Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Danau Kawah Berusia 50.000 Tahun Berubah Pink dalam Semalam, Petanda Apa?

Danau Kawah Berusia 50.000 Tahun Berubah Pink dalam Semalam, Petanda Apa? Perubahan Warna Danau Kawah Purba Dari Hijau Ke Merah Muda. (Foto: Twitter @Marco_Langbroek)

Dream - Sebuah fenomena alam yang aneh terjadi pada danau kawah di negara bagian Maharashtra barat, India.

Danau bernama Lonar itu airnya tiba-tiba berubah warna, yang sebelumnya hijau menjadi merah muda.

Fenomena tersebut tentu saja menarik perhatian pencinta alam dan para ilmuwan dari seluruh dunia.

Kebanyakan ilmuwan menduga perubahan warna di Danau Lonar akibat tingkat salinitas yang berubah dan pertumbuhan ganggang di dalam air.

Terbentuk 50.000 Tahun yang Lalu

Danau Lonar terbentuk kira-kira 50.000 tahun yang lalu setelah sebuah meteor menabrak Bumi.

Danau tersebut terletak 500 kilometer dari pusat keuangan India, Mumbai, dan menjadi destinasi wisata terkenal di negara itu.

Para ahli mengatakan air Danau Lonar pernah berubah warna di masa lalu. Tapi warnanya tidak setajam seperti sekarang.

Mungkin Ini Penyebab Berubah Warna

"Salinitas di danau telah meningkat karena permukaan air turun secara drastis tahun ini. Selain itu area sekitarnya menjadi lebih hangat dan mengakibatkan pertumbuhan ganggang yang berlebihan," kata ahli geologi Gajanan Kharat dalam sebuah video yang diposting oleh Maharashtra Tourism Development Corporation yang dikelola pemerintah di Twitter.

Danau Kawah Lonar airnya berubah warna jadi merah muda dalam semalam.

Kharat menambahkan tanaman ganggang berubah menjadi kemerahan pada suhu yang lebih hangat dan karenanya danau berubah menjadi merah muda.

Butuh Penyelidikan Lebih Lanjut

Meski begitu, pejabat dari departemen kehutanan negara bagian telah mengumpulkan sampel air untuk menentukan penyebab pasti di balik perubahan warna tersebut.

Penutupan pabrik dan kantor selama berbulan-bulan akibat lockdown membuat udara di wilayah itu bersih, dan mungkin berdampak pada perubahan air di danau purba itu.

"Tidak ada banyak aktivitas manusia karena lockdown juga bisa mempercepat perubahan itu," kata Madan Suryavashi, kepala departemen geografi di Universitas Babasaheb Ambedkar di Maharashtra.

"Tapi kita baru bisa mengetahui penyebab pastinya begitu analisis ilmiah kita selesai dalam beberapa hari," tambahnya.

Sementara itu Dr Marco Langbroek melalui Twitter @Marco_Langbroek mengatakan warna merah air Danau Lonar akibat pertumbuhan ganggang secara besar-besaran di dalamnya.

Danau Lonar tahun 2019 (kiri). Kondisi sekarang (kanan).

Sumber: Science Alert

Misteri `Batu Berjalan` di Lembah Kematian Terkuak

Dream - Hampir sebabad batu-batu yang berada di Death Valey atau Lembah Kematian menjadi misteri ilmu pengetahuan. Bebatuan besar yang rata-rata beratnya sekitar 320 kilogram didapati berpindah tempat. Seolah ada kekuatan magis yang memindah dari satu titik ke titik yang lain. Batu-batu ini seperti punya kaki.

Hanya terdapat bekas goresan pada lumpur yang sudah kering saja, sebagai petunjuk adanya pergeseran batu. Sementara bagaimana dan apa penyebab batu-batu itu berpindah tempat, menjadi misteri dalam jangka waktu sangat lama. Pengamatan demi pengamatan yang dilakukan para ilmuwan hanya mendapati padang debu dan tanah retak saja.

Namun, kali ini para ilmuwan tak bingung lagi. Pertanyaan seputar fenomena aneh itu sudah terpecahkan. Bisa dijelaskan secara ilmiah pula. Sehingga, tak ada anasir magis yang tak bisa dicerna akal manusia dalam proses pergeseran batu-batu yang kerap disebut 'sailing stones' atau 'batu-batu berlayar' tersebut.

