Warga Desa Kale Ko'mara Membeli Motor Baru Hasil Penjualan Lahan Untuk Bendungan (Fajar.co.id)
Dream - Beberapa bulan lalu, sebuah desa di Tuban, Jawa Timur, menjadi sorotan lantaran warganya ramai-ramai membeli mobil usai mendapat uang kompensasi pembangunan kilang Pertamina.
Kali ini, Desa Miliarder muncul di Takalar, Sulawesi Selatan. Warga satu desa seperti ketiban durian runtuh dan langsung beli mobil.
Warga Dusun Ko'mara, Desa Kale Ko'mara, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar, mendapat rezeki nomplok miliaran rupiah per kepala keluarga. Uang itu merupakan dana kompensasi pembelian tanah dan bangunan untuk lokasi pembangunan Bendungan Pemukkulu.
Salah satu warga, Herlina, 38 tahun, merasakan kegembiraan yang sangat. Dia menggunakan uang tersebut untuk membeli mobil dan motor.
" Yang diterima totalnya lebih Rp1 M (miliar). Saya sudah beli dua motor dan satu mobil," ujar Herlina, dikutip dari Fajar.co.id.
Bagi Herlina, jumlah uang yang diterima sangat fantastis. Sebab aset miliknya yang dibeli bukan hanya rumah dan tanah namun juga tanaman serta pepohonan ukuran besar sehingga harganya jadi naik.
Belum lagi soal posisi tanah Herlina yang strategis karena tepat di pinggir jalan, ditambah ada makam keluarga. Sehingga aset Herlina dihargai Rp30 ribu per meter.
" Luas tanah saya hampir satu hektare. Per meter Rp30 ribu lebih. Rata-rata di sini semua beli kendaraan (motor dan mobil). Banyak juga yang pakai menikah. Tapi saya tidak tahu apakah itu dari uang hasil ini atau apa," kata dia.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Takalar, Muh Muin, membenarkan adanya uang kompensasi tersebut atau ganti untung. Tetapi, dia mengatakan tidak semua warga mendapat ganti untung hingga miliaran rupiah.
" Yang miliaran sekitar 10 orang. Paling tinggi terima Rp5 miliar. Pembayaran langsung ke rekening BRI sekitar April 2021 (sebelum Ramadan), jadi jelang butuh-butuhnya orang untuk dipakai lebaran," kata dia.
Muin mengatakan terdapat 476 bidang tanah yang digunakan untuk pembangunan bendungan. Seluruhnya sudah diajukan dana kompensasi.
" Kita ajukan bentuk ganti rugi. Ada 476 bidang tanak. Yang disetujui LMAN 460 bidang. Nilainya Rp107 miliar. Tahun ini target rampung 100 persen," kata dia.
Terkait bidang yang belum disetujui, Muin menjelaskan kendala terletak pada status tanah. Menurut dia, lahan-lahan tersebut sedang dalam sengketa antara pemilik dengan keluarganya dan sudah masuk pengadilan.
" Secara teknis sudah tidak ada kendala, sekarang ada berperkara. Makanya kita serahkan kepada lembaga peradilan," ucap dia.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati