Hong Kong (Shutterstock.com)
Dream - Hong Kong tengah bersiap menyambut datangnya pelancong usai sektor pariwisata negara tersebut tutup akibat pandemi Covid-19. Otoritas pariwisata Hong Kong pun siap menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak.
Pada Rabu pekan lalu, Hong Kong Tourism Board menggelar webinar bertajuk " Beyond COVID-19: Global Tourism’s New Normal" membincangkan prospek pariwisata pasca-pandemi terutama kawasan Hong Kong, Cina Daratan, Asia dan dunia. Lebih dari 4,000 perwakilan industri pariwisata, jurnalis dan akademisi terlibat dalam acara tersebut.
" Misi utama kami dalam industri ini adalah untuk memberikan kepercayaan dan kepastian untuk semua wisatawan bahwa perjalanan mereka aman dari awal hingga akhir," ujar Ketua HKTB, YK Pang, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Pang mengatakan pihaknya siap membangun kerja sama lintas batas geografis dan bisnis untuk memajukan sektor pariwisata Hong Kong.
Hong Kong (Shutterstock.com)
" Kami harus bisa memanfaatkan semua pengetahuan dan keahlian yang kami miliki, dan menggunakannya secara kolektif untuk menavigasi tantangan yang ada di depan mata," kata dia.
Pang menyoroti inisiatif yang diambil industri pariwisata Hong Kong untuk tetap berada satu langkah lebih maju dari kurva penyebaran pandemi Covid-19. Dia mengumumkan HKTB akan bekerja sama dengan Pemerintah HKSAR untuk menciptakan " Open House Hong Kong" , platform wisata unik yang akan memberi tahu dunia bahwa Hong Kong merupakan tujuan yang aman Covid-19 dan siap untuk menyambut wisatawan dengan penawaran dan pengalaman menarik.
Pang juga mengundang mitra dagang dari seluruh dunia untuk mendukung platform ini dengan memberikan penawaran menarik untuk bepergian ke Hong Kong sebagai tujuan utama bagi wisatawan dari setiap benua.
Street Food Hong Kong (Shutterstock.com)
Pada kesempatan yang sama, COO Hong Kong and Shanghai Hotels Ltd, Peter C Borer, mengatakan industri perhotelan akan bergerak menuju kenormalan baru dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang belum pernah ditempuh sebelumnya.
" Sebagai pemimpin industri, kita harus berkolaborasi, meninggalkan paradigma lama dan melihat ke masa depan yang baru," kata Borer.
Dia melanjutkan sebelum pandemi, industri perhotelan sudah bergerak menuju digitalisasi, kecerdasan buatan dan robotika. Sementara krisis kesehatan yang terjadi sekarang mempercepat tren tersebut.
" Untuk jangka pendek, kami harus mendapatkan kepercayaan tamu kami dan meyakinkan mereka bahwa mereka aman saat tinggal bersama kita. Dalam jangka panjang, dasar-dasar industri ini tidak akan berubah, dan para tamu akan selalu mendapatkan layanan yang dipersonalisasi," kata Borer.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib