Kawah Meteorit Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan di Australia

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 15 September 2020 13:11
Kawah Meteorit Berusia 100 Juta Tahun Ditemukan di Australia
Tim geologi itu meyakini bahwa meteorit pernah menghantam bumi sekitar 100 juta tahun yang lalu di Australia.

Dream – Baru-baru ini ahli geologi menemukan kawah meteorit berusia 100 juta tahun di Australia. Kawah itu terkubur jauh di dalam tanah bagian Australia Barat.

Ahli geologi berhasil mendeteksi tanda-tanda kawah meteorit yang cukup besar saat sebuah perusahaan melakukan pengeboran di ladang emas Ora Banda. Ini adalah bekas kota tambang yang berubah menjadi kota hantu di bagian utara Australia Barat.

Dilansir dari laman Lonely Planet, kawah itu berdiameter 5 kilometer atau lima kali lebih besar dari kawah Wolfe Creek di Kimberley. Padahal Wolfe Creek merupakan salah satu kawah meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Australia.

1 dari 2 halaman

Pemetaan Elektromagnetik

Kawah meteorit tersebut tidak terlihat di permukaan bumi. Tetapi para ahli geologi telah memeriksanya.

Tim yang dipimpin oleh Dr Jason Meyers telah mempelajarinya dengan memeriksa sampel sedimen dan melakukan pemetaan elektromagnetik dan gravimetri kawah bidang.

Tim geologi itu meyakini meteorit pernah menghantam bumi sekitar 100 juta tahun yang lalu di Australia. Namun pemeriksaan ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Menurut Dr Jason Meyers, penemuan ini sangat langka. “ Ledakan ini terbentuk oleh meteorit,” ucapnya.

2 dari 2 halaman

Efek Hantaman Meteorit Terhadap Bumi

Penemuan kawah meteorit besar ini hanyalah sebagian kecil dari cerita tentang penemuan geologi. Pertanyaan besar berikutnya yang berusaha dipecahkan oleh para ahli adalah efek apa yang ditimbulkan dari hantaman meteorit terhadap bumi.

Para ahli geologi berusaha menemukan banyak penemuan yang mana bisa membantu ilmuwan memprediksi kapan meteorit berikutnya akan menghantam bumi.

Sementara ini, kawah meteorit terbesar di dunia adalah Vredefot Dome yang menghantam bumi sekitar dua miliar tahun yang lalu. Dengan perkiraan diameter 190 kilometer, akan menggeser posisi kawah Ora Banda.

Kawah itu terletak di Northern Free State, Afrika Selatan dan merupakan destinasi wisata geologi populer di dunia setelah dinyatakan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005. (Beq)

Beri Komentar