Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Tragis Manusia Kanibal yang Mayatnya Dipamerkan Selama 62 Tahun

Nasib Tragis Manusia Kanibal yang Mayatnya Dipamerkan Selama 62 Tahun Ilustrasi Jasad Kasus Pembunuhan Yang Dieksekusi Mati Dan Mayatnya Diawetkan Di Museum Medis Di Bangkok, Thailand (Foto: Viral Press Via Daily Star)

Dream – Mayat seorang pembunuh berantai, sekaligus kanibal, telah diawetkan dan dipamerkan selama 62 tahun di Museum Medis Bangkok, Thaland. Hingga akhirnya tubuh mayat kanibal tersebut dikremasi.

Mayat itu adalah seorang pembunuh bernama Si Quey yang dieksekusi pada usia 32 tahun. Ia telah melakukan pembunuhan berantai dan memakan daging tujuh anak yang telah dibunuhnya.

Eksekusi terhadap Si Quey dilakukan pada tahun 1958, kemudian mayatnya diolesi pengawet jasad. Setelah diolesi pengawet di sekujur tubuhnya, mayat kanibal tersebut dipajang di sebuah museum selama enam dekade atau 62 tahun sebagai peringatan yang mengerikan bagi masyarakat.

Dipamerkan Sebagai Peringatan

Ilustrasi

Pada tahun 1958 Si Quey dinyatakan bersalah karena membunuh tujuh anak. Lebih mengerikan lagi Si Quey memasak daging manusia tersebut dan memakannya. Setelah berhasil ditangkap, Si Quey dieksekusi mati di Bangkok, Thailand.

Sebelum dipajang di Museum Medis Rumah Sakit Siriraj, mayat kanibal tersebut digunakan untuk penelitian lalu diawetkan.

Pameran mayat kanibal tersebut dijadikan sebagai peringatan dan pelajaran bagi para pengunjung. Para orang tua menjadikan kisah tragis tersebut sebagai peringatan kepada anak-anaknya untuk tidak berperilaku kejahatan.

Bahkan lahir sebuah frasa untuk menakuti anak-anak supaya tidak berbuat jahat. “Jika kamu berbuat salah, Si Quey akan datang dan menangkapmu.”

Penolakan Aktivis HAM

Ilustrasi

Pameran mengerikan tersebut memunculkan beberapa kontroversi. Pada bulan Agustus 2019 sebuah komunitas Hak Asasi Manusia mengeluhkan bahwa pameran itu benar-benar tidak bermartabat. Kelompok tersebut tidak suka dengan penyebutan Si Quey sebagai kanibal.

Meskipun telah dinyatakan bersalah, selama menjalani proses persidangan Si Quey mengaku membunuh bayi-bayi itu namun dia selalu menolak untuk memasak dan memakannya.

Judul pameran itu pun dirubah dari “Si Quey, Cannibal” menjadi “Death Row Prisoner” hingga akhirnya pameran tersebut dihapus dari tampilan publik pada Agustus tahun lalu.

Akhirnya Dikremasi

Ilustrasi

Saat ini, mummi Si Quey tersebut akhirnya dimakamkan dengan proses pemakaman tradisional Buddha. Mayatnya diletakkan di dalam sebuah peti hiasan dan dikremasi dengan ritual keagamaan di sebuah kuil Provinsi Nonthaburi berjarak 20 mil dari Bangkok.

Seorang Profesor di Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj Universitas Mahidol, Prasit Wattanapa, mengatakan tubuh mayat tersebut awalnya dijadikan pameran sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat.

“Memamerkan tubuh mayat itu mengajarkan masyarakat untuk menyadari bahwa jika melakukan suatu kesalahan, maka akan mendapat hukuman,” ucap Profesor Wattanapa.

Ia menambahkan kelompok Hak Asasi Manusia menyebut pameran tubuh mayat kanibal tersebut sebagai pelanggaran HAM.

“Para pendukung Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa pameran tersebut adalah pelanggaran, lantas kami melakukan mediasi dan negosiasi. Lantas kami putuskan kami tidak ingin menjadi orang yang melakukan pelanggaran,” tambahnya.

Dimakamkan di Kuil

Ilustrasi

Aktivis HAM Angkhana Neelaphaijit menyambut baik keputusan Museum Medis tersebut. Ia mengatakan alasan mayat tersebut diawetkan adalah karena tidak ada kerabat yang datang untuk mengakui dan memakamkannya.

Menurut catatan polisi, sejumlah jenazah anak yang dibunuh dan diduga dimasak serta dimakan oleh Si Quey ditemukan di wilayah Thap Sakae.

Sementara itu jenazah pembunuhan lainnya ditemukan di Nakhon Pathom dan Rayong, Bangkok, tempat Si Quey diringkus polisi. Namun mayat-mayat lainnya tidak pernah ditemukan.

Si Quey akhirnya dikremasi pada Hari Kamis 23 Juli 2020 di Wat Bang Praek Tai, adalah salah satu dari dua kuil tempat upacara pemakaman bagi para narapidana yang dieksekusi mati oleh regu tembak. Kuil itu berada di sebelah Penjara Bang Kwang, tempat Si Quey ditahan dan dieksekusi.

 

Sumber: Daily Star

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Wanita 'Ketempelan' Usai Kunjungi Museum Erupsi Merapi: Dia Minta Ketemu Orangtua

Cerita Wanita 'Ketempelan' Usai Kunjungi Museum Erupsi Merapi: Dia Minta Ketemu Orangtua

Tiga hari setelah berkunjung ke museum, ia mulai merasakan sakit di bagian punggung terus menerus.

Baca Selengkapnya
Dunia yang Hilang 14.000 Tahun Lalu Akhrinya Ditemukan, Ada Senjata Manusia Purba

Dunia yang Hilang 14.000 Tahun Lalu Akhrinya Ditemukan, Ada Senjata Manusia Purba

Baru-baru ini, para arkeolog berhasil mengungkap sebuah desa kuno yang berusia 14.000 tahun di Pulau Triquet, Kanada.

Baca Selengkapnya
Terkuak, di Gua Ini Manusia Kuno Pernah Hidup Bersama dengan Beruang

Terkuak, di Gua Ini Manusia Kuno Pernah Hidup Bersama dengan Beruang

Arkeolog berhasil menemukan artefak dan kerangka manusia purba, termasuk kerangka beruang gua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi

Tiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi

Para ahli arkeologi menemukan sisa-sisa dua remaja dan seorang bayi di dalam ruang gua.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kompleks Vila Romawi Zaman Perunggu, Ungkap Kehidupan Manusia di Masa Lalu

Arkeolog Temukan Kompleks Vila Romawi Zaman Perunggu, Ungkap Kehidupan Manusia di Masa Lalu

Peneliti temukan kompleks vila dengan berbagai artefak unik di dalamnya.

Baca Selengkapnya
8 Potret Uniknya Kamar Mandi Ahmad Dhani, Serasa Masuk Ke Museum Barang Antik

8 Potret Uniknya Kamar Mandi Ahmad Dhani, Serasa Masuk Ke Museum Barang Antik

Penampakan kamar mandi unik Ahmad Dhani seperti museum

Baca Selengkapnya
Heboh Penemuan Tempat Tinggal Manusia Zaman Batu, Banyak Jarum dan Tombak

Heboh Penemuan Tempat Tinggal Manusia Zaman Batu, Banyak Jarum dan Tombak

Kelompok arkeolog di wilayah utara Spanyol menemukan salah satu "lokasi hunian zaman Paleolitikum yang paling terjaga dengan baik di seluruh dunia".

Baca Selengkapnya