Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Sebuah kisah yang diceritakan Imam An Nawawi dalam kitabnya bisa menjadi cermin bagi kita untuk tidak sibuk dengan urusan yang tampak. Segala yang tampak hanya akan menutupi kita dari kebenaran.
Diceritakan, suatu hari ada ustaz yang ingin bertemu dengan ulama terkenal bernama Syeikh Abul Khair. Dia adalah seorang guru sufi terkenal yang berumah di tengah padang pasir.
Ustaz yang masih muda itu ingin menemui Syeikh Abul Khair untuk belajar mengenai ilmu hikmah. Ketika ustaz itu sampai di rumah Syeikh Abul Khair, ahli sufi itu terlihat tengah mengaji.
Ustaz muda itu sempat mendengarkan Syeikh Abul Khair membaca Surat Al Fatihah. Muncul keraguan dalam diri ustaz muda itu untuk melanjutkan niatnya.
Itu semata terjadi hanya karena dia mendengar lantunan Al Fatihah dari Syeikh Abul Khair yang tidak fasih. Dia pun sempat mengurungkan niat menimba ilmu kepada ulama tersebut.
" Bagaimana mungkin seorang sufi terkenal makhraj bacaan Al Fatihahnya saja tidak bagus, bagaimana mungkin aku jadi muridnya?" kata ustad tersebut dengan bergumam.
Dia urungkan niatnya untuk berguru pada Syeikh Abul Khair. Kemudian, dia pergi dari rumah guru sufi itu.
Di tengah jalan, dia dihadang oleh seekor singa padang pasir. Singa itu terlihat buas, mengaum, membuat bulu kuduk si ustaz berdiri.
Ustaz muda ketakutan dan mundur beberapa langkah. Sayangnya, di belakangnya sudah ada seekor singa lain yang sama buasnya. Dia pun terjebak di antara dua singa buas.
Saking takutnya, ustaz muda itu menjerit. Suaranya sampai terdengar oleh Syeikh Abul Khair. Seketika, ulama ahli sufi itu keluar rumah dan menatap dua ekor singa tersebut.
" Bukankah sudah aku katakan padamu jangan pernah kalian mengganggu tamuku," ujar Syeikh Abul Khair kepada dua ekor singa.
Seketika, hewan buas itu duduk bersimpuh di hadapan Syeikh Abul Khair. Guru hikmah itu lalu membelai-belai telinga dua singa tersebut dan menyuruh mereka pergi.
Dua hewan itu menuruti perintah Syeikh Abul Khair. Melihat hal itu, si ustaz muda keheranan.
" Bagaimana Anda dapat menaklukkan singa-singa yang begitu liar itu?" tanya si ustaz.
" Selama ini aku sibuk memperhatikan urusan hatiku. Bertahun-tahun aku berusaha menata hati hingga aku tidak sempat berprasangka buruk kepada orang lain. Untuk kesibukanku menaklukkan hatiku ini, Allah SWT telah menaklukkan seluruh alam semesta kepadaku. Semua binatang buas di sini termasuk singa padang pasir yang buas itu, semua tunduk kepadaku," jawab Syeikh Abul Khair.
Jawaban tersebut membuat si ustaz tertunduk. Dia kagum pada kelebihan yang dimiliki Syeikh Abul Khair.
" Engkau tahu kekuranganmu?" tanya Syeikh. " Tidak, Syeikh," jawab si ustaz.
" Selama ini engkau sibuk memperhatikan hal-hal lahiriah hingga nyaris lupa memperhatikan hatimu, karena itu engkau takut kepada seluruh alam semesta," ucap Syeikh Abul Khair.
Advertisement
Pesawat Ini Mendadak Putar Balik Gegara Dapurnya Kebakaran
Cantik Banget, Lihat Polwan Sebelum dan Setelah Dipulas Makeup Artist
Indomie Masuk Daftar Mi Instan Terenak di Dunia Versi Ramen Rater 2025
Prabowo: Alhamdulillah Kita Tidak Impor Beras Lagi
Pet Sitter Jadi Profesi Paling Diminati di Singapura
Sindiran Pedas Polisi Buat Pemotor yang Suka Lawan Arah dan Ditegur Malah Cuek
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Warna-warni Budaya Asia dalam Perayaan Mooncake di Old Shanghai
5 Cara Efektif Kencangkan Payudara, Hasilnya Bikin Look Makin Menarik
Catharsis Journal, Komunitas yang Bantu Hempas Emosi Lewat Journaling
Jaga Kesehatan Jantung dan Otak dengan Rajin Konsumsi Ikan Sembilang
Cantik Banget, Lihat Polwan Sebelum dan Setelah Dipulas Makeup Artist