Labuan Bajo (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah resmi menetapkan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur sebagai projek percontohan penerapan sistem protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan yang terintegrasi. Sistem ini diharapkan dalam menunjang proses pemulihan sektor pariwisata, mengingat Labuan Bajo merupakan destinasi unggulan.
Setelah Labuan Bajo, sistem ini akan diterapkan ke destinasi lain yang masuk dalam daftar 10 Bali Baru. Antara lain Danau Toba di Sumatera Utara dan Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
Simulasi protokol digelar secara lintas kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Ini bertujuan untuk memberi gambaran terkait penerapan keamanan dan keselamatan dalam rangka antisipasi kecelakaan dan bencana di destinasi wisata.
Selain itu, juga untuk memastikan perlengkapan serta sarana dan prasarana sudah terintegrasi dengan baik sehingga dapat beroperasi sesuai kebutuhan.
" Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kita seharusnya melakukan re-strategi terhadap pariwisata Indonesia ke depannya, agar setelah pandemi ini justru pariwisata kita lebih baik lagi," ujar Menparekraf, Wishnutama Kusubandio.
Wishnutama mengatakan ada 23 kementerian/lembaga terlibat dalam pelaksanaan simulasi protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan di destinasi pariwisata. Protokol ini menjadi hal penting guna mempercepat pemulihan serta mewujudkan pariwisata yang jauh lebih berkualitas, aman, dan nyaman.
" Simulasi hari ini mengangkat tentang protokol keamananan COVID-19 di destinasi pariwisata prioritas melalui tiga skenario penting lainnya, yaitu penanganan bencana alam, serangan jantung, kecelakaan kapal, terbakar, dan tenggelam," kata Wishnutama.
Presiden Joko Widodo menjelaskan simulasi ini sudah dipersiapkan berbulan-bulan dengan sangat matang. Juga mendapat dukungan lintas kementerian dan lembaga.
" Simulasi ini dipersiapkan untuk bisa menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan wisatawan untuk hadir kembali di Labuan Bajo, dan di destinasi pariwisata lainnya," ujarnya.
Simulasi protokol kesehatan dijalankan sesuai dengan upaya pencegaha Covid-19. Di antaranya kebersihan dan aturan yang berlaku di hotel dan tempat menginap, pengecekan suhu tubuh, dan penanganan keadaan darurat.
Protokol keselamatan dan keamanan juga dilakukan sebagai penanggulangan jika terjadi bencana alam, kondisi sakit, dan juga kecelakaan kapal. Pelaksanaannya mengerahkan berbagai lembaga meliputi TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, BNPB, Polri, BASARNAS, serta BMKG.
Sumber: Liputan6.com.
Advertisement
Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'