Dream - Infeksi virus Nipah membuat geger India. Terlebih usai dua orang dari negara bagian Kerala meninggal akibat terinfeksi virus tersebut.

Sejauh ini, 700 orang yang  kontak erat dengan korban diperiksa untuk mengetahui terinfeksi virus Nipah atau tidak.

Lantas, apakah kasus penyakit akibat virus Nipah pernah teridentifikasi di Indonesia? Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan belum ada temuan kasus infeksi virus Nipah pada manusia di Indonesia

"Sampai saat ini belum," kata Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI pada Senin, 18 September 2023 dikutip dari Liputan6.com.

Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang berbeda, Ada yang tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) hingga ensefalitis fatal.

Awalnya, seseorang yang terinfeksi akan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, mialgia (nyeri otot), muntah, dan nyeri tenggorokan. Gejala ini dapat diikuti dengan pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.

Beberapa orang pun dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat. Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.

• Kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi virus Nipah.

• Konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi (seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi kelelawar buah yang terinfeksi).

• Kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya (seperti droplet, urin, atau darah). Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.