seperti mimpi. Ia ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada dokter dan perawat yang telah merawatnya.
“ Mereka semua luar biasa, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua dokter dan perawat yang telah memberi saya kesempatan untuk hidup lagi. Saya senang berada di sini. Rasanya seperti mimpi,” kata Fatima.
Ia berharap bisa segera pulang dalam beberapa minggu dan kembali bertemu dengan suaminya, Tracy yang berusia 56 tahun, yang juga jatuh sakit akibat Covid-19 dan belum pernah bertemu sejak ia dirawat.
Sekretaris Kesehatan Matt Hancock di National Health Service (NHS) mengatakan pemulihan Fatima Bridle adalah salah satu bukti nyata dari program pelayanan kesehatan NHS.
“ Saya benar-benar bahagia mendengar kabar tersebut. Ini membuktikan bahwa tidak peduli siapapun anda, NHS selalu ada untuk anda dan keluarga,” ucapnya.
Sementara itu, suami Fatima, Tracy juga sangat bahagia mendengar kabar istrinya telah sembuh. Ia mengatakan yang terjadi kepada istrinya adalah suatu keajaiban medis.
“ Dia adalah keajaiban medis bagi saya. Berada di ventilator selama itu dan mampu bertahan hidup adalah suatu hal yang luar biasa. Saya tidak sabar untuk segera bertemu dengannya lagi,” ungkap Tracy yang tengah merindukan istrinya tersebut.
Pasangan suami istri tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah pulang dari Maroko. Fatima masih dapat bernapas dalam beberapa hari. Namun Fatima didiagnosis terinfeksi virus Covid-19 dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Southampton pada 12 Maret 2020 lalu.
Hanya enam hari kemudian Fatima dipindahkan ke ruang perawatan intensif sebab dia didiagnosis pneumonia. Pada 24 Maret 2020, tubuh Fatima tidak merespon antiobiotik dan kesulitan bernapas sehingga dibantu dengan ventilator untuk mempertahankan hidupnya. Secara ajaib, Fatima perlahan pulih dan mampu bernapas dengan kapasitas paru-paru 10 hingga 20 persen.
Namun, ia kemudian mengalami sepsis akibat virus yang menggerogoti tubunya merusak jaringan dan organ dalamnya. Tiga minggu yang lalu petugas medis memasukkan larutan garam melalaui selang dari tabung yang mengarah ke mulutnya dan dipompa ke paru-parunya. Cara ini dilakukan untuk membersihkan paru-paru Fatima.
Kapasitas kemampuan paru-parunya meningkat hingga 40 persen dan sekarang menjadi 70 persen. Kemudian Fatima dipindahkan ke ruang umum setelah mampu bernapas tanpa ventilator. Sejak saat itulah Fatima dipindahkan ke rumah sakit lain untuk proses pemulihan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN