Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahukah Kamu, Tiga Orang Ini Bisa Keliling Dunia Tanpa Paspor

Dream - Paspor merupakan syarat utama jika akan berpergian ke luar negeri. Semua orang harus memegang paspor saat berkunjung ke negeri lain, baik masyarakat biasa maupun presiden.

Namun, ada 3 orang di dunia ini yang dapat mengunjungi negara mana pun tanpa paspor di lebih dari 200 negara. Tiga orang istimewa itu adalah Raja Inggris serta Raja dan Ratu Jepang.

Menurut DNAIndia, keistimewaan ini dimiliki oleh Ratu Elizabeth sebelum Charles menjadi raja. Segera setelah Charles menjadi Raja Inggris, sekretarisnya mengirim pesan dokumenter ke semua negara melalui Kementerian Luar Negeri bahwa sekarang Charles adalah Raja Inggris, dan harus diizinkan untuk bepergian ke mana saja dengan penuh penghormatan tanpa batasan.

Saat ini, Kaisar Jepang adalah Hironomiya Naruhito, sementara istrinya Masako Owada adalah Permaisuri Jepang. Catatan diplomatik Jepang menunjukkan bahwa Kementerian Luar Negeri Jepang memulai pengaturan khusus untuk Kaisar dan Permaisurinya pada tahun 1971 sehingga ketika Kaisar dan Permaisuri Jepang pergi ke luar negeri, mereka tidak memerlukan paspor.

Jepang juga mengirimkan surat resmi kepada semua negara di dunia yang mengatakan bahwa Kaisar dan Permaisuri mereka diizinkan untuk datang ke negara mereka tanpa paspor, dengan membawa surat resmi tersebut.

Lain halnya ketika perdana menteri dan presiden pergi dari satu negara ke negara lain, mereka harus membawa paspor, hanya saja paspor mereka adalah paspor diplomatik, mereka diberi hak penuh oleh negara tuan rumah.

Mereka tidak harus menunjukkan diri mereka secara fisik di hadapan para pejabat Departemen Imigrasi dan juga dibebaskan dari pemeriksaan keamanan dan prosedur-prosedur lainnya.

Sebagai informasi, Singapura juga bakal menerapkan izin imigrasi otomatis yang memungkinkan penumpang dari Bandara Changi tanpa memerlukan paspor.

Kebijakan itu mulai berlaku pada 2024 dan menjadikan Singapura sebagai negara pertama di dunia yang memungkinkan para traveler bepergian tanpa paspor dan hanya menggunakan data biometrik.

Perubahan penggunaan data biometrik ini juga telah disahkan dalam Undang-Undang Imigrasi Singapura pada Senin, 18 September 2023.

Menteri Komunikasi dan Informasi, Josephine Teo, mengizinkan untuk mengungkapkan informasi penumpang dan awak bandara kepada operator bandara untuk kebutuhan teknis sebagai salah satu ketentuan utamanya.

Melalui biometrik ini, para penumpang cukup melalukan pemindaian wajah sehingga penumpang tidak perlu menunjukkan paspor, tiket, dan boarding pass, berkali-kali selama proses boarding.

"Sebaliknya, biometrik akan menciptakan 'token otentikasi tunggal' yang dapat digunakan penumpang di berbagai titik kontak otomatis," papar Teo.