Syarif Zapata (Foto: Instagram @syarifzapata)
Dream - Umat Muslim di seluruh akhirnya menutup Ramadan 1444 H dengan merayakan Idul Fitri sejak satu atau dua hari kemarin. Berakhirnya pandemi Covid-19 membuat banyak orang akhirnya bisa merasakan Lebaran di kampung halaman bersama orang tua atau sanak famili.
Namun bagi mereka yang merantau jauh, Lebaran mungkin harus dijalani jauh dari keluarga. Banyak para pekerja migran Indonesia yang merayakan Lebaran di luar negeri. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang tidak tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk hari raya.
Salah satunya Syarif Zapata, seorang YouTuber terkenal yang sering membagikan informasi tentang kehidupan masyarakat Indonesia di Eropa, serta tips-tips perjalanan dan gaya hidup. Ia juga merupakan pemilik Guide Santai, sebuah platform panduan bagi para pelancong.
Bagi Muslim yang tinggal di luar negeri seperti Syarif, merayakan Idul Fitri di luar negeri tidak pernah mudah dan pengalaman Idul Fitri mereka berbeda-beda di setiap negara. Berikut tiga tantangan tersulit menurut Syarif:
Salah satu hal yang sulit ditemukan ketika merayakan Idul Fitri di luar negeri adalah makanan khas serta atmosfer dari Idul Fitri itu sendiri.
Para imigran biasanya mengobati kerinduan mereka dengan mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara tempat mereka berada.KBRI umumnya menyediakan makanan khas Indonesia dan acara halal bihalal di hari lebaran yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Syarif yang tinggal di Swiss mengaku sulit mendengarkan Quran berkumandang dari speaker masjid sepanjang Ramadan. Dia juga jarang melihat atribut-atribut berbau Ramadan.
" Sangat berbeda. Jika Anda tidak memiliki teman atau komunitas Muslim, Ramadan dan Idul Fitri akan terasa seperti hari biasa," kata Syarif dalam keterangannya.
Pengalaman berbeda lain yang dirasakan Syarif adalah ketika harus menjalankan kewajiban membayar zakat fitrah. Bagi warga yang yang saat ini tinggal di Swiss, kebanyakan tetap membayar zakatnya di Indonesia sebagai bagian dari tradisi Ramadan.
Kunci untuk memenuhi kewajiban ini adalah menghitung dan membayar zakat dengan benar dan tepat waktu.
Namun bagi banyak orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, hal ini mungkin menjadi tantangan tersendiri karena lambatnya proses transfer, kurangnya transparansi, serta proses yang rumit karena harus pergi ke cabang bank dan mengantri panjang selama jam kerja bank.
Meski tinggal di luar negeri, Syarif tidak lupa mengirimkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada keluarganya di Indonesia selama bulan Ramadaan.
Untuk mengirimkan THR kepada keluarganya di Indonesia, Syarif mengandalkan Wise, untuk memastikan THR sampai kepada keluarganya dengan cepat, dan dengan biaya yang murah.
Menurut Wise, lebih dari 180 miliar pond sterling hilang setiap tahunnya dalam transaksi pengiriman uang melalui biaya tersembunyi.
Perputaran uang pada Idul Fitri tahun 2023 diperkirakan mencapai Rp 8.500 Triliun. Perputaran uang sebesar itu belum termasuk transaksi uang lintas negara, di mana terdapat lebih dari 72 ribu pekerja lintas negara Indonesia yang tersebar di seluruh dunia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib