Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Mengabadikan momen liburan dengan berswafoto adalah aktivitas yang menyenangkan. Terlebih ketika jepretan kita yang diunggah di media sosial memancing reaksi tanda suka dari waganet lain.
Namun sayangnya perilaku mendapat perhatian itu membuat banyak netizen berusaha mengambil foto sesuka hati. Bahkan tak jarang mereka menjadi titik-titik lokasi yang bisa membahayakan keselamatan mereka.
Perilaku tak patut dicontoh ini diketahui daru banyaknya kasus kematian karena netizen yang nekat swafoto di lokasi berbahaya dalam beberapa tahun terakhir.
© Shutterstock
Meski dengan berswafoto kamu dapat mengabadikan momen tak terlupakan dalam hidupmu, tapi apakah kamu rela mempertaruhkan nyawa hanya demi sebuah foto?
Berikut deretan tempat yang menjadi spot foto paling berbahaya di dunia.
Pamplona merupakan kota yang dikenal sebagai tuan rumah Festival Adu Banteng. Binatang dengan tanduk tajam itu dilepaskan di sebuah jalan yang sudah diisi banyak penduduk atau turis yang berlari.
Seakan belum cukup menyaksikan dengan mata, ada saja penonton nekat yang mencoba berswafoto dengan banteng yang sedang berlari.
Saking berbahayanya, Petugas setempat harus mengeluarkan undang-undang baru yang malarang orang mengambil gambar atau berswafoto selama acara berlangsung. Mereka yang melanggara akan didenda lebih dari 4000 euro.
© Shutterstock
(Foto: Shutterstock)
2. Gunung Hua, Tiongkok
Di Gunung Hua, China, terdapat spot foto yang populer berupa deretan jalan setapak kayu yang bergantung di sisi tebing setinggi 7.087 kaki. Sayangnya, banyak orang-orang yang mempertaruhkan hidup mereka hanya untuk sebuah foto.
Dan menurut penduduk setempat, mereka telah menyaksikan lebih dari 100 kecelakaan selama bertahun-tahun di jalan setapak tersebut.
Taman nasional di Amerika Serikat terus berusaha untuk mengatasi dampak adanya pengambilan swafoto dengan latar belakang beruang yang bisa membahayakan.
Menurut para petugas, hal tersebut bahkan menjadi hal yang biasa bagi pengunjung, sehingga pejabat di Sierra Nevada harus mengeluarkan peringatan keselamatan publik sebagai antisipasi.
Meski serangan beruang tampaknya jarang terjadi, rasa waspada akan hal yang tidak diinginkan selalu muncul, terlebih saat beruang ditemani anak-anaknya yang masih kecil sehingga membuat Beruang menjadi cukup agresif.
Letusan Gunung Kilauea di Hawaii ramai dibicarakan di media sosial, karena sebuah foto dengan latar belakang gunung berapi dianggap menarik bagi warganet yang melihat.
Dikabarkan, gunung tersebut merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Kepulauan Hawaii, tempat ini juga cukup lama menjadi spot foto favorit bagi para pelancong yang penasaran.
Kabarnya, melihat pengunjung yang berswafoto di sepanjang garis lava merupakan pemandangan biasa , walaupun pergerakan lava lambat, namun saat mulai meletus, tingkat bahayanya akan meningkat dan sangat membahayakan.
© Shutterstock
(Foto: Shutterstock)
5. Taman Nasional Danau Plitvice, Kroasia
Jika dibandingkan dengan beberapa air terjun terbesar di dunia, seperti air terjun Niagara dan air terjun Victoria, air terjun terkenal di taman nasional danau Plitvice mungkin tampak tidak berbahaya.
Namun, menurut informasi, ada saja pengunjung yang mengambil resiko demi sebuah swafoto di air terjun tersebut dan akhirnya jatuh dan meninggal hanya demi menambah pengikut di sosial media.
Mengabadikan momen bahagia saat liburan memang tidak salah, tapi ada baiknya kita mendahulukan keselamatan dan mengantisipasi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan saat berlibur, dan ingat untuk selalu berhati-hati dimanapun kamu berada.
(Sah, Laporan: Yuni Puspita Dewi, Sumber:
Dream - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Senin sore. Pertemuan membahas beberapa hal terkait kebutuhan pembiayaan untuk sektor pariwisata.
Sandi mengatakan beberapa hal yang sempat dibahas antara lain Program Hibah Pariwisata. Program ini diluncurkan untuk membantu pelaku industri pariwisata agar bisa bangkit di tengah terpaan pandemi Covid-19.
" Dari hibah pariwisata di 2020 ada sekitar 70 persen yang terserap," ujar Sandi lewat Instagram.
Sisanya, kata Sandi, belum bisa terserap. Salah satu sebabnya yaitu keterbatasan regulasi serta waktu.
" Harapan dari sektor Parekraf agar ini bisa dilanjutkan, diperluas, dan diperbanyak karena jutaan lapangan kerja di sektor ini hilang akibat pandemi Covid-19, dan saatnya kita menciptakan kembali peluang usaha dan lapangan kerja tersebut," kata Sandi.
Hal lain yang juga dibahas adaah rencana menjadikan pariwisata dalam negeri berkelanjutan. Juga membuat pariwisata bisa memberikan masukan sehingga pembiayaan tidak melulu mengandalkan APBN.
" Melainkan terbuka bagi pihak-pihak yang mendukung sektor pariwisata berbasis lingkungan hidup," ucap dia.
Selain itu, Sandi juga mendorong Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia agar lebih membantu pelaku industri kreatif. Khususnya kepada mereka yang berada di daerah.
" Terakhir, ini sudah mendapat lampu hijau dari Ibu Sri Mulyani agar bisa membuka komunikasi dengan lembaga pembiayaan yang berada di bawah naungan Kemenkeu yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur terkait kerjasama pembiayaan lainnya di sektor Parekraf tersebut," ucap dia.
Armand Maulana Ambruk Saat Sholat Subuh, Jamaah Masjid Teriak Allahu Akbar
Mengenal Pandemic Fatigue, Hal yang Banyak Dialami Masyarakat
Unggah Video Arie Kriting, Indah: Gimana Nyokap Mau Demen, Kelakuan Begini
Kalimat Terakhir Nita Thalia untuk Mantan Suami yang Wafat: Ayah, Maafin Bunda
Pilu, Tatapan Terakhir Istri di Atas Pusara Pramugara Sriwijaya Air SJ-182
Konser Amal Kreatif Lokal, Ajang Donasi untuk Bangkit Bersama di Tengah Pandemi