Warren Buffet Akhirnya Ganti Ponsel
Dream - Warren Buffet ini adalah fans berat saham Apple. Meski menjadi pemegang saham perusahaan milik Steve Jobs tersebut, Buffet tak pernah sekalipun menggunakan iPhone.
Namun hal itu akan segera berakhir.
Chairman and CEO Berskshire Hathaway yang biasanya menggunakan menggunakan ponsel lipat Samsung akhirnya menggantinya dengan gadget baru. Kabar mengejutkannya, Buffet memilih ponsel baru merek iPhone.
“ Kini, saya menggunakan yang versi terbaru. Tapi, tidak terlalu sering,” kata Buffet kepada CNBC Monday dikutip dari Fortune, Rabu 26 Februari 2020.
Sementara laman USAtoday melaporkan, Buffet sebelumnya menggunakan ponsel jadul bermerek Samsung SCH-U320
Menggunakan ponsel terbaru dan pastinya canggih itu, ternyata Buffet hanya ingin memakainya untuk menelepon dan fitur standar lainnya. Sahabat Bill Gates ini mengatakan tidak akan menggunakan semua fitur seperti banyak dipakai orang.
Laman TheVerge melaporkan Buffet sebetulnya bukan kali ini menggunakan produk keluaran Apple. Dia diketahui memiliki iPad yang hanya digunakan untuk mengecek untuk melihat analisa dan pergerakan saham.
Keputusan Buffet mengganti ponsel menjadi langkah kecil bagi suhu investasi tersebut. Pria berumur kepala delapan ini mengatakan telah meninggalkan ponsel flip.
CEO Apple, Tim Cook, sebetulnya sudah merayu investor tajir melintir untuk mengganti ponsel jadulnya. Tapi, rayuannya tak mempan bagi Buffet.
Kini, dia terbuka kepada Apple dan melihatnya sebagai investasi.
Sekadar informasi, Apple menjadi investasi teratas di perusahaan Buffet dalam beberapa tahun terakhir.
“ Itu perusahaan yang mengagumkan. Seharusnya saya apresiasi lebih cepat,” kata Buffet.
Dream - Sebanyak 70 kasus baru sebaran virus corona, Covid-19, terjadi di atas kapal pesiar The Diamond Princess, yang bersandar di Yokohama, Jepang. Dengan kasus baru tersebut, total infeksi yang ditemukan di kapal pesiar itu mencapai 355 orang.
Untuk diketahui, kapal pesiar tersebut mengangkut sekitar 3.700 penumpang termasuk awak kapal. Artinya ada sekitar 9 persen penumpang yang terkonfirmasi terjangkit virus corona.
Dilaporkan Shanghaiist, kasus ini menandai kasus konsentrasi penderita wabah Covid-19 di luar China. Sementara itu, Singapura berada di posisi kedua dengan 75 kasus.
Penumpang kapal The Diamond Princess telah menjalani karantina di atas kapal sejak 3 Februari 2020. Periode karantina secara teknis seharusnya berakhir pada 19 Februari 2020, meskipun tidak jelas apakah periode itu akan diperpanjang.
Biasanya, individu telah diisolasi selama 14 hari setelah kontak dekat terakhir mereka dengan seseorang yang terinfeksi virus.
Dengan kasus-kasus baru dilaporkan setiap hari di kapal, sepertinya karantina dapat berlangsung selamanya. Meskipun pemerintah Jepang belum mengumumkan perubahan rencana.
Sekitar 400 penumpang merupakan orang Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS menjadi negara pertama yang berusaha memindahkan dan memulangkan warganya.
Pada Senin, 17 Februari 2020, dua pesawat yang disewa pemerintah AS meninggalkan bandara Tokyo membawa lebih dari 300 warganya. Para warga AS tersebut harus tetap di karantina selama dua pekan setelah tiba kembali di AS.
Setidaknya 40 penumpang The Diamond Princess AS di kapal telah terinfeksi virus corona. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa 14 dari mereka yang terinfeksi diterbangkan kembali ke AS di salah satu pesawat sambil tetap dipisahkan dari penumpang lainnya.
Penerbangan evakuasi lain juga dilakukan Israel, Hong Kong, Kanada, dan Australia.
Sementara itu, pemerintah Jepang telah memberikan iPhone ke setiap kabin di kapal, sehingga penumpang akan dapat menggunakan aplikasi yang dibuat Kementerian Kesehatan Jepang.(Sah)
Dream - iPhone kerap disebut sebagai ponsel premium. Untuk mendapatkan ponsel besutan Apple itu, pengguna harus merogoh kocek dalam-dalam. Maklum harganya tidak murah. Meski demikian, minat masyarakat sangat tinggi.
Keinginan membeli iPhone secara berlebihan ditunjukkan wanita asal Vietnam, Thai Thi Bich Hanh. Saking ngebetnya, dia mau melakukan apapun demi menggenggam iPhone 11. Dia rela menjual cucu tetangganya.
Dikutip dari Asia One, Thi Bich ditahan polisi di provinsi An Giang pada 16 November 2019. Thi Bich diketahui polisi menjual gadis berusia dua tahun itu kepada seorang teman yang dia temui secara online.
Bocah dua tahun itu tinggal bersama neneknya. Tetapi, kadang-kadang, Thi Bich mengawasi anak tersebut.
Thi Bich menjual balita itu ke Tran Tuan Vinh, yang ditemui secara daring. Dia mengatakan ke Tran, ayah gadis itu telah meninggalkannya dan ibunya kecanduan judi.
Gadis itu akan dikirim ke kuil untuk hidup, kata Thi Bich.
Melihat bahwa Tran bersimpati pada " keadaan" gadis itu, dia menawarkan untuk membawa gadis itu dengan imbalan iPhone 11 baru, yang dijual dengan harga 22 juta dong Vietnam, setara Rp13,4 juta, di penjual resmi di Vietnam.
Pada 31 Oktober 2019, Thi Bich memberi tahu nenek gadis itu bahwa dia akan mengajaknya bermain.
Thi Bich kemudian pura-pura tidak tahu keberadaan gadis itu dan melaporkan ke polisi bahwa anak tersebut hilang. Tapi, Thi Bich justru dicurigai polisi karena inkonsistensi dalam kesaksiannya.
Pada 3 November 2019, polisi melacak gadis itu di kediaman Tran dan mempersatukannya kembali dengan neneknya.
Di bawah hukum pidana Vietnam, mereka yang melakukan penjualan anak akan dikenai 3 hingga 10 tahun penjara.
Advertisement
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR