Penganut Bumi Datar Klaim Video dari Angkasa Ini Buktikan Bumi Tidak Bulat

Reporter : Ulyaeni Maulida
Jumat, 4 September 2020 13:12
Penganut Bumi Datar Klaim Video dari Angkasa Ini Buktikan Bumi Tidak Bulat
Mereka bersikukuh teori Bumi bulat itu palsu.

Dream – Penganut teori Bumi datar kembali membuat percobaan untuk membuktikan teori konspirasi mereka. David Blaine, sang pencetus, terbang di atas gurun Arizona menggunakan 50 balon helium dengan ketinggian 24.000 kaki.

Awalnya aksi Blaine akan dilakukan di kampung halamannya, New York City, pada 31 Agustus lalu, namun dipindahkan ke Page karena kondisi yang terlalu berangin.

Aksi aktor berusia 47 tahun itu layaknya adegan film Up. Video detik-detik Blaine terbang menggunakan balon helium pun ditayangkan secara streaming dalam channel YouTube miliknya. Sehingga memungkinkan para penontonnya dapat melihat secara langsung.

1 dari 7 halaman

Mendapat banyak komentar

Blaine menempatkan sebuah kamera kecil di dadanya. Kamera inilah yang nantinya akan memperlihatkan bahwa Bumi itu tidaklah bulat.

Video

“ Bumi itu datar,” tulis salah satu pengguna.

“ Bumi itu bulat,” tulis pengguna lain yang tidak setuju.

Salah satu komentar mengatakan aksi yang dilakukan Blaine belum dapat membuktikan teori Bumi datar.

“ Dalam sebuah studi menyebutkan ambang batas ketinggian untuk melihat kelengkungan Bumi adalah sekitar 35.000 kaki. Sedangkan aksi Blaine hanya diambil pada ketinggian 24.000 kaki,” ungkapnya.

2 dari 7 halaman

Bersikukuh Bumi bulat itu palsu

Kaum Bumi datar bersikukuh foto satelit Bumi bulat itu palsu. Mereka percaya konspirasi Bumi bulat telah diatur oleh NASA dan lainnya.

David Blaine

Blaine sendiri diketahui terbang selama satu jam. Sebelum ia melepaskan pegangannya pada balon helium dan jatuh diatas ketinggian ribuan kaki. Kemudian ia menarik parasutnya, dan kembali ke tanah dengan selamat.

(Sumber: dailystar.co.uk)

3 dari 7 halaman

Ilmuwan Ungkap Hal yang Bakal Terjadi Jika Planet Bumi Datar

Dream - Bentuk Bumi adalah bulat. Ini adalah fakta sederhana yang diketahui manusia selama ribuan tahun.

Fakta ini telah dikonfirmasi secara tak terbantahkan begitu Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 1 pada tahun 1957 yang kemudian mengelilingi Bumi.

Namun demikian, ada sekelompok kecil orang yang bersikeras dan meyakini Bumi ini datar. Kelompok ini kemudian disebut kaum Bumi datar.

Dengan gencarnya, mereka menabur keraguan tentang realitas paling mendasar ini secara online dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak kaum Bumi datar melakukan berbagai upaya dalam meramu penjelasan alternatif mengapa Bumi seolah-olah bulat padahal itu benar-benar datar.

Padahal, bentuk Bumi yang bulat sangat cocok dengan pengamatan yang dilakukan manusia tentang planet ini selama beberapa milenium terakhir.

Karena jika Bumi itu memang datar, ia tidak akan berfungsi seperti planet yang kita kenal sekarang. Bahkan, umat manusia dan isi dunia ini akan musnah.

Berikut penjelasan para ahli mengapa Bumi itu harus bulat, bukan datar, yang dilansir Dream dari Live Science.

4 dari 7 halaman

Jika Datar, Bumi Hancur Saat Proses Pembentukannya

David Stevenson, seorang ilmuwan planet di Caltech di Pasadena, California, menjelaskan tentang proses pembentukan benda kosmik.

Katanya, untuk membentuk sebuah benda kosmik yang berbentuk cakram (datar) maka dibutuhkan putaran yang sangat cepat.

Namun, jika itu dilakukan, akan menghancurkan planet ini dengan merobeknya menjadi partikel-partikel kecil.

Pada tahun 1850-an, astronom James Clerk Maxwell membuktikannya secara matematis. Dia mengatakan bahwa benda padat seperti cakram bukanlah konfigurasi yang stabil di kosmos.

5 dari 7 halaman

Terjadi Pada Cincin Saturnus

Maxwell kemudian memberi contoh pada cincin Saturnus. Penelitian Maxwell memprediksi bahwa cincin Saturnus terbuat dari banyak partikel kecil yang tidak terhubung.

Dia ternyata benar. Perhitungan matematisnya juga menjelaskan mengapa tidak ada planet berbentuk cakram yang melayang di sekitar galaksi.

Selain itu, jika ingin permukaan Bumi jadi datar tanpa memutarnya dengan sangat cepat, maka dibutuhkan tekanan yang sangat kuat dari galaksi atau sebuah keajaiban.

Bagaimanapun, Bumi yang permukaannya datar tidak akan bertahan lama. Dalam beberapa jam, gaya gravitasi akan menekan planet ini kembali ke bentuk bola.

Gravitasi akan menarik permukaan Bumi secara merata dari semua sisi, sehingga planet ini membentuk bola atau yang serupa dengan itu.

Karena itu Bumi tidak mungkin akan berbentuk cakram jika ada gravitasi yang memengaruhinya, seperti yang ditunjukkan oleh Maxwell.

6 dari 7 halaman

Yang Terjadi Pada Bumi Datar Jika Tidak Punya Gravitasi

Menurut teorinya, Bumi datar tidak memiliki gravitasi. Jika demikian, maka segala sesuatu tentang planet ini akan menjadi tidak masuk akal.

Atmosfer akan hilang. Karena gravitasi, astmosfer bisa melayang di atas planet Bumi. Selain itu laut tidak punya gelombang dan pasang surut.

Seperti diketahui, gelombang dan pasang surut disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan. Bulan itu sendiri juga hilang, karena setiap penjelasan tentang keberadaan bulan melibatkan gravitasi Bumi.

Gravitasi juga bertanggung jawab atas struktur berlapis Bumi, di mana material terpadat berada di dalam inti. Sementara material yang lebih ringan membentuk mantel dan paling ringan membentuk kerak bumi.

Tanpa struktur berlapis ini, planet ini akan berperilaku jauh berbeda dari yang kita rasakan saat ini. Inti luar cair bumi, misalnya, bertindak sebagai magnet dinamis raksasa, yang menciptakan medan magnet planet.

7 dari 7 halaman

Tak Punya Dasar Matematis dan Fisik

Medan magnet ini menjadi pelindung atmosfer Bumi dari efek badai Matahari yang mengerikan. Badai inilah yang menghancurkan atmosfer Mars setelah medan magnet planet itu hilang 4 miliar tahun lalu.

" Jika Bumi datar, maka lempeng tektonik - pergerakan lempeng yang membentuk kerak planet - juga tidak akan bekerja," kata James Davis, ahli geofisika di Columbia University Lamont-Doherty Earth Observatory di New York City.

Menurut Davis, kaum Bumi datar merangkai penjelasan yang berbeda tentang bagaimana semua pengamatan ini bisa terjadi di planet yang datar.

" Masalahnya adalah bahwa penjelasan mereka tidak memiliki dasar dalam matematika atau realitas fisik," kata Davis.

Beri Komentar