Chen Hanya Bisa Memandangi Dan Mencium Putranya Dari Balik Kaca Pintu. (Foto: Cuplikan Video Mirror)
Dream - Wabah virus corona atau COVID-19 masih menjadi topik hangat hingga saat ini. Tindakan pencegahan terus diambil oleh negara-negara di dunia untuk memastikan keselamatan warganya.
Beberapa orang seperti dokter dan perawat perlu mengisolasi diri mereka agar tidak menulari orang-orang di sekitar mereka.
Seperti kisah perawat dari China, yang hampir satu bulan tidak bertemu dengan anak lelakinya yang berusia satu tahun.
Dilansir Mirror, perawat bernama Chen Ruixue itu hanya bisa menciumnya lewat kaca pintu isolasi karena takut menulari anaknya itu.
Chen Ruixue bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Xinyang, China, sejak wabah COVID-19 merebak awal tahun lalu.
Chen Ruixiue terpaksa berjauhan dari putranya karena dia harus merawat para pasien COVID-19 di Xinyang.
Beberapa hari yang lalu, dia pulang ke rumahnya untuk mengambil pakaian sekaligus melihat putranya untuk melepas rindu.
Namun, Chen Ruixue hanya bisa memandangi putra tercintanya itu dari balik kaca pintu isolasi.
Momen tersebut membuat netizen merasa terharu karena seorang ibu hanya bisa memandangi anaknya melalui kaca pintu.
Chen Ruixue termasuk salah satu dari ribuan perawat yang bekerja untuk menangani wabah COVID-19 yang menyerang wilayah Wuhan di China.
Sementara itu, penyebaran virus corona COVID-19 terus saja berlanjut hingga menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia.
Menurut data John Hopkins, Rabu 26 Februari 2020, pukul 12.00 WIB, virus yang diberi COVID-19 telah menginfeksi 81.002 orang di dunia.
Dari angka itu, 2.762 orang dilaporkan meninggal dunia, semntara 30.070 lainnya dinyatakan sembuh.
China masih menjadi negara dengan kasus infeksi corona tertinggi, mencapai 78.064. Dari angka itu, sebanyak 2.715 pasien meninggal dunia, 29.811 dinyatakan sembuh.
Sumber: Lobak Merah
Sedih melihatnya. Seorang perawat di China tidak bisa menyentuh putranya yang masih berusia satu tahun karena takut menularkan virus COVID-19.
Dia hanya bisa memandangi dan mencium putranya itu dari balik kaca pintu isolasi.
Dream - Bagi jutaan orang yang 'terperangkap' di kota Wuhan dan wilayah lain di China akibat wabah virus corona, kehidupan benar-benar terasa seperti dipenjara.
Sudah begitu, anggota keluarga hidup terpisah. Anak terpisah dari ibu mereka. Saudara laki-laki dari saudara perempuannya.
Terbaru, seorang balita yang menjadi korban dari virus corona, harus dikarantina sehingga hidup terpisah dari keluarganya.
Pemandangan balita yang dikarantina di sebuah rumah sakit begitu mengharukan hingga membuat siapa saja meneteskan air mata.
Dibagikan oleh akun Twitter @Huh_My_Rahhhhh, sebuah video memperlihatkan betapa dahsyatnya virus corona dalam menghancurkan kehidupan keluarga seorang pria.
Ketika sang ayah memperhatikan putranya dari jendela pembatas ruang karantina, saat itulah anaknya berusaha minta dipeluk.
Sambil menatap ayahnya, anak itu mengulurkan tangan mungilnya. Berharap sang ayah memeluk dan mengeluarkan dirinya dari ruang isolasi.
Tapi reaksi ayahnya adalah menangis sambil membalikkan badan. Dia tak ingin anaknya melihat dirinya meneteskan air mata karena sedih.
Sementara wajah anak itu tampak begitu sedih dan bingung. Dalam hati mungkin dia berkata, " Kenapa ayah tidak mau memeluk dan menggendong?"
Video mengharukan ini telah di-retweet sebanyak lebih dari 50 ribu kali dan mendapat 112 ribu lebih Likes.
Dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona sebagai keadaan darurat global, situasinya makin mengerikan. Bukan hanya bagi warga negara China tetapi juga bagi penduduk dunia.
Sumber: World of Buzz
Pemandangan menyedihkan saat seorang balita yang diisolasi akibat terpapar virus corona minta dipeluk dan digendong ayahnya.
Father can’t touch his little baby as he is infected with the Corona virus...
The baby’s face tho.. ???? pic.twitter.com/UxQxwy7DUF— MyrahDahSmylah???? (@Huh_My_Rahhhhh)January 30, 2020
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib