Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang Pemilu AS 2020, Facebook Perketat Regulasi Iklan Politik

Jelang Pemilu AS 2020, Facebook Perketat Regulasi Iklan Politik �© MEN

Dream - Facebook mengumumkan akan memperketat regulasi iklan bermuatan politik jelang pemilu Amerika Serikat (AS) 2020. Kabar itu disampaikan Facebook di Newsroom miliknya.

"Hari ini, kami berbagi langkah-langkah tambahan untuk melindungi pemilih dan mempersiapkan pemilihan AS 2020," tulis Facebook, diakses Kamis, 29 Agustus 2019.

Facebook menyebut, penguatan ini dilakukan salah satunya dengan memberikan informasi lebih detail tentang perusahaan pengiklan di AS serta memperbarui beberapa isu yang berseliweran di aplikasi Facebook.

"Pada tahun 2018, kami mulai mengharuskan pengiklan untuk mendapatkan otorisasi sebelum menjalankan iklan tentang masalah sosial, pemilihan umum, atau politik. Kami juga menyimpan iklan-iklan itu di Perpustakaan Iklan sehingga iklan itu tersedia untuk umum selama tujuh tahun," kata Facebook.

Proses otorisasi ini mengharuskan pengiklan di AS memberikan idenfitikasi untuk mengonfirmasi siapa dan keberadaan mereka. Pengiklan juga menempatkan keterangan `dibayar oleh` pada iklan mereka.

 

Organisasi Terkonfirmasi

Alasan inilah yang membuat, sejak pertengahan September, pengiklan perlu memberikan informasi mengenai organisasi mereka.

"Jika mereka tidak memberikan informasi ini pada pertengahan Oktober, kami akan menjeda iklan mereka," ujar Facebook.

Facebook menyebut, pengiklan punya lima pilihan informasi, tiga diantaranya menunjukkan apakah organisasi tersebut terdaftar di lembaga pemerintahan AS.

Salah satu dari tiga opsi sumber daya pemerintah yaitu mereka akan diizinkan untuk menggunakan nama organisasi terdaftar dalam disclaimer dan ikon "i" di sudut kanan atas iklan mereka akan bertuliskan "Organisasi yang Terkonfirmasi."

Selain memberikan alamat jalan, nomor telepon, email bisnis, dan situs web bisnis AS yang cocok dengan email itu, mereka harus memberikan salah satu dari yang berikut:

Nomor identifikasi organisasi terdaftar pajak, domain situs web pemerintah yang cocok dengan email yang berakhiran .gov atau .mil, dan Nomor identifikasi Federal Election Commission (FEC).

 

Bukan Organisasi Besar

Facebook juga ingin memastikan pengiklan yang mungkin tidak memiliki kredensial tersebut. Misalnya, seperti bisnis kecil atau politisi lokal, dapat menjalankan iklan tentang masalah sosial, pemilihan umum atau politik.

Pengiklan juga dapat memilih salah satu dari dua opsi berikut,

- Kirim nama organisasi dengan memberikan nomor telepon yang dapat diverifikasi, email bisnis, alamat pengiriman surat, dan situs laman bisnis dengan domain yang cocok dengan email tersebut.

- Tidak memberikan informasi organisasi dan hanya mengandalkan nama resmi Halaman Admin pada dokumen identifikasi pribadi mereka. Untuk opsi ini, pengiklan tidak akan dapat menggunakan nama organisasi terdaftar di penafian.

- Pengiklan yang memilih salah satu dari dua opsi ini, ikon "i" akan membaca "Tentang iklan ini" dan bukan "Organisasi yang Dikonfirmasi."

- Ikon "i" membantu orang-orang di Facebook dan Instagram lebih memahami siapa yang mencoba memengaruhi mereka dan mengapa.

Unggah Foto Ini, Pengguna Kena Larangan dari Facebook

Dream - Seorang pengguna Facebook, Faradilla Prameswari Laksani mendapat perlakuan tak biasa dari Facebook. Foto yang diunggahnya dianggap melanggar Standar Komunitas.

Unggahan ini dianggap berhubungan dengan ketelanjangan atau aktivitas seksual.

"Tidak ada orang lain yang dapat melihat postingan Anda," tulis keterangan itu.

Unggahan kucing yang dilarang tayang Facebook (Foto: Faradilla Prameswari Laksani)

Unggahan kucing yang dilarang tayang Facebook (Foto: Faradilla Prameswari Laksani)

Uniknya, unggahan Faradilla tidak berhubungan dengan aktivitas pornografi. Rupanya, foto yang dia unggah hanya foto indukan kucing yang melahirkan anaknya.

