

Dream - Sekitar 800 orang menyemut di lapangan itu. Mereka menghadiri aksi protes di Sydney, Australia, untuk menuntut pembebasan segera penerbit WikiLeaks, Julian Assange, yang tengah dipenjara di Inggris.
Orang-orang datang dari seluruh New South Wales dan seluruh negeri untuk menghadiri unjuk rasa tersebut, yang merupakan salah satu unjuk rasa terbesar yang menuntut kebebasan Assange, meskipun diadakan pada hari kerja.
Stella Assange, istri Assange dan Stephen Kenny, pengacara Julian Assange asal Australia, memimpin unjuk rasa di Sydney itu, Rabu 24 Mei 2023.
Berbicara dalam demonstrasi tersebut, Stella Assange, istri Julian, menyatakan bahwa para pengunjuk rasa “berada di garis depan gerakan global untuk keadilan. Sebuah gerakan global yang berpusat pada satu orang, namun maknanya jauh melampaui kebebasan Julian. Bukan hanya Julian yang kehilangan kebebasannya, tapi kita semua. Karena untuk menahan Julian di penjara, mereka harus merusak peraturan dan prinsip mereka sendiri.”
Dia menjelaskan pentingnya perjuangan di Australia untuk menjamin kebebasan suaminya. Assange ditahan di Inggris dan menghadapi ekstradisi ke AS, di mana ia akan diadili atas tuduhan Undang-Undang Spionase dengan ancaman hukuman 175 tahun penjara karena mengungkap kejahatan perang Amerika.
Assange adalah warga negara Australia. Stella menjelaskan: “Kasus Julian adalah kasus yang mempunyai kepentingan global. Tapi kalianlah yang menjadi pusatnya karena Julian adalah orang Australia. Dia anak desa, dan dia berasal dari negara ini. Itu berarti kunci untuk membebaskan Julian ada di tangan Anda.”
Pada Juni 2023, hakim dipengadilan terakhir Inggris telah menolak banding terakhir dan memutuskan pendiri WikiLeaks Julian Assange akan segera diekstradisi ke Amerika Serikat. Di sana dia akan menghadapi tuntutan pidana dengan ancaman penjara 175 tahun.
Selama hampir satu dekade, Assange telah didakwa melakukan tiga kejahatan utama oleh tiga pemerintahan berbeda.
Pertama, pada tahun 2010 ia dituduh memperkosa dan melakukan pelecehan seksual terhadap dua wanita di Swedia. Kedua, dia dituduh melanggar ketentuan jaminan di Inggris. Dan ketiga, dia dituduh melanggar Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer oleh Departemen Kehakiman AS. AS juga menyelidikinya atas tuduhan spionase, publikasi dokumen sensitif pemerintah, dan koordinasi dengan Rusia.
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dan detail dalam kehidupan Assange:
Juli 1971
Assange lahir di Townsville, Australia, dari orang tua yang terlibat dalam teater. Saat remaja, ia mendapatkan reputasi sebagai pemrogram computer dan hacker, dan pada tahun 1995 didenda karena meretas komputer tetapi menghindari penjara dengan syarat ia tidak melakukan pelanggaran lagi.
2006
Assange mendirikan WikiLeaks, menciptakan “dead letter drop” berbasis internet untuk membocorkan informasi rahasia atau sensitif.
5 April 2010
WikiLeaks merilis bocoran video dari helikopter AS yang menunjukkan serangan udara yang menewaskan warga sipil di Bagdad, termasuk dua staf berita Reuters.
25 Juli 2010
WikiLeaks merilis lebih dari 91.000 dokumen, sebagian besar merupakan laporan rahasia militer AS tentang perang Afghanistan.
Oktober 2010
WikiLeaks merilis 400.000 file rahasia militer yang mencatat perang Irak. Bulan berikutnya, mereka merilis ribuan kabel diplomatik AS, termasuk pandangan jujur para pemimpin asing dan penilaian blak-blakan mengenai ancaman keamanan.
18 November 2010
Pengadilan Swedia memerintahkan penangkapan Assange atas tuduhan pemerkosaan, namun ia membantahnya. Dia ditangkap di Inggris bulan berikutnya berdasarkan Surat Perintah Penangkapan Eropa tetapi dibebaskan dengan jaminan.
Februari 2011
Pengadilan Westminster Magistrates London memerintahkan ekstradisi Assange ke Swedia. Dia mengajukan banding.
14 Juni 2012
Mahkamah Agung Inggris menolak banding terakhir Assange dan lima hari kemudian dia berlindung di Kedutaan Besar Ekuador di London dan mencari suaka politik.
Assange melangkah masuk ke dalam kedutaan Ekuador di Knightsbridge, pusat kota London.
Dia meminta suaka politik, karena khawatir dia pada akhirnya akan diekstradisi ke AS dan berpotensi menghadapi hukuman penjara selama beberapa dekade.
Penerbitan informasi rahasia dalam jumlah besar oleh WikiLeaks mengenai perang Afghanistan dan Irak, serta memo diplomatik Amerika, telah membuat Assange terkenal dan memicu kemarahan di kalangan kepala intelijen dan pertahanan AS.
16 Agustus 2012
Ekuador mengabulkan permintaan suaka Assange tersebut.
Ini berarti Assange dapat yakin bahwa polisi tidak dapat masuk dan menangkapnya –selama dia tidak meninggalkan gedung– karena aturan kekebalan diplomatik khusus.
Polisi Metropolitan menjaga gedung tersebut untuk berjaga-jaga jika dia mencoba melarikan diri ke tempat yang aman di negara Amerika Selatan.
2014
Juli: Kekalahan bagi Assange karena warga Australia tersebut kalah dalam upaya hukumnya agar pihak berwenang Swedia membatalkan surat perintah penangkapan.
Agustus: Ada spekulasi Assange memerlukan perawatan di rumah sakit karena masalah jantung dan paru-parunya.
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa dia akan segera meninggalkan kedutaan tetapi membantah klaim bahwa dia akan menghentikan perjuangannya mengenai ekstradisi ke Swedia.
September: Tim hukumnya mengadu ke PBB tentang tindakan Inggris dan Swedia. Mereka mengatakan penahanannya tanpa dakwaan sama dengan penahanan ilegal.
November: Assange kalah dalam banding di Swedia atas keputusan untuk membatalkan surat perintah penangkapan.
Desember: Ahli bahasa dan filsuf Amerika Noam Chomsky dan aktor Hollywood John Cusack mengunjungi Assange.
Pengunjung terkenal lainnya yang mengunjungi kedutaan selama berada di kedutaan termasuk mantan bintang Baywatch Pamela Anderson - yang beberapa kali mampir untuk makan siang, Lady Gaga, Eric Cantona dan aktivis hak-hak sipil Jesse Jackson.
Namun Benedict Cumberbatch dijauhi oleh bos WikiLeaks. Aktor tersebut memerankannya dalam film “The Fifth Estate” dan ingin bertemu dengannya untuk mempelajari tingkah lakunya.
Assange menolak buku yang menjadi dasar film tersebut dan menyebutnya "sesat.”
13 April 2017
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala CIA, menggambarkan WikiLeaks sebagai “badan intelijen non-negara yang sering bersekongkol dengan aktor negara seperti Rusia”.
19 Mei 2017
Jaksa Swedia menghentikan penyelidikan mereka, dengan mengatakan tidak mungkin melanjutkan penyelidikan selama Assange berada di kedutaan Ekuador.
11 April 2019
Setelah tujuh tahun, Assange dibawa keluar dari kedutaan besar Ekuador dan ditangkap setelah Ekuador mencabut suaka politiknya. Dia dijatuhi hukuman 50 minggu penjara pada 1 Mei oleh pengadilan Inggris karena melewatkan jaminan. Dia menyelesaikan hukumannya lebih awal tetapi tetap dipenjara sambil menunggu sidang ekstradisi.
Assange ditangkap di kedutaan Ekuador setelah duta besar Ekuador "mengundang polisi Inggris" masuk. Dalam sebuah tweet, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengucapkan terima kasih kepada “pemerintah Ekuador atas kerjasamanya".
Rekaman muncul Assange bermain skateboard di sekitar kamarnya di kedutaan Ekuador dan pertengkaran sengit antara pendiri WikiLeaks dan seorang penjaga keamanan. Hal ini terjadi ketika pengacara warga Australia tersebut mengatakan bahwa klaim tentang perilaku kliennya –termasuk bahwa kliennya telah mengotori dinding dengan kotoran– dibuat-buat sebagai alasan untuk memaksa kliennya keluar kedutaan.
