Bukan Negeri Thanos

Reporter : Syahid Latif
Senin, 26 April 2021 00:13
Bukan Negeri Thanos
Ini bukan negeri Thanos. Hamparan hijau dari tanaman bawang ini berada di Indonesia. Memukai setiap orang yang melihatnya.

Dream - Pecinta Avengers pasti ingat bagian akhir Thanos menjentikkan dua jarinya dan membuat populasi dunia berkurang separuhnya. Adegan itu adalah akhir dari Avengers: Infinity Wars yang sukses besar.

Usai menjentikkan jari, Thanos memilih menjauh dari hiruk pikuk dunia. Duduk di sebuah gubuk memandang suasana pesawahan menawan di pagi hari

Meski hanya beberapa detik, adegan itu abadi. Memupus citra bahwa pahlawan akan selalu menang. Hamparan sawah itu berada di Filipina. Tepatnya di Batad Rice Fiealds, Banaue.

Jauh berkilometer dari Banaue, hamparan sawah tak kalah cantik membentang. Terhampar hijau di Desa Tejamulya, Argapura, Majalengka, Jawa Barat.

Terasering Majalengka

Berada di kaki lereng Gunung Ciremai, daerah ini adalah pusat budi daya daun bawang. Luasnya lahan perkebunan bawang membuat Lembah Panyaweuyan di desa ini memiliki panorama unik. Banyak orang menyebut pemandangan di sini bak Terasering Tegalalang di Ubud Bali.

 

1 dari 2 halaman

Terasering yang Pernah Viral

Terasering yang Pernah Viral © Dream

Berbeda dengan Bali yang ditanami padi, Panyaweuyan membuat terasering daun bawang.

Deik-detik ketika sang surya bangun dari peraduaannya adalah momen terbaik berkunjung ke Lembah Panyaweuyan ini. Sinar matahari yang menyelinap di balik awan, menghasilkan semburat cahaya yang menawan. Hamparan daun bawang dipadu dengan kilatan matahari menunjukkan diri. Menjadi pemandangan favorit yang diidamkan wisatawan.

Terasering Majalengka

Matahari meninggi di balik megahnya Gunung Ciremai. Gunung setinggi 3.078 mdpl ini menyebabkan bagian lereng di sebelah bara terlambat melihat matahari terbit. Landscape Gunung Ciremai menjulang diselimuti tipisnya awan. Seolah menjadi penghangat dinginnya pagi di Lembah Panyaweuyan.

Pukul 05.30 pagi jadi waktu terbaik menanti nuansa sunrise di Lembah Panyaweuyan. Perjalanan ke lereng gunung terasa lebih segar karena udarnya yang dingin. Rasa lelah terbayar saat tiba di Lembah Panyaweuyan.

Melihat ke arah barat, jajaran ladang daun bawang memanjakan mata. Udara sejuk menyeruak di daerah yang punya ketinggian 2000 mdpl ini.

Terasering Majalengka

Keberadaan hamparan terasering di Panyaweuyan menjadi berkah tersendiri selain untuk bercocok tanam. Kunjung wisatawan menambah pemasukan bagi para petani daun bawang.

 

2 dari 2 halaman

Momen Terbaik ke Terasering Majalengka

Momen Terbaik ke Terasering Majalengka © Dream

Jajaran terasering unik ini menjadi spot favorit wisatawan. Barisan ladang daun bawang yang rapi selalu menarik perhatian. Takk heran jika terasering Panyaweuyan pernah viral karena keelokannya.

Saat terbaik melihat hamparan terasering daun bawang adalah musim penghujan. Para petani menanam bawang hanya saat musim penghujan. Saat musim hujan usai, petani beralih menanam tanaman palawija. Mereka hanya menanam daun bawang hanya 2 kali dalam satu tahun. Jadi, para wisatawan harus memperhitungkan dengan matang, kapan waktu yang pas berkunjung ke Panyaweuyan.

Terasering Majalengka

Untuk bisa ke lokasi tersebut, pengunjung harus menempuh 50 menit perjalanan dari kota Majalengka. Dengan kontur berbukit, kendaraan harus benar-benar prima. Jalanan terjal dan curam mendominasi wilayah Panyaweuyan.

Tak perlu khawatir dengan fasilitas yang tersedia. Semua terbilang lengkap. Untuk mengambil foto terbaik, sudah ada beberapa posko pandang. Toilet, warung dan tempat parkir juga telah tersedia dengan tari sangat murah. Tarif parkir sepeda motor Rp 2 ribu, untuk mobil Rp 5 ribu saja. Hanya dengan Rp 5 ribu kamu bisa menjelajahi hamparan terasering Panyaweuyan.

Jadi ini Bukan Negeri Thanos tapi Terasering Majalengka yang Menawan.

Beri Komentar