Menurut laman Daily Mail, Kami 28 Agustus 2014, misteri itu diungkap oleh ilmuwan dari San Diego. Para ilmuwan tersebut mengklaim telah melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana batu-batu itu pindah dari satu titik ke titik lain pada Lembah Kematian yang berada di wilayah Amerika Serikat itu.

Pergeseran batu di Death Valey. Sumber: Daily Mail

Tak mudah memang bagi para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography, San Diego, untuk mendapat jawaban itu. Mereka bahkan tak pernah berharap untuk melihat pergerakan batu-batu itu. Sebab, selama puluhan tahun melakukan pengamatan, hanya mendapati batu-batu itu duduk terdiam di atas tanah gersang itu.

Hingga pada suatu saat mereka memutuskan untuk memonitor bebatuan itu dengan memasang GPS pada sejumlah batu serta alat pengintai stasiun cuaca yang memiliki resolusi tinggi yang bisa mengukur riak air untuk interval satu detik saja. Alat-alat itu dipasang pada 15 batu di sana.

Penelitian ini dilakukan pada musim dingin 2011 silam. Tetunya dengan izin petugas taman tersebut. Kepala penelitian, Ralph Lorenz, menyebut eksperimen itu merupakan penelitian paling membosankan yang pernah dia lakukan. Karena harus menunggu pergerakan batu-batu yang tidak berkaki.

Tapi pada Desember 2013, Richard Norris, penulis penelitian, serta sepupu Norris, Jim Norris, datang ke Lembah Kematian. Kala itu mereka menemukan danau, yang juga disebut Playa, tertutup air dengan ketinggian sekitar tujuh sentimeter. Tak lama setelah itu, mereka melihat sebuah keajaiban, batu-batu di hadapan mereka bergerak.

"Ilmu pengetahuan kadang-kadang memiliki unsur-unsur keberuntungan," kata Norris. "Kami memperkirakan menunggu lima hingga sepuluh tahun tanpa ada apapun yang bergerak, namun hanya dalam waktu dua tahun proyek ini berjalan, kami hanya kebetulan saja berada di sana pada waktu yang tepat untuk melihat sendiri hal itu terjadi."

Dari pengamatan mereka menunjukkan bahwa batu-batu yang bergerak itu memerlukan kombinasi peristiwa yang langka. Pertama, Playa terisi air, yang harus memiliki ketinggian yang cukup untuk mengambangkan es selama malam-malam di musim dingin, tapi juga cukup dangkal untuk mengangkat batu.

Saat malam tiba, temperatur di wilayah itu menjadi turun. Kolam yang berisi air itu kemudian membeku. Lembaran-lembaran es pun terbentuk, menyerupai kaca-kaca jendela, yang cukup tipis untuk bergerak bebas, tapi juga harus agak tebal untuk mempertahankan kekuatannya.

Saat hari mulai cerah, es mulai mencair dan kemudian pecah menjadi gumpalan-gumpalan yang mengambang, dengan angin yang berhembus tipis saja di atas kolam luas itu, ditambah licinnya es yang mulai mencair, batu-batu yang berada di atas kolam terdorong. Meninggalkan jejak di lumpur lunak yang berada di bawah permukaan.

"Pada 21 Desember 2013, es pecah sekitar tengah hari, dengan terdengar suara retakan yang datang dari seluruh permukaan yang membeku. Saya bilang kepada Jim, ini dia," kata Richard Norris.

Fenomena ini telah membalikkan teori-teori yang sebelumnya banyak bermunculan, seperti kekuatan badai, setan debu, alga licin, atau lembaran es yang tebal, yang mempengaruhi pergerakan batu itu.

Sebaliknya, batu-batu itu bergerak di bawah angin spoi-spoi, yang berhembus 3 hingga 6 meter perdetik dan didorong dengan es yang tebalnya hanya 3 hingga 5 milimeter saja. Ukuran yang sangat mustahil untuk mengangkat batu-batu besar. Namun, es tipis itu telah mengurangi gesekan dengan permukaan tanah.

Menurut pengamatan, batu-batu itu bergerak lamban, hanya sekitar 2 hingga 6 meter per menit. Sebuah pergerakan yang nyaris tak bisa dilihat dari kejauhan. "Ada kemungkinan wisatawan benar-benar melihat ini terjadi tanpa disadari," kata Jim Norris.

