Ilustrasi Evakuasi Wanita Pengungsi Afghanistan Yang Hendak Melahirkan Di Pesawat (Foto: Twitter/@AirMobilityCmd)
Dream - Penumpang pesawat militer AS penuh sesak para pengungsi Afghanistan menuju ke pangkalan udara di Jerman. Bersama keluarga masing-masing, mereka berbondong-bondong melarikan diri dari Taliban.
Dilansir Daily Star, seorang wanita Afghanistan dikabarkan melahirkan bayi di sebuah pesawat militer Amerika beberapa saat setelah mendarat di Jerman.
Pengungsi itu terasa akan melahirkan saat pesawat yang ditumpanginya dengan penuh sesak itu hampir mendekati pangkalan udara AS Ramstein di barat daya Jerman.
Kemudian sang pilot diberitahu kondisi wanita tersebut. Lantas ia menerbangkan pesawat di ketinggian yang lebih rendah untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
Awak pesawat pun juga menghubungi tenaga medis di negara tujuan untuk mempersiapkan diri menolong wanita tersebut saat tiba di pangkalan udara.
Segera setelah pesawat berhasil mendarat, petugas medis langsung menuju ke pesawat dan membantu wanita untuk melahirkan bayinya. Akhirnya wanita itu melahirkan bayi perempuan dengan selamat.
Komando Mobilitas Angkatan Udara memuji keputusan pilot untuk menurunkan pesawat agar mendapatkan oksigen yang lebih banyak sebagai penyelamatan nyawa bayi tersebut, karena sang ibu mengalami komplikasi. Komando Mobilitas menggambarkan proses penyelamatan wanita itu berlangsung aman dan lancar.
" Setelah mendarat, Penerbang dari MDG ke-86 naik dan mengantarkan anak itu di ruang kargo pesawat. Bayi perempuan dan ibunya dievakuasi ke fasilitas medis terdekat dan dalam kondisi baik," kata mereka dalam pernyataan tertulis.
Tampak dari gambar, setelah pendaratan pesawat, terlihat wanita yang mau melahirkan itu dievakuasi menggunakan tandu.
Diketahui, Pangkalan Udara Ramstein di Rhineland akan menampung 7.500 pengungsi Afghanistan dari sekitar 17.000 yang dievakuasi oleh AS sejak konflik yang dimulai awal bulan Agustus ini.
Sementara itu, Pemerintah Inggris mengumumkan akan menerima maksimal 20.000 pengungsi Afghanistan dalam beberapa tahun mendatang.
Sedangkan Maskapai penerbangan komersial Amerika sedang menunggu pengumuman dari Pentagon untuk membantu menampung para pengungsi Afghanistan ke pangkalan udara AS.
Pasalnya program Armada Udara Cadangan Sipil Dunkirk yang dimanfaatkan oleh Departemen Pertahanan terakhir kali menampung ribuan orang Amerika yang terdampar di luar negeri saat pandemi virus corona bermula pada Maret 2020.
Sehingga program ini bisa diterapkan kembali untuk menampung para pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari Kabul. Para pengungsi tersebut sangat ketakutan karena telah menyaksikan pertempuran sengit dan kekacauan di hari-hari sebelumnya.
Awal pekan ini, mantan kolonel Angkatan Darat Inggris Richard Kemp memperingatkan tentara Inggris dan pasukan Taliban bisa bermediasi dalam konfrontasi bersenjata dalam waktu dekat.
" Situasi di mana Anda akan melihat pejuang Taliban dan tentara Inggris dalam jarak dekat dalam situasi yang bergejolak seperti itu dapat mengakibatkan semacam insiden yang tidak direncanakan, itu tidak diharapkan tetapi terjadi begitu saja," ujar Richard Kemp.
" Jadi saya pikir terjadi sesuatu yang serius di antara kedua belah pihak. Kesabaran mereka hanya akan bertahan untuk jangka waktu tertentu," pungkasnya.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?