Foto itu diambil dari atas kepala kucing. Meski diberi peringatan, unggahan tersebut telah dipulihkan. Faradilla sempat mengunggah permintaan maaf dari Facebook.

"Kami mohon maaf karena telah melakukan kesalahan. Kami meninjau kembali foto Anda dan foto tersebut sudah mematuhi Standar Komunitas kami. Kami menghargai Anda karena sudah meluangkan waktu untuk meminta peninjauan. Masukan Anda membantu kami menjadi lebih baik," tulis Facebook.

Bitcoin Dapat Pesaing Berat, Facebook Bikin Uang Digital Libra

Dream - Bitcoin siap-siap kedatangan pesaing baru. Bukan perusahaan kecil, kali ini Bitcion harus siap bersaing dengan Facebook yang baru meluncurkan mata uang terbarunya, Libra.

Uang kripto ini diklaim mampu membeli dan mengirimkan uang kepada orang lain dengan biaya hampir nol.

Dilaporkan Techcrunch, dengan Libra, seorang pengguna, tanpa diketahui identitasnya, dapat membeli atau menguangkan secara online atau di toko-toko yang punya lokasi penukaran.

Rencananya, Facebook akan membangun aplikasi dompet Libra, atau Calibra. Aplikasi ini terintegrasi ke dalam WhatsApp, Messenger, dan aplikasi sendiri.

Hari ini Facebook merilis buku putih yang menjelaskan Libra dan testnet untuk mengetahui kekusutan sistem blockchain-nya, sebelum akhirnya peluncuran publik pada paruh pertama pada 2020.

Facebook tidak akan sepenuhnya mengendalikan Libra. Sejumlah perusahaan besar seperti Visa, Uber, dan Andreessen, turut menginvestikan dana sebesar US$10 juta untuk operasional di bawah Libra Association.

Facebook meluncurkan anak perusahaan yang juga disebut Calibra yang menangani transaksi kripto dan melindungi privasi pengguna. Perlindungan ini diklaim menghindarkan pengguna sebagai target iklan.

"Sukses akan berarti bahwa seseorang yang bekerja di luar negeri memiliki cara cepat dan sederhana untuk mengirim uang ke keluarga di rumah, dan seorang mahasiswa dapat membayar sewa semudah mereka membeli kopi," tulis Facebook dalam dokumentasi Libra.

Investasi 28 Perusahaan

Dilaporkan The Block`s Frank Chaparro, ada 28 anggota asosiasi mata uang digital ini. Mereka diantaranya,

- Pembacaran: Mastercard, PayPal, PayU, Stripe, Visa
- Teknologi dan marketplace: Booking Holdings, eBay, Facebook / Calibra, Farfetch, Lyft, Mercado Pago, Spotify AB, Uber Technologies, Inc.
- Telekomunikasi: Iliad, Grup Vodafone
- Blockchain: Anchorage, Bison Trails, Coinbase, Inc., Xapo Holdings Limited
- Modal Ventura: Andreessen Horowitz, Breakthrough Initiatives, Ribbit Capital, Thrive Capital, Union Square Ventures
- Organisasi nirlaba dan multilateral, dan lembaga akademis: Creative Destruction Lab, Kiva, Mercy Corps, Women’s World Banking

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Resmi, Jokowi Tetapkan 14 Februari 2024 sebagai Hari Libur Nasional

Resmi, Jokowi Tetapkan 14 Februari 2024 sebagai Hari Libur Nasional

Hari pemungutan suara pemilihan umum (2024 ditetapkan sebagai hari libur nasional

Baca Selengkapnya
Ganjar Curhat Banyak Akun Asing Serbu Komentar Negatif di Facebooknya: Ini Fenomena Apa?

Ganjar Curhat Banyak Akun Asing Serbu Komentar Negatif di Facebooknya: Ini Fenomena Apa?

Ganjar Curhat Banyak Akun Asing Serbu Komentar Negatif di Facebooknya: Ini Fenomena Apa?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! Teka Teki Tagline Makanan

BUNGKUS! Teka Teki Tagline Makanan

Sahabat Dream tebak-tebakan lagi yuk. Kira-kira kalian pada tahu gak jenis makanan apa dari tagline iklan ini? Berapa banyak yang kalian bisa tebak?

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Tips Anak Kos Dapat Makan Gratis dengan Elegan

BUNGKUS! Tips Anak Kos Dapat Makan Gratis dengan Elegan

Sahabat Dream, buat kalian yang anak kost atau lagi tanggal tua, bisa banget ikutin tips ini biar kamu bisa makan gratis. Yuk Simak!

Baca Selengkapnya