Batu-batu itu bergerak ke tempat lain antara beberapa detik sampai16 menit. Dalam salah satu kesempatan, para peneliti mengamati batu yang berada pada bidang seluas tiga kali lapangan bola. Batu itu bergerak terus menerus hingga jarak sekitar 60 meter, sebelum akhirnya berhenti.

Para peneliti yakin bebatuan itu telah berkali-kali bergerak sebelum akhirnya mencapai tempat terakhir. Mereka menduga pergerakan terakhir sebelumnya terjadi pada 2006. "Sehingga batu dapat bergerakhanya seperjuta waktu saja," kata Profesor Lorenz.

"Ada juga bukti bahwa frekuensi gerakan batu, yang membutuhkan malam yang dingin untuk membentuk es, kemungkinan telah menurun sejak tahun 1970 karena perubahan iklim," tambah Lorenz.

Lantas, dengan temuan itu, apakah misteri batu bergerak di Lembah Kematian telah terungkap? "Kami mendokumentasikan lima peristiwa pergerakan batu dalam dua setengah bulan di kolam itu dan beberapa diantaranya melibatkan ratusan batu," ujar Norris.

"Jadi kami telah melihat bahwa meskipun di Death Valey, yang terkenal panas, es mengambang merupakan kekuatan besar dalam pergerakan batu," tambah Norris. Namun para ilmuwan itu sebelumnya belum pernah melihat batu-batu besar bergerak dengan mekanisme seperti yang ditemui di Lembah Kematian ini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Alam yang Mengejutkan, Danau Muncul di Dataran Garam Lembah Kematian yang Terkenal Tempat Terkering di Bumi, Petanda Apa?

Fenomena Alam yang Mengejutkan, Danau Muncul di Dataran Garam Lembah Kematian yang Terkenal Tempat Terkering di Bumi, Petanda Apa?

Lembah Kematian yang terletak di California, AS, itu menjadi saksi munculnya danau di Badwater Basin, sebuah tempat yang biasanya dipenuhi oleh dataran garam.

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Pintu 'Dunia Bawah Tanah yang Terbuka

Menguak Misteri Pintu 'Dunia Bawah Tanah yang Terbuka

Penduduk mendengar suara sangat keras: bum! Muncul lubang menganga. Warga tak berani mendekati kawah tersebut.

Baca Selengkapnya
Inilah 10 Bencana dan Fenomena Alam Dahsyat Paling Misterius, Sebagian Masih Misteri Hingga Kini

Inilah 10 Bencana dan Fenomena Alam Dahsyat Paling Misterius, Sebagian Masih Misteri Hingga Kini

Dalam sejarahnya, manusia sudah beberapa kali mengalami bencana dahsyat yang sulit untuk dilupakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Tanaman dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

7 Tanaman dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia

Fakta unik dari tanaman adalah ketika beberapa dari mereka memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat. Yuk, simak daftar tanaman dengan pertumbuhan tercepat!

Baca Selengkapnya
Ini Tujuh Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Masuk List Kunjungan Kamu!

Ini Tujuh Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Masuk List Kunjungan Kamu!

Tujuh fenomena alam yang menakjubkan ini tidak boleh dilewatkan. Yuk, simak baik-baik!

Baca Selengkapnya
Detik-detik Jembatan Gantung Putus, Belasan Orang Jatuh ke Sungai Usai Berziarah

Detik-detik Jembatan Gantung Putus, Belasan Orang Jatuh ke Sungai Usai Berziarah

Belasan orang terembur ke sungai usai melewati jembatan gantung

Baca Selengkapnya
Mengapa Langit Berwarna Biru? Ini Jawabannya

Mengapa Langit Berwarna Biru? Ini Jawabannya

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan langit terlihat berwarna biru. Penasaran? Simak penjelasan berikut ini!

Baca Selengkapnya
10 Burung Tercantik di Dunia, Tak Semuanya Gampang Ditemukan

10 Burung Tercantik di Dunia, Tak Semuanya Gampang Ditemukan

Inilah beberapa burung yang tercantik di dunia, sudah pernah lihat?

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Panggung Pelaminan Roboh hingga Pengantin Nyemplung ke Kolam, Auto Berubah Jadi Pernikahan Underwater

Detik-Detik Panggung Pelaminan Roboh hingga Pengantin Nyemplung ke Kolam, Auto Berubah Jadi Pernikahan Underwater

Momen panggung pelaminan ambruk, berujung konsep foto yang keren.

Baca Selengkapnya