Foto: Pianmbeke
Dream – Tampilan Animal Pop Komodo yang menghiasi MRT Bundaran HI Jakarta merupakan upaya bersama untuk mempromosiakan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo lewat tagar #RinduLabuanBajo.
Hal itu dinyatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada Minggu, 30 Mei 2023 silam.
Di balik tampilan spektakuler tersebut, terdapat sosok kreator muda yang terlibat dalam ide kreatif gerakan Animal Pop Komodo tersebut. Ia adalah Muh. Alfian Suhendy Adam atau yang lebih dikenal sebagai Pianmbeke.
Pianmbeke sangat berperan penting dalam mengembangkan konsep unik ini.
Selama membuat konsep, Pianmbeke bersama timnya memutuskan untuk melakukan riset langsung ke Pulau Rinca, rumah bagi komodo, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang binatang purba yang terkenal ini.
" Saya dan tim langsung berangkat ke Pulau Rinca," kata Pianmbeke.
Pada kunjungan mereka ke pulau tersebut, Pianmbeke dan timnya melakukan riset menyeluruh terhadap budaya setempat, perilaku komodo, serta interaksi antara manusia dan hewan tersebut.
Mereka berkesempatan tinggal berdampingan dengan komodo dan mempelajari kehidupan sehari-hari dari dekat.
Dengan pengalaman yang diperoleh dari pulau tersebut, Pianmbeke dan timnya mampu mengumpulkan banyak ide yang nantinya dijadikan bagian dari gerakan Animal Pop Komodo yang menarik perhatian.
Dengan komunikasi erat dengan masyarakat setempat, Pianmbeke dan tim Animal Pop-nya mampu bekerjasama dengan kelompok seniman dan penari lokal yang bertujuan mengajar dan mengembangkan tampilan Animal Pop Komodo tersebut.
Proses ini melibatkan para penari muda yang bersemangat dan bergabung dalam gerakan ini untuk menjadikan Pulau Rinca sebagai simbol kekayaan budaya dan daya tarik pariwisata yang unik.
‘Tarian Animal Pop Komodo’ yang telah dihasilkan melalui kerja keras Pianmbeke dan tim akhirnya mendapatkan pengakuan resmi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Berpengalaman dalam industri tari selama lebih dari 20 tahun, Pianmbeke juga berdedikasi menggali potensi pariwisata dan menghadirkan elemen seni yang inovatif sehingga memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan Labuan Bajo dan keindahan Pulau Rinca kepada masyarakat luas.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat menghasilkan pengalaman pariwisata yang unik dan memikat.
Setelah sukses dengan tampilan Animal Pop Komodo di Pulau Rinca, Pianmbeke dan timnya telah melanjutkan usaha mereka dengan mengembangkan lebih banyak gerakan Animal Pop yang terinspirasi oleh keunikan budaya dan keindahan alam Indonesia.
Mereka berencana untuk memperluas cakupan promosi pariwisata dengan menggabungkan elemen seni dan budaya dalam setiap tampilan Animal Pop yang mereka hasilkan.
Pianmbeke juga berupaya menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pelaku pariwisata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia.
Dia percaya melalui kolaborasi dan kreativitas, pariwisata Indonesia dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal serta ekonomi negara.
Kiprah Pianmbeke dalam mempromosikan Labuan Bajo dan keunikan Pulau Rinca melalui Animal Pop Komodo telah mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari berbagai pihak.
Hal itu tentu tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang tertarik dalam bidang seni dan pariwisata.
Diharapkan kesuksesan Animal Pop Komodo yang dirintis Pianmbeke dapat memicu pengembangan lebih lanjut dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, serta memperkuat citra negara sebagai tujuan wisata yang menakjubkan dan beragam.