Standar Baru Penerbangan Dunia (Sumber Pexels.com)
Dream - Setelah pandemi corona menyebar di seluruh dunia, Dinas Kesehatan Hong Kong menetapkan aturan baru bagi para pendatang. Mereka akan diminta untuk melakukan tes virus corona setelah tiba di Hong Kong.
Ke depannya, standar ini akan terus diberlakukan. Meskipun ketika pandemi corona sudah berakhir.
Mengutip laman South China Morning Post, para ahli memprediksi penetapan tes virus corona akan menjadi standar baru bandara di seluruh dunia setelah industri penerbangan kembali normal usai pandemi Covid-19.
Saat ini, Pemerintah Hong Kong telah menjadikan bandara sebagai garis pertahanan pertama untuk memerangi penyebaran Covid-19.
Aturan yang diberlakukan pun menjadi lebih ketat. Para pendatang non-residen dan penumpang transit diberi larangan masuk. Serta pihak bandara akan memberi gelang yang terhubung dengan aplikasi di ponsel untuk mengontrol kesehatan para pendatang.
Orang yang datang dari daratan utama Tiongkok, Makau, dan Taiwan juga dilarang masuk jika dalam kurun waktu dua minggu baru pulang dari negara lain. Strategi ini diambil guna mencegah naiknya catatan kasus corona.
Hong Kong telah memperlihatkan pengurangan laporan kasus corona cukup signifikan selama bulan ini.
" Tes yang sudah berlaku di Hong Kong, kami percaya harus terus ada untuk beberapa waktu ke depan," ucap Dr Wong Ka-hing dari Centre for Health Protection Hong Kong.
" Tes ini tak akan berhenti, meskipun pandemi berakhir nantinya"
International Air Transport Association mengatakan standar pemantauan komprehensif saat ini bisa jadi akan ditetapkan dalam kondisi normal setelah pandemi.
" Jelas bahwa memantau kondisi kesehatan penumpang adalah elemen utama dalam memulai kembali industri ini," kata Ketua Asosiasi, Alexandre de Juniac.
Di masa depan, industri penerbangan akan lebih memperhatikan bagaimana orang bepergian. Industri penerbangan melihat tes Covid-19 dan pemeriksaan temperatur sebagai kemungkinan pemeriksaan pra-penerbangan. Sanitising gel, masker, dan social distancing saat terbang pun akan dipraktikkan dengan standar tertentu.
Hong Kong diklaim menawarkan contoh langka bagaimana pemerintah mengubah pemantauan corona jadi pusat tes. Pelancong diminta menuju AsiaWorld-Expo di dekat bandara setelah mendarat dan harus menunggu di sana selama lebih dari 12 jam untuk mendapatkan hasil tes.
Beberapa bandara beruntung punya prosedur yang sama, kendati pihak Dinas Kesehatan setempat mengatakan hanya bisa melakukan tes tersebut pada satu penerbangan. Ini mengingat harus memberlakukan physical distancing.
Hal ini juga jadi isu di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Sedangkan, Seoul Incheon, bandara besar lain di Asia, menyediakan pusat tes di ruangan terbuka untuk memeriksa lebih dari 2.000 kedatangan Eropa setiap hari.
Monty Brewer, mantan Chief Executive Air Canada, mengatakan pada webcast terbaru FlightGlobal, perasaan aman saat terbang sangat dibutuhkan agar perjalanan udara kembali dipilih.
" Bagaimana kita memastikan konsumen merasa aman terbang bersama orang lain. Yang paling aman memang setelah ada vaksin, tapi kita harus siap dengan perubahan baru di standar penerbangan udara," ucap Brewer.
Sumber: liputan6
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya