Keranda Dihanyutkan (Foto: Instagram @ndorobeii)
Dream - Sebuah video yang memperlihatkan warga menyeberangi sungai berarus deras viral di media sosial. Peristiwa dalam video tersebut diketahui terjadi Gresik, Jawa Timur.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ndrobeii, Jumat 4 Desember 2020. Dalam video itu terlihat sejumlah warga tengah mengusung keranda melewati sungai yang arusnya deras. Sungai tersebut terlihat cukup dalam, sehingga keranda harus diusung tinggi.
Dalam unggahan itu, tertulis keterangan, " Tak Ada Jembatan, Warga Gorekan Lor Gresik Terpaksa 'Hanyutkan' Jenazah untuk Seberangi Kali Lamong" .
View this post on Instagram
Menurut keterangan, peristiwa itu lebih tepatnya terjadi di Dusun Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Kamis 3 Desember 2020.
Warga menaikkan keranda jenazah ke sebuah ban bekas agar bisa mengapung, kemudian diarak ramai-ramai agar bisa menyeberangi anak sungai Kali Lamong yang saat itu arusnya sedang deras.
Warga terpaksa 'menghanyutkan' jenazah Nenek Kasti, 71 tahun, warga RT 6 RW 12, karena di dusun tersebut belum ada jembatan. Sedangkan lokasi pemakaman ada di dusun yang letaknya di seberang anak Kali Lamong
Peristiwa ini bukan kali pertama. Sebelumnya, pada tahun 2019, jenazah Sayu, warga Gorekan Lor Desa Cermen Lerek Kecamatan Kedamean, juga terpaksa diseberangkan warga menggunakan ban bekas.
Suwono, keponakan almarhum Kasti membenarkan, bahwa jenazah neneknya harus diseberangkan menggunakan ban bekas untuk menuju lokasi pemakaman. Pasalnya, arus anak Kali Lamong saat itu sedang deras.
" Ya terpaksa harus dihanyutkan untuk menyeberang anak Kali Lamong Mas, karena tak ada jembatan. Kondisi ini sudah terjadi puluhan tahun," ungkapnya.
Suwono mengungkapkan bahwa neneknya meninggal pada hari Rabu, 2 Desember 2020 sekitar pukul 20.30 WIB. Lantaran sudah malam dan pemakaman harus menyeberangi anak Kali Lamong, maka pemakaman diputuskan esok hari.
" Sehingga, Kamis 3 Desember 2020, sekitar pukul 09.30 WIB jenazah almarhumah Nenek Kasti baru dimakamkan," bebernya.
Suwono mengatakan, sebetulnya di Dusun Gorekan Lor ada dua makam. Satu makam dekat dengan dusun dan satu makam lagi berada di seberang anaki Kali Lamong.
Kalau musim hujan tiba seperti sekarang, makam di sebelah dusun tak bisa dimanfaatkan untuk pemakaman. Sebab anak Kali Lamong meluap, sehingga kalau tanahnya digali akan terus keluar air.
" Makanya, kalau warga Gorekan Lor meninggal pada musim hujan dan anak Kali Lamong meluap, ya pemakanan harus nyeberang anak Kali Lamong dengan cara dihanyutkan dengan ban bekas. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun," terangnya.
Dikutip dari bangsaonline.com, warga Gorekan Lor sudah berkali-kali mengadukan persoalan jembatan tersebut kepada pemerintah. Namun hingga kini, belum juga terealisasi.
Bahkan menurut warga, pemerintah juga berjanji untuk membelikan tanah makam jika tak memungkin membangun jembatan.
" Juga nggak terwjuduh sampai sekarang," tutur salah satu warga.
Advertisement
Pidato Pertama Erick Thohir Jadi Menpora: Saya di Sini Bukan untuk Memimpin
Bosan Traveling Sendiri? Ini Enam Komunitas Jalan-Jalan yang Wajib Kamu Tahu
5 Penyebab Anak Menjadi Perfeksionis, Orangtua Harus Tahu
Ajak Anabul Main Bareng Komunitas Bekasi Dog Lovers Yuk!
Tas Hitam Ikoniknya Direbut Jusuf Kalla, Tom Lembong Hanya Bisa Pasrah
Kisah Haru Suami yang Setia Rawat Istri Buta Selama 12 Tahun
Aksi Menteri Kesehatan Rusia Bantu Penumpang yang Kena Serangan Hipertensi di Pesawat
Demo Ojol 17 September 2025: Tuntutan, Jalur Aksi, dan Imbas Bagi Warga Ibu Kota
Save Janda, Komunitas Bagi Ibu Tunggal untuk Saling Berdaya dan Menguatkan
251 Pelajar di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Usai Santap MBG
Pidato Pertama Erick Thohir Jadi Menpora: Saya di Sini Bukan untuk Memimpin
Pola Hidup Tidak Sehat Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya