Foto: @smart.gram
Dream - Sebuah mobil ambulans dihentikan oleh petugas kepolisian karena menerobos jalan one way Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, ambulans tersebut bukan membawa jenazah tapi rombongan wisatawan yang hendak liburan ke Puncak.
Sopir ambulans menolak membawa rombongan buat liburan tapi ingin silaturahmi ke tempat saudara.
" Enggak liburan. Iya mau ke tempat saudara," kata sopir ambulans dikutip Dream dari akun @smart.gram, Sabtu 7 Mei 2022.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, pada awalnya petugas memberhentikan ambulans tersebut untuk memberi pengawalan prioritas.
Namun saat diperiksa, ambulans tersebut bukan membawa orang sakit, melainkan wisatawan lokal.
" Ada ambulans menerobos jalur one way tersebut untuk diberikan pengawalan awalnya tapi ternyata setelah diperiksa dalamnya bukan orang sakt tapi orang mau berlibur. Akhirnya kami bawa ambulans tersebut ke pos," tutur Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin.
View this post on Instagram
Dream - Sudah banyak kita dengar kisah betapa nestapanya orang-orang miskin dalam mengakses layanan kesehatan. Banyak di antara orang miskin yang tidak mendapat layanan semestinya. Cerita-cerita itu terjadi di berbagai belahan dunia.
Kisah pilu terbaru datang dari India. Seorang ayah bernama Narsimhulu harus membawa jenazah putranya, yang meninggal dalam usia sepuluh tahun, dengan sepeda. Dia terpaksa membawa pulang jasad anaknya dari rumah sakit ke rumah mereka di desa yang jaraknya 90 kilometer.
Cerita miris itu berlangsung di rumah sakit milik pemerintah di di Tirupati, Andhra Pradesh, pada Selasa lalu. Kala itu, Narsimhulu hendak membawa pulang jasad sang anak, Jesava, yang meninggal pada hari Senin malam.
Narsimhulu semula menunggu mobil jenazah pemerintah dari layanan Mahaprasthanam untuk membawa pulang jenazah, tetapi ambulans yang dijanjikan tidak pernah tiba.
Dia kemudian meminta bantuan sopir ambulans swasta, namun meminta upah 20.000 rupee atau sekitar Rp3,7 juta untuk perjalanan 100 kilometer.
Namun malangnya, Narsimhulu tidak punya uang sebanyak itu. Gajinya sebagai tukang kebun mangga sebulan hanya 4.000 rupee atau sekitar Rp750 ribu saja.
Ongkos yang diminta tukang ambulans itu tentu setara lima bulan gaji Narsimhulu.
Karena merasa kesulitan, Narsimhulu menelepon bosnya di kebun, Shrikant Yadav, untuk mengirim ambulans dari luar. Sang bos pun meminta bantuan temannya, Nand Kishore, yang mengoperasikan sepuluh kendaraan.
Tetapi, saat ambulans Kishore tiba untuk menjemput jenazaah putra Nasimhuru, para sopir ambulans swasta, yang merupakan sindikat, itu mengusirnya. Mereka juga mengusir serta menganiaya Narsimhulu.
Karena putus asa, Narsimhulu membawa jenazah putranya dengan menggunakan sepeda motor. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria memanggul jasad bocah di bahunya.
Semenetara, sebuah ambulan dengan pintu belakang terbuka terlihat teronggok di depan rumah sakirt. (India.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?