Cerita Tukang Becak yang Putrinya Kuliah di London

Reporter : Ismoko Widjaya
Senin, 20 Oktober 2014 12:31
Cerita Tukang Becak yang Putrinya Kuliah di London
Sang ayah, Mugiyono, berharap kesempatan beasiswa ke London dapat digunakan Raeni dengan baik sama seperti ketika di Unnes.

Dream - Masih ingatkah Anda dengan Raeni, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diantar becak oleh sang ayah ke prosesi wisuda?

Usai menamatkan gelar sarjananya dengan prestasi gemilang, Raeni mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikan S2 di London School of Economics and Political Science di Inggris.

" Saya mau ambil gelar magisternya di LSE," ujar gadis berhijab ini dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Senin 10 Oktober 2014.

Reani tengah melakukan persiapan skor IELTS dan TOEFL-nya untuk bisa mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas terbaik ke 25 di dunia.

Menurut Raeni, dulu saat kuliah pernah mencoba tes TOEFL dan skornya saat itu hanya mencapai 500.

Namun yang dibutuhkan untuk lolos di LSE lebih tinggi dari itu. " Saya lihat, beberapa kali buka beritanya, TOEFL dan IELTSnya yang diminta tinggi banget," kata dia.

" Tapi skor itu saya tempel di kamar, biar saya ingat, buat acuan saya setiap kali lihat tempelan itu, Insya Allah bisa, saya bisa mengejar itu."

Selain belajar dengan giat, kata Raeni, doa orangtua juga menjadi pengaruh dari keberhasilannya.

" Doa orangtua memberikan kontribusi sangat luar biasa, bapak saya berpesan jika ia tidak bisa memberikan apa-apa tapi hanya bisa berdoa semoga saya menjadi yang terbaik," ujar Raeni.

Sang ayah, Mugiyono, berharap kesempatan beasiswa ke London dapat digunakan Raeni dengan baik sama seperti ketika di Unnes.

Meski sudah bekerja di rumah Dinas Bupati Kendal Jawa Tengah, Mugiyono tetap mengayuh becaknya. Sehari-hari, dia mendapat tugas antar jemput anak Bupati Kendal yang masih duduk di Sekolah Dasar dan bekerja membersihkan halaman dan rumah dinas.

" Kalau mengenai materi, saya sudah tidak mampu lagi memberikannya kepada Raeni. Untuk itu, saya berterimakasih kepada pemerintah yang sangat peduli kepada pendidikan Raeni," kata pria berusia 55 tahun itu.

(Ism, Sumber: Merdeka, Unnes.ac.id)

Beri Komentar