Dream - Awalnya, Karmimi terlahir normal. Tetapi, ketika berusia 3,5 tahun, dia menderita sakit panas hingga kejang. Pertolongan terlambat membuat dia kehilangan indera penglihatannya.
Orangtuanya sempat putus asa. Karmimi rencananya akan diadopsi oleh dokter Belanda. Hal itu membuat orangtuanya lulus dan memilih untuk membesarkan Karmimi.
Kini, usia Karmimi sudah 50 tahun. Dia berprofesi sebagai guru Sekolah Luar Biasa (SLB).
Meski seorang Tuna Netra, Karmimi sama sekali tidak pernah mengenal kata menyerah. Dia pun berusaha memotivasi seluruh difabel untuk tidak putus asa dan mensyukuri anugerah Allah SWT.
Dalam menjalani hidup, Karmimi hanya berpegang pada hadits Rasulullah Muhammad SAW, " Sebaik-baik manusia itu adalah yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain."
Saksikan kisah Karmimi dalam video yang diunggah di laman youtube.com melalui akun TULUS.