13 Mei 2019
Jaksa Swedia membuka kembali penyelidikan mereka dan mengatakan mereka akan mengupayakan ekstradisi Assange ke Swedia.
23 Mei 2019
Departemen Kehakiman AS mengajukan 17 dakwaan baru terhadap Assange, menuduhnya melanggar Undang-Undang Spionase dengan menerbitkan dokumen rahasia militer dan diplomatik.
Surat dakwaan tersebut mengatakan Assange "berulang kali mendorong sumber yang memiliki akses terhadap informasi rahasia untuk mencuri dan memberikannya kepada Wikileaks untuk diungkapkan".
Wikileaks mentweet bahwa pengumuman tersebut adalah "kegilaan" dan "akhir dari jurnalisme keamanan nasional dan amandemen pertama".
11 Juni 2019
Departemen Kehakiman AS secara resmi meminta Inggris mengekstradisi Assange ke AS untuk menghadapi tuduhan bahwa ia berkonspirasi untuk meretas komputer pemerintah AS dan melanggar undang-undang spionase dengan ancaman penjara 175 tahun
19 November 2019
Jaksa Swedia membatalkan penyelidikan pemerkosaan mereka, dengan alasan bukti tidak cukup kuat untuk mengajukan tuntutan, sebagian karena lewatnya batas waktu pengajuan tuntutan.
4 Januari 2021
Hakim Inggris Vanessa Baraitser menyimpulkan bahwa mengekstradisi Assange ke Amerika Serikat adalah tindakan yang “menindas” karena kesehatan mentalnya yang lemah, dan mengatakan ada risiko nyata bahwa Assange akan bunuh diri.
Desember 2021
Membatalkan putusan sebelumnya, Pengadilan Tinggi London memenangkan banding AS untuk mengekstradisi Assange.
23 Maret 2022
Assange menikahi tunangannya Stella Moris di penjara Belmarsh. Dia mengenakan gaun rancangan Dame Vivienne Westwood. Pasangan ini ditemani oleh dua putra mereka, Gabriel, 4 tahun, dan Max, 2 tahun, serta ayah dan saudara laki-laki Assange, Richard dan Gabriel Shipton
April 2022
Pengadilan London dalam sidang mengeluarkan perintah ekstradisi pendiri WikiLeaks Julian Assange ke AS dan di sana dia akan diadili di sana atas tuduhan Undang-Undang Spionase atas perannya dalam menerbitkan ribuan dokumen rahasia yang menjelaskan kekejaman yang dilakukan. oleh pasukan Amerika di Irak dan Afghanistan. Jika diadili dan dinyatakan bersalah di AS, Assange bisa dijatuhi hukuman hingga 175 tahun penjara.
17 Juni 2022
Pemerintah Inggris menyetujui permintaan pemerintah AS untuk mengekstradisi pendiri WikiLeaks Julian Assange untuk diadili atas publikasi file rahasia militer, yang memicu kemarahan petinggi militer dan intelejen Amerika. Kementerian Dalam Negeri di bawah Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengatakan Assange memiliki waktu 14 hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.
6 Juni 2023
Dalam putusannya Hakim Swift mengatakan permohonan banding Assange telah ditolak dengan menyatakan bahwa “tidak satu pun dari empat alasan banding yang memunculkan poin yang dapat diperdebatkan.” Seluruh upaya hukum untuk mencegah Assange diekstradisi ke AS telah kandas. Assange resmi bakal dideportasi ke AS untuk menghadapi tuduhan pidana pelanggaran UU Spionase yang membuat dia terancam penjara 175 tahun. Tragis! (eha)
Sumber: WSWS, Sky News, BBC, CNN
Assange adalah martir, pelopor dalam pengungkapan kejahatan perang AS
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan kasus Julian Assange yang terancam penjara 15 tahun
Baca SelengkapnyaKisah Julian Assange, peretas Australia yang diburu AS dengan ancaman penjara 175 tahun
Baca SelengkapnyaNiat rayakan ultah, malah berubah jadi momen tragis bagi seorang suami.
Baca SelengkapnyaPengantin asal Irak tak menyangka, pernikahannya justru berakhir bencana.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan, siaran langsung judi online di Youtube DPR RI masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaNestapa buruh Iphone China dan tragedi bunuh diri para pekerja iPhone di China
Baca SelengkapnyaDoa Yosep tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang dua tahun lalu dikabulkan, pelaku kini terungkap.
Baca Selengkapnya