Batu Al-Naslah (Foto: Arabnews.com)
Dream – Di samping perbukitan dan pegunungan Arab Saudi, terdapat harta karun arkeologi yang tak banyak diketahui. Seperti Batu Al-Naslah di Tabuk dan Batu Unta Al-Wajh di barat laut
Batu Al-Naslah berukuran delapan meter yang terbelah menjadi dua. Hingga kini, sejarawan dan ahli geologi belum dapat memecahkan misteri penyebab terbelahnya batu tersebut.
Banyak yang berspekulasi awal terbelahnya batu Al-Naslah terjadi di masa Tsamud. Yaitu salah satu suku Arab yang mendiami wilayah tersebut hamipr 2.800 tahun yang lalu.
“ Batuan ini terdiri dari residu pasir yang telah terbentuk selama 488 juta hingga 542 juta tahun terakhir,” ungkap konsultan ahli geologi Abdul Aziz bin Labon.
Dia mengatakan batu itu telah terbelah sejak lama. Dengan adanya bukti setiap gambar pada batu terputus dari yang lain serta tidak meninggalkan jejak.
“ Dari kiri ke kanan, kedua batu itu telah terbelah dengan sempurna dan rapi. Gambar masing-masing memiliki sisi berbeda. Artinya gambar ini sudah ada dalam keadaan terpisah jauh sebelum manusia mampu menggambarnya,'' tambahnya.
Abdul Aziz percaya gambar tersebut berasal dari 15.000 tahun yang lalu. Nama batu “ Al-Naslah” juga menarik.
Biasanya, nama diberikan ke bagian gunung yang lebih kecil. Tetapi dalam kasus ini namanya dibalik.
“ Al-Naslah adalah tempat yang digunakan untuk membantu orang mengidentifikasi jalan, dan mereka dapat menandai pintu masuk ke lembah,” lanjutnya kembali.
Selama berabad-abad, penduduk setempat telah menyadari pentingnya bebatuan ini. Permukaannya pun digunakan untuk mengabadikan kisah kehidupan, kepercayaan, dan makhluk hidup yang mereka temui.
Selain keindahannya, batu ini juga mendokumentasikan warisan dan budaya. Serta kedalaman sejarahnya.
Najlaa Al-Saeer, seorang pakar arkelogi yang bekerja di Heritage Commission mengatakan batu Al-Naslah terbuat dari pasir putih.
" Yang membedakan batu ini dan memberinya percikan arkeologis adalah di dalamnya terdapat gambar dan ukiran prasasti Tsamudik, serta tulisan-tulisan Islam, " katanya.
Arkeolog menyoroti patung alam lainnya, seperti Batu Gajah di Provinsi Al-Ula di wilayah Madinah, serta Naslah lainnya, yang dikenal sebagai Batu Antarah.
“ Patung-patung artistik ini telah dibentuk oleh faktor erosi selama bertahun-tahun, sehingga memberikan pemandangan magis bagi yang melihat,” ucap Al-Saeer.
Dia mengungkapkan betapa pentingnya melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap warisan alam. Untuk mewujudkan dan membawa kembali sejarah Arab Saudi.
(Beq, Sumber: arabnews.com)
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta