Nagari Pariangan (Foto: Mutia Nugraheni/Dream.co.id
Dream - Beberapa waktu lalu Budget Travel memasukkan Nagari Pariangan di Sumatera Barat sebagai desa terindah di dunia. Budget Travel sendiri merupakan sebuah media wisata ternama yang sering merekomendasikan tempat-tempat indah dan anti-mainstream di dunia yang layak dikunjungi.
Sebelumnya hanya sedikit wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang tahu keindahan desa ini. Dream.co.id berkesempatan mengunjungi desa cantik ini bersama Elhijab, induk merek hijab Elzatta, Dauky, Zatta Men, dan Aira Festive Hijab pada Sabtu, 4 November 2017.
Untuk bisa mencapai desa, waktu yang harus ditempuh sekitar 2 jam dari Bandara Internasional Minangkabau. Desanya sendiri merupakan salah satu desa tertua di lereng Merapi.
Dalam perjalanan menuju desa, jangan sampai kamu memejamkan mata. Lihat keluar jendela. Sawah hijau yang berundak, langit biru, dan kekhasan Rumah Gadang jadi pemandangan yang menakjubkan. Lukisan Allah SWT di depan mata!
Untuk menuju desa nantinya, wisatawan akan diturunkan di gapura yang merupakan pintu masuk desa. Lalu, berjalan kaki menyusuri tiap sudut desa.
Kontur tanah yang berbukit-bukit, menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan. Jadi siapkan stamina dan kaki untuk menyusurinya.
Awalnya menuruni anak tangga. Lalu akan langsung terlihat pemandian air panas yang berseberangan langsung dengan Masjid Tuo, masjid tertua di Minangkabau.
Masjid Tuo Dibangun pertama kali saat masuknya Islam di ranah Minang sekitar abad ke-11. Lokasi awalnya berada di Makam Panjang yang kemudian dipindah ke area dekat pemandian.
" Dipindah karena agar lebih dekat dengan masyarakat dan adat, sebelum beribadah juga para ulama bisa membilas diri dengan air hangat," ujar Datuk Mangkudum Dalimi Kasim, pengurus Masjid Tuo.
Awalnya masjid hanya berupa bangunan kayu sederhana. Kemudian pembangunan dilakukan namun ada pakem yang tetap dijaga. Masjid tak boleh dibuat bertingkat dan hanya satu lantai. Tentunya dengan atap khas Minang.
" Hanya satu lantai, jika bertingkat nanti akan mengubah sejarah. Masjid ini sudah direnovasi sebanyak 3 kali, selesai direnovasi 1985. Kubah di atas yang paling tinggi menggambarkan keesaan Allah SWT," ungkap Datuak Mangkudum.
Untuk menuju puncak desa terindah kamu bisa berjalan kaki sekitar 15 hingga 30 menit atau naik mobil.
Jika ingin banyak foto-foto di sawah dan suka mendaki, jalan kaki adalah pilihan terbaik. Pastikan saja pakai alas kaki yang nyaman.
Sampai di puncak, areanya tak terlalu besar. Terdapat beberapa gubuk penjual makanan dan minuman, sederhana, namun pemandangannya sangat memanjakan mata.
Ada bambu yang dipasang khusus untuk tempat berfoto di bibir jurang. Berposelah!
Hamparan sawah hijau, lalu ada gunung menjulang, eksotisnya Rumah Gadang serta liukan jalan. Mirip seperti gambar pemandangan yang ada di buku-buku pelajaran.
Nuansa alam yang cantik, alami, sederhana, memang sangat kental. Masyarakatnya juga masih menjaga nilai adat dengan sangat baik. Mungkin itulah alasan Budget Travel menobatkan Nagari Pariangan jadi salah satu desa terindah di dunia.
Penasaran ingin mengunjunginya, Sahabat Dream?
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online