Cara Dompet Dhuafa Lestarikan Kesenian Nasional di Tengah Masifnya Gempuran Budaya Asing

Reporter : Dinda Permata Sari
Rabu, 31 Mei 2023 14:35
Cara Dompet Dhuafa Lestarikan Kesenian Nasional di Tengah Masifnya Gempuran Budaya Asing
Dompet Dhuafa melalui program serambi budaya memberikan dukungan kepada pelaku seni di Sobokartti dari sisi kesejahteraan pelatih.

Dream - Di tengah era globalisasi, melestarikan kebudayaan Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri, terutama bagi pelaku seni. Masifnya kebudayaan luar yang diadopsi oleh generasi muda menimbulkan potensi terancamnya budaya asli Indonesia.

Padahal, di zaman dahulu banyak senimah yang bersusah payah berjuang agar pertunjukan seni budaya bisa dinikmati oleh semua kalangan. Golongan yang boleh menonton pertunjukan tari tempo dulu hanya kalangan keraton dan bangsawan kolonial.

Hal tersebut juga yang melatarbelakangi berdirinya Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti yang diresmikan pada 13 Maret 1920.

1 dari 3 halaman

Agar perjuangan melestarikan budaya itu bisa terus berlanjut, maka diperlukan sejumlah dukungan yang bisa membangkitkan semangat pelaku seni di tengah fenomena generasi muda yang mulai berkiblat ke budaya asing.

Dompet Dhuafa melalui program serambi budaya memberikan dukungan kepada pelaku seni di Sobokartti dari sisi kesejahteraan pelatih.

“ Kita mensupport dari sisi kesejahteraan para pelatih,” ungkap Zaini Tafrikhan, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, di Gedung Sobokartti, Selasa 30 Mei 2023.

Dengan begitu, akan meringankan biaya iuran siswa di sanggar sehingga berpotensi untuk menarik lebih banyak peminat seni dari kalangan generasi muda.

2 dari 3 halaman

Support Kesejahteraan Pelatih, Peminat Seni di Sobokartti Meningkat di Era Globalisasi

Selain itu, Dompet Dhuafa juga membantu dari segi promosi melalui berbagai platform juga menambah peminat seni kebudayaan di Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti.

“ Saya sejak 2018 di Sobokartti, sebelum dibantu dompet dhuafa Sobokartti agak sedikit peminatnya. Bahkan lebih banyak pelatihnya daripada yang dilatih. Semenjak ada dompet dhuafa alhamdulillah dan dipromosikan oleh dompet dhuafa siswanya lebih banyak,” kata Slamet Riyanto, salah satu pelatih seni karawitan di Sobokartti.

“ Mungkin dulu sosial medianya kurang, promosinya ke publik kurang, di era sekarang kan musimnya publik lewatnya publik,” tambah dia.

3 dari 3 halaman

Support Kesejahteraan Pelatih, Peminat Seni di Sobokartti Meningkat di Era Globalisasi

Sebelumnya, siswa karawitan di Sobokartti hanyalah berjumlah 30 orang untuk kategori ‘sepuh-sepuh’. Namun, di tahun ini telah bergabung sebanyak kurang lebih sekitar 90 siswa dari grup mahasiswa sekitar 30-an, begitupun dengan kategori SMP dan SMA.

“ Perubahannya sangat signifikan yang awalnya kita siswanya berkurang semenjak ada Dompet Dhuafa siswanya lebih banyak, membantu promosikan dan memberikan honor ke pelatih,” ungkapnya.

Tak hanya melakukan pementasan di Gedung Kesenian Sobokartti, siswa di sanggar ini juga aktif mengisi penampilan di berbagai acara. Selain itu, hampir setiap bulan siswa Sobokartti mengikuti kompetisi di berbagai tingkat kota dan daerah.

Perkumpulan Seni Tari di Sobokartti ini bahkan pernah memenangkan juara satu kompetisi tari klasik tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang di tahun 2020.

Beri Komentar