Deretan Pulau Ini Terancam Hilang 80 Tahun Mendatang

Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Rabu, 23 Oktober 2019 09:09
Deretan Pulau Ini Terancam Hilang 80 Tahun Mendatang
Pulau-pulau ini terkena dampak langsung pemanasan global.

Dream – Pemanasan global menjadi salah satu isu lingkungan marak dibahas beberapa tahun belakangan. Banyak negara menaruh perhatian atas isu ini. 

Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata bumi diukur melalui atmosfer, daratan hingga lautan. Kondisi ini memunculkan dampak langsung terhadap ekosistem di bumi.

Tercatat lebih dari 20 ribu spesies flora dan fauna terancam punah terkena dampak pemanasan global. Natural Resources Defense Council (NRDC) menyatakan pemanasan global merupakan krisis lingkungan serta kemanusiaan terbesar yang terjadi saat ini.

Krisis lingkungan ini mampu menimbulkan bencana pada permukaan bumi. Salah satunya yaitu semakin tingginya permukaan air laut, membuat sejumlah pulau terancam hilang.

Sejumlah penelitian telah mencatat dampak yang terjadi akibat pemanasan global. Bahkan, sejumlah ahli telah memprediksikan beberapa pulau di dunia akan hilang dalam kurun waktu 80 tahun mendatang.

1 dari 6 halaman

Kepulauan Solomon

Kepulauan Solomon © rd.com

Pulau Solomon yang terdiri hampir 1.000 pulau dan atoll ini perlahan-lahan ditelan lautan. Sejak 1993, permukaan air laut di sekitar Kepulauan Solomon naik sekitar 8 milimeter setiap tahunnya. Saking cepatnya, ibu kota provinsi Choiseul saat ini hanya berjarak 6,6 kaki dari permukaan laut.

Environmental Research Letters 2016 menyebutkan setidaknya lima pulau karang dan beberapa desa yang berdiri sejak 1935 telah menghilang. Fakta tersebut membuat pemerintah provinsi membangun kota baru sebagai tempat tinggal bagi penduduknya.

Padahal, Kepulauan Solomon dikenal memiliki habitat terumbu karang yang sangat menakjubkan dan begitu eksotis. Maka dari itu, sebelum pulau ini tenggelam oleh lautan lepas lebih baik segeralah berkunjung ke tempat ini.

2 dari 6 halaman

Maladewa

Maladewa © rd.com

Terkenal dengan pemandangannya yang indah, Maladewa ternyata masuk dalam daftar pulau yang terancam punah. 

Laporan Central Intelligence Agency (CIA), rendahnya permukaan pulau-pulau di Maladewa menjadikan lebih sensitif terhadap kenaikan air laut. Bahkan, The World Bank juga mencatat adanya proyeksi kenaikan permukaan laut yang terjadi hingga saat ini.

Pada 2100 diprediksi seluruh negara dapat berada di bawah air laut. Banyaknya laporan dari beberapa lembaga dunia membuat Presiden Maladewa pada 2009 menggelar pertemuan di bawah air dalam upayanya membawa isu bencana yang akan melanda beberapa pulau di dunia.

3 dari 6 halaman

Pulau Palau

Pulau Palau © rd.com

Sejak 1993, Pulau Palau tercatat mengalami peningkatan permukaan air laut setiap tahunnya sekitar 0,35 inci. Angka tersebut sekitar tiga kali lebih tinggi rata-rata peningkatan permukaan laut global.

Data tersebut dikeluarkan makalah kolaborasi antara Palau National Weather Service Office dan the Pasific Climate Change Science Program. Kenaikan tersebut juga diperkirakan terus meningkat sekitar lebih dari 24 inci pada 2090 mendatang.

Public Radio International juga melaporkan penduduk Pulau Palau telah merasakan kenaikan permukaan laut tersebut pada beberapa kondisi tertentu.

Mereka mengatakan pada saat terjadi bulan purnama, perkarangan rumah akan diterjang banjir akibat pasang air laut dan mereka sudah mempertimbangkan untuk pindah ke negara baru.

Buruknya, ubur-ubur tidak menyengat yang terkenal dan populer di pulau itu juga akan menghilang secara perlahan akibat adanya perubahan iklim yang semakin memburuk.

4 dari 6 halaman

Micronesia

Micronesia © rd.com

Mikronesia merupakan negara yang terdiri atas 607 pulau di dalamnya. Negara yang terletak di 2.500 mil barat daya Hawaii ini juga masuk ke dalam deretan pulau yang terancam hilang.

Micronesia hanya memiliki luas sekitar 279 mil persegi. Kendati demikian, negara ini dipenuhi oleh beragam gunung, laguna, bakau serta pantai yang begitu indah.

Sayangnya, dari sekian banyak pulau yang ada di Micronesia tercatat beberapa di antaranya telah menghilang. Menurut Journal of Coastal Conservation, adanya peningkatan permukaan laut membuat beberapa pulau menghilang dan sisanya memiliki ukuran yang menyempit.

5 dari 6 halaman

Kepulauan Fiji

Kepulauan Fiji © rd.com

Kepulauan Fiji dikenal dengan keindahan dan keeksotisan pemandangan alamnya. Memiliki suasana dan nuansa seperti di Hawaii, membuat pulau ini diburu oleh para wisatawan hingga selebriti terkenal dunia.

Sayangnya, Kepulauan Fiji termasuk ke dalam deretan pulau yang akan hilang sebab memiliki dataran yang begitu rendah serta sangat rentan terhadap perubahan permukaan laut.

The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) mengatakan, penduduk desa Vunidogoloa inilah yang pertama kali mulai pindah akibat kenaikan permukaan laut yang sangat cepat.

Bahkan, The World Bank juga melaporkan, beberapa desa tercatat telah kehilangan garis pantai sekitar 15-20 meter dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, diperkirakan di 2050 nantinya permukaan laut akan naik hingga 43 sentimeter.

Buruknya, peningkatan suhu bumi dan lautan akan mempengruhi habitat terumbu karang di dalam laut. Secara perlahan, terumbu karang akan mengalami pemutihan karang yang rentan terhadap penyakit.

6 dari 6 halaman

Pulau Polinesia Prancis

Pulau Polinesia Prancis © rd.com

Kalian tentu saja mengenal Bora Bora, Kepulauan Society serta Tahiti yang sangat populer bagi wisatawan. Ketiga peristirahatan tropis tersebut terletak di Polinesia Prancis.

Sayangnya, kecantikan pulau tropis tersebut tidak mampu bertahan lebih lama lagi. Dalam kurun waktu 100 tahun ke depan, pulau-pulau terkenal tersebut tidak bisa lagi menjadi pilihan destinasi peristirahatan tropis bagi kamu.

Polinesia Prancis merupakan salah satu diantara beberapa pulau terancam hilang. Menurut makalah Nature Conservation, diperkirakan setidaknya 30 persen dari pulau yang ada di Polinesia Prancis ditelan air laut.

Fakta tersebut membuat pemerintah Polinesia Prancis mulai mempertimbangakan untuk membangun pulau-pulau terapung lainnya bagi penduduk terutama di dekat Tahiti. Semua fenomena ini merupakan dampak dari adanya ‘global warming’ yang masih sulit untuk diatasi oleh setiap negara di dunia.
  
(Sumber: Reader’s Digest)

Beri Komentar