Masjid Kowloon Dan Islamic Center (Foto: Dream.co.id/Okti Nur Alifia)
Dream - Meskipun penduduk Muslim di Hong Kong hanya 4,1 persen atau sekitar 300.000 orang, Islam bukanlah agama yang asing di negeri berjuluk Mutiara dari Timur itu.
Hong Kong juga memiliki Masjid Kowloon dan Islamic Centre yang merupakan masjid terbesar di sana. Bangunan setinggi 11 meter itu menjadi salah satu landmark Islam paling ikonik di Hong Kong dan dapat menampung hingga 3.500 jamaah.
Kubah masjid putih itu justru menghiasi langit Kowloon, di mana kawasan ini terdapat tempat bernama Kowloon Walled City (Kota Bertembok Kowloon), yang pernah diklaim sebagai permukiman terpadat di dunia, dengan sebanyak 33.000 orang tinggal di daerah itu, dalam satu blok kota. Begitu sibuknya daerah ini.
Terpampang jelas berada di jalanan Kowloon yang padat, masjid ini tidak tersembunyi. Lokasi masjid Kownloon berada di persimpangan Nathan Road dan Haiphong Road di Tsim Sha Tsui, persis di samping Kowloon Park. Jika di Indonesia, mungkin saja seperti berjalan di kawasan Bundaran HI.
Trotoar di depan masjid ini begitu ramai dengan para pejalan kaki, maupun warga lokal yang menunggu bus di halte yang tepat berada di depan gerbang pintu masuk. Maklum saja, tidak jauh dari situ ada stasiun kereta bawah tanah Tsim Sha Tsui.
Jika bangunan di sekitarnya rata dengan tanah jalanan, memasuki masjid Kowloon harus menaiki anak tangga.
Kaligrafi indah yang terpahat pada dinding bagian depan juga menyambut kedatangan Dream yang berkunjung belum lama ini. Dalam acara Media FAM Trip bersama Hong Kong Tourism Board dan Cathay Pacific.
Ada tiga pintu masuk yang terbalut dengan cat warna cokelat. Ketika sampai di dalam, rasanya begitu berbeda, seperti bukan di Hong Kong. Sampai lupa kalau masjid ini berdiri di tengah negara bukan mayoritas Muslim. Orang-orang berwajah Timur Tengah mendominasi lalu lalang di dalam masjid.
Sedikit haus setelah berjalan cukup panjang di jalanan Tsim Sha Tsui, ada kran air putih yang bisa diminum gratis di sini.
Di sudut yang lain, replika masjid ini juga menjadi pemandangan yang tak kalah menarik. Di sampingnya buku-buku bertuliskan pengetahuan Islami juga berjejer rapi. Tulisan-tulisan Arab mulai terlihat.
Untuk mengambil air wudhu, lokasinya berada di luar pintu masuk. Pastinya area perempuan dan laki-laki dipisah. Tempat wudhu di Hong Kong juga berbeda dari Indonesia, ada dudukannya.
Sangat menghemat tenaga bagi para turis seperti kami, dengan sejenak duduk sambil bersuci dengan air bekas tanah jajahan koloni Inggris itu.
Istimewanya, toilet di sini dilengkapi air untuk cebok di dalamnya. Seperti kita ketahui, budaya cebok di Hong Kong hanyalah mengandalkan tisu. Kamu tidak perlu khawatir akan najis, karena bisa puas membersihkannya jika selepas kencing atau lainnya.
Masjid Kowloon sejatinya sudah dibangun sejak 1896 oleh arsitek IM Kadri. Seluruh keindahan detail arsitektur bisa terlihat jelas jika dilihat dari atas, empat menara mengerubungi satu kubah.
Masjid seluas 1.500 meter persegi itu pertama kali dibuka tahun 1984, yang memiliki tiga ruang sholat.
Ruang sholat utama berada di lantai satu yang dapat menampung 1.000 orang. Tiga lampu kristal yang menggantung indah di langit juga begitu menyejukkan mata. Di lantai ini juga terdapat ruang komunitas, perpustakaan, ruang imam, asisten imam dan toilet.
Sementara itu lantai dua digunakan untuk sholat jamaah wanita. Perlu untuk dicatat, area ini dilarang untuk memotret maupun merekam video. Aurat para wanita yang berhijab terlindungi dari selebaran pengumuman yang ditempel di pintu. Tenang saja, petunjuk-petunjuk ruangan tertulis dengan bahasa Inggris.
Di lantai dua itu. Ada pula tempat yang digunakan untuk mengaji atau madrasah bagi perempuan maupun laki-laki. Saat berkeliling, terdengar suara merdu dari jamaah pria yang sedang mengaji di balik bilik putih.
Satu lantai berikutnya, di lantai tiga adalah untuk sholat jamaah pria. Karpet hijau membentang di seluruh bagian lantai. Begitu menyejukkan di tengah tiang-tiang putih khas masjid. Orang-orang begitu khusyuk melantunkan doa di dalam hatinya.
Di sini juga ada kursi yang digunakan untuk membantu jamaah lansia sholat. Bangunan ini adalah tempat berkumpulnya para Muslim dari berbagai negara sebagai kesatuan madrasah, atau sekadar diskusi, melakukan kajian, hingga menunggu lantunan adzan yang terdengar sangat merdu di dalam masjid.
Masjid tertua kedua di Hong Kong itu juga tak hanya kedatangan orang Muslim saja. Turis yang ingin berkunjung untuk mencari tahu tentang Islam pun sangat diperbolehkan untuk berkeliling.
Kala itu ada seorang pria warga lokal yang menemani turis non Muslim berjalan-jalan, menjelaskan tentang Islam menggunakan bahasa Mandarin.
Keberadaan Masjid Kowloon tak hanya sebagai tempat beribadah dan bersuci saja. Inilah berkumpulnya para Muslim dari seluruh penjuru Hong Kong. Menjadi lantai bersatunya para manusia berbeda bahasa namun disatukan dengan satu syiar Islam.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan