Wapres Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)
Dream - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan ajaran agama diturunkan untuk mengatasi dan memecahkan persoalan yang dihadapi manusia. Lewat agama pua, kehidupan manusia bisa berjalan dengan nama.
Sayang dalam perkembangannya saat ini, kata Wapres, banyak ajaran agama yang dipahami secara keliru bahkan dimanipulasi untuk kepentingan duniawi tertentu.
" Sehingga menjadikannya sebagai sumber konflik dan perpecahan," kata Ma'ruf saat menghadiri pertemuan Komite Eksekutif Centrist Democrat International di Yogyakarta, dilaporkan Merdeka.com, Jumat, 24 Januari 2020.
Menurut Ma'ruf, Agama mengandung nilai-nilai luhur tentang harmoni, kesetaraan dan perdamaian. Ajaran inilah yang telah melahirkan peradaban unggul manusia pada era masa lalu.
Wapres berharap nilai-nilai luhur tersebut bisa diresapi generasi muda sehingga mewujudkan hidup lebih baik dan sejahtera dapat diselaraskan.
" Melalui forum yang mulia ini saya mengajak kita semua untuk ke depan secara bersama-sama mengembalikan agama ke tujuan awalnya, yaitu sebagai pembawa nilai-nilai harmoni, kesetaraan dan perdamaian," ujar dia.
(Sah, Sumber: Merdeka.com/ Intan Umbari Prihatin)
Dream - Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, menyebut kemiskinan dapat membuat seseorang menjadi kafir. Ma'ruf pun mengajak masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar ekonomi Indonesia semakin maju.
" Kemiskinan itu, kata Rasulullah, hampir bisa membawa orang kepada kekafiran. Kemiskinan itu bisa membuat orang menjadi kafir karena lemah, mudah dibujuk, mudah diprovokasi, mudah dibeli imannya karena dia miskin," ujar Ma'ruf dikutip dari Liputan6.com, Minggu 10 November 2019.
Ma;ruf menerangkan untuk menjadi negara yang maju, Indonesia harus meningkatkan pendapatan per kapita.
" Kita ingin Indonesia menjadi negara maju, negara yang ekonominya kuat. Makanya, warganya juga harus kuat, mampu mengembangkan dunianya, harus pintar, harus bisa hidup layak," ucap dia.
Untuk mengurangi tingkat kemiskinan, kata dia, pemerintah saat ini sudah membentuk satuan tugas bernama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
(Sumber: Liputan6.com)
Dream - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, mengajak para santri tidak berkecil hati. Menurut Ma'ruf, para santri harus optimis karena banyak di antara mereka yang sukses menjadi pejabat negara.
" Para santri, santri banyak jadi menteri. Betul kata Cak Imin, santri itu tidak boleh merasa tidak punya masa depan," ucap Ma'ruf saat meresmikan Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon di Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari Merdeka.com, Kamis 7 November 2019.
Santri, tambah Ma'ruf, bisa punya jabatan yang diinginkan, termasuk bupati, menteri, hingga presiden. Dia mmenyebut Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai santri yang pernah menjadi Preesiden.
Ma'ruf mengatakan, kelak jika ada santri yang jadi presiden, artinya akan ada pengulangan sejarah. " Gus Dur itu kan santri, santri Tegal Rejo lagi. Jadi kalau ada nanti santri Tegal Rejo jadi preiden, itu hanya mengulang sejarah saja itu, insyaallah," kata Ma'ruf.
Santri, kata Ma'ruf, harus bisa tampil di forum internasional. Selain itu, dia meminta santri harus bisa ditempatkan dan mengerti kondisi digital terkini.
" Santri ini selain dipersiapkan menyiapkan untuk orang beragama tapi juga mempunyai ilmu-ilmu khusus ekspert untuk bidang-bidang yang lain," ujar dia.
Ma'ruf yakin ke depannya, para santri akan punya peran lebih besar di Indonesia. Selain optimisme, Ma'ruf juga meminta seluruh pihak untuk bergerak lebih maju dan mengawal negara ini.
" Kita harus yakin, kita ingin mendorong saya mengajak semua, bahwa mengawal negara adalah sesuatu yang tidak bisa tidak," kata dia.
Dream - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Nusantara (AFKN) Hafiz Quran dan Hadis di Kampung Bunut, Desa Tamansari, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kunjungan itu, JK berpesan ke para santri asal Papua untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya di pesantren. Sehingga, ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan di tanah kelahiran mereka.
" Untuk itu saya ingin menyampaikan bahwa kalian selama belajar di pondok ini agar belajar dengan serius dan menimba ilmu sebanyak banyaknya selama belajar di Pondok ini," kata JK, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 31 Oktober 2019.
JK, yang didampingi Ustaz Fadlan Garamatan, mengaku baru pertama kali mengunjungi pesantren tersebut. Dia menyebut, beberapa kali ingin menyambangi pesantren itu, namun batal.
" Saya merasa bersyukur karena akhirnya dapat mengunjungi pondok ini, setelah beberapa kali direncanakan," ujar JK.
Pondok pesantren AFKN memiliki santri yang didominasi dari Papua. Sebanyak 95 persen dari 750 santrinya berasal dari Bumi Cendrawasih.
Mereka dididik di pesantren ini secara gratis dan diharapkan kelak kembali ke daerahnya dan menjadi pelopor bagi masyarakat tempat asalnya.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu