Kipas Angin Meja Sangat Dibutuhkan Penderita Kanker. (Foto: MStar.com.my)
Dream - Dalam beberapa pekan belakangan ini, cuaca di negara tetangga Malaysia disebutkan cukup panas hingga membuat gerah warganya.
Karena itu, jika ditanya hadiah atau pemberian apa yang paling dibutuhkan saat ini, jawabannya mungkin penyejuk udara atau AC.
Namun, tidak semua warga Malaysia mampu membeli AC. Apalagi penggunaannya dalam tempo lama dalam cuaca panas bisa membuat tagihan listrik jebol.
Oleh karena itu, kipas angin merupakan barang yang paling relevan untuk dijadikan sebagai hadiah di musim panas di Malaysia.
Tapi banyak juga yang tidak menyadari bahwa kipas angin sebenarnya juga bisa menjadi hadiah yang paling ideal untuk penderita kanker.
Lho kok bisa kipas angin bisa menjadi salah satu benda yang paling berharga bagi para penderita kanker?
Melalui akun Facebook, Zuraini Kamal, ketua organisasi Penyintas Kanker Malaysia (CSM), mengungkapkan bahwa kipas angin kecil bisa jadi teman paling menyenangkan bagi pasien kanker.
" Jika Anda bertanya 'Hadiah apa yang dapat Anda berikan kepada pasien kanker?', jawabannya adalah kipas angin ukuran 12 inci. Cocok dan mudah dibawa pasien ke dalam bangsal," tulis Zuraini.
Zuraini mengatakan penderita kanker mudah merasa gerah dan lelah akibat menjalani pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi.
Wanita yang berpengalaman merawat pasien kanker itu mengatakan, kebanyakan bangsal di rumah sakit pemerintah tidak dilengkapi fasilitas AC.
Ruang perawatan di rumah sakit pemerintah sebagian ada juga yang memiliki fasilitas kipas angin. Tetapi kipas angin itu menempel di langit-langit atau dinding.
Padahal, banyak pasien yang menempati ruang kelas 2 atau 3, yang satu ruangan biasanya memiliki empat sampai lima pasien.
" Kalau kamarnya besar, masih terasa panas dan gerah. Pasien merasa kepanasan. Apalagi seperti cuaca panas sekarang," katanya.
Zuraini kemudian bercerita tentang seorang pasien kanker otak yang mengeluh kepada istrinya tentang ketidaknyamanan yang dia rasakan terutama saat tidur.
Mendengar ini, Zuraini membeli kipas angin meja dan mengirimkannya ke bangsal di rumah sakit untuk pasien berusia 50 tahun itu.
Begitu tiba, kipas angin itu dipasang di kamar pasien dirawat. Menurut istri pasien, suaminya sangat suka dengan hadiah tersebut.
" Pasien sangat terharu dan menangis. Akhirnya dia bisa tidur dengan nyaman, tidak lagi terasa panas dan gerah seperti sebelumnya," kata Zuraini.
Zuraini mengatakan pemberian hadiah berupa kipas angin kepada penderita kanker dapat meringankan beban mereka terutama golongan yang kurang mampu.
Itu adalah tanda dukungan kepada penderita kanker, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Bagi kita, harga sebuah kipas angin kecil mungkin murah saja.
Tapi bagi yang kurang mampu mungkin mereka susah untuk membelinya. Lebih bagus lagi hadiahkan kipas angin meja agar mudah dibawa ke mana-mana.
" Percayalah, air mata penderita kanker saat menerima hadiah menunjukkan bahwa kita ambil peduli dan memberi semangat kepada mereka.
" Menjalani perawatan seperti kemoterapi sangat lama, sampai ada penderita yang putus asa. Tapi dengan pemberian kecil ini sedikit banyak memberi keceriaan kepada mereka untuk bangkit, terus berjuang melawan penyakit," pungkasnya.
Sumber: mStar.com.my