Usai Sholat di Mushola Assaadah, Anies 'Dicegat' Seorang Ibu

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 10 Januari 2017 11:35
Usai Sholat di Mushola Assaadah, Anies 'Dicegat' Seorang Ibu
Napsiah terkejut dengan penggusuran yang terjadi di Bukit Duri. Sebabnya, dia mengaku tinggal di rumah milik sah orangtuanya.

Dream - Usai menjalani sholat Ashar di Mushola Assaadah, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Anies Baswedan 'dicegat' seorang perempuan berkerudung paruh baya. Napsiah, nama perempuan itu, menceritakan pengalamannya menjadi korban penggusuran Bukit Duri.

" Pak, makasih banyak sudah hadir di sini. Orangtua saya warga pertama yang tinggal di sini," ucap Napsiah, warga RT 06 RW 12, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Senin, 9 Januari 2017.

Napsiah mengatakan orangtuanya sudah lama tinggal di kawasan RT 6 RW 12 Bukit Duri. Dia menggambarkan, rumah yang akhirnya dibongkar paksa Pemprov DKI Jakarta tersebut, telah dihuni oleh ayahnya sejak dari lahir.

" Ayah saya lahir 1925. Tetapi, beliau baru saja meninggal dunia," ucap dia.

Napsiah mengaku cukup terkejut dengan kedatangan Anies. Napsiah begitu antusias dan suka rela datang untuk mengisi acara penandatanganan Deklarasi dari Kelompok Perempuan untuk Keadilan Sosial.

" Saya ditelepon dan meluncur ke sini untuk qasidahan," ucap dia.

Menanggapi kondisi pembongkaran paksa yang kerap dilakukan Pemprov DKI, Anies berjanji akan memoratorium atau menghentikan sementara proses penggusuran. Langkah tersebut diambil demi terciptanya kenyaman tinggal masyarakat Ibu Kota.

" Saya sampaikan moratorium kepada Plt Gubernur DKI Jakarta, tapi tidak disetujui. Untuk itu, kalau saya bertugas nanti, yang saya lakukan pertama kali adalah moratorium dan kemudian me-review mana tempat yang harus relokasi," ucap Anies.

Menurut Anies, kondisi yang terjadi dalam kasus Bukit Duri, misalnya, adalah kurangnya musyawarah dan tawar menawar nilai kompensasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan warga.

" Seperti poin mereka, mereka bukannya menolak relokasi. Tetapi, mereka tidak mau relokasi dengan pemaksaan, tanpa ada musyawarah dan kompensasi yang layak," ujar Anies.(Sah)

Beri Komentar