Curhatan Seorang Ibu untuk Ustaz Felix Siauw

Reporter : Irma Suryani
Jumat, 8 Januari 2016 15:43
Curhatan Seorang Ibu untuk Ustaz Felix Siauw
Seorang ibu yang merasa kecewa atas cuitan Ustad Felix beberapa waktu silam, mengirimkan surat terbuka.

Dream- Cuitan Ustaz Felix Shiauw di sosial media tentang kapasitas seorang ibu membuat resah para ibu. Seorang ibu membuat surat terbuka untuk postingan ustaz dua tahun lalu itu. 

Pada 28 Mei 2013, Ustad Felix Shiauw menulis, “ bila wanita habiskan untuk anaknya 3 jam sedangkan di kantor 8 jam ! lebih layak disebut Ibu ataukah Karyawan."

Akibat dari pernyataan itu, seorang netizen bernama Fitra Wilis menanggapi dengan membuat surat terbuka. Cuitan itu mendapat tanggapan dari banyak netizen lain. Berikut isi surat terbuka Fitra Wilis di akun Facebook pada 4 Januari 2016: 

“ Sebenarnya, status nyinyir seperti ini tak akan mengganggu fisik maupun mental aku. karena aku udah memutuskan “ tidak pernah lupa untuk bahagia”

tapiiii… keempat anakku udah terlelap dan aku belum bisa tidur sblm menulis minimal 20menit, maka aku mau ngeluarin uneg2 ahhhhh…

anda mengagumi ibu rumah tangga ? aku pun demikian adanya. bahkan, aku tak pernah berani mensejajarkan diri dgn mereka, karena cukup tau diri, profesi ibu rumah tangga jauh lebih mulia.

sekedar info yaaa, sebelum jam 5 pagi, saat banyak orang masih terlelap dibuai mimpi, aku memilih meninggalkan kamarku yg hangat, lalu mensterilkan botol susu, memasak dan menyiapkan cemilan, demi agar anak anak sehat.

dan tak layakkah aku dipanggil ibu? lalu bagaimana dgn mengandung mereka 9bulan, 4 kali melahirkan menyabung jiwa dalam kesakitan tiada tara, berjaga tengah malam memompa tetesan sorga untuk menyiapkan seratus kantong ASI sebelum aktif kembali bekerja demi keberhasilan ASI ekslusif?

tak layakkah aku dipanggil ibu? aku yg tak pernah kuat begadang, tak kuat mengangkat beban, namun sanggup menggendong anak sepanjang malam saat mereka demam, karena melakukannya dgn hati, apa namanya kalau bukan kekuatan cinta?

ku prioritaskan mereka dalam kehidupanku, melebihi prioritasku ke diri sendiri, melafazkan seluruh harapan kebaikan untuk mereka dalam setiap doa doaku pada Sang Pencipta, tak layakkah aku dipanggil ibu?

lalu bagaimana dgn ayah ibuku, petani kecil di desa yg tak terbilang jauhnya, yg nyata kutangkap binar bahagia dalam cahaya mata mereka saat putrinya menjadi sarjana di perguruan tinggi ternama, dan kebahagiaan itu semakin sempurna ketika menyadari bahwa kedua putrinya bekerja dgn sangat layak, tak harus ditempa hujan dan panas seperti keseharian kehidupan mereka? bukankah ajaran agama mengharuskan bakti kepada ayah bunda, dan membuat mereka bangga juga bagian bakti itu sendiri??

ada berjuta alasan ketika seseorang memilih jadi perempuan bekerja. seperti sahabat sahabatku yg single parent, suaminya yg sakit berat, dll dll.

bahkan, Allah yang Maha Adil, menobatkan sorga di telapak kaki ibu. tidak ada embel embel ‘hanya di telapak kaki ibu rumah tangga’. sedemikian adilnya Tuhan.

lihatlah, kenapa pelangi sedemikian indah menyempurnakan cakrawala? karena pelangi berwarna warni, namun masing masing warna tak saling menyombongkan diri, mereka berpelukan untuk sebuah kecantikan yg menakjubkan.

jadi, ada ibu guru, ibu dokter, ibu rumah tangga, ibu tukang pulung, ibu manager, ibu penjaga toilet umum, ibu pedagang online, ibu penjual sayur, ibu trainer, ibu penulis, ibu bidan, ibu penyapu jalan, semuaaaaaa mulia, tak ada rumus sedikitpun yang meninggikan posisi pilihan kita dibanding pilihan orang lain.

maka dari itu,

boleh saling menghargai?

boleh tak merendahkan ibu bekerja?

boleh untuk tidak nyinyir?

tolong yaaa… jangan lukai keihklasan hatiku untuk menjadi perempuan bekerja ini meski hanya dengan segaris kalimat candaan.

aku karyawan, tapi aku tetap layak disebut ibu.

 (Ism) 

1 dari 3 halaman

Ustaz Felix Siauw: Selfie Bikin Takabbur

Ustaz Felix Siauw: Selfie Bikin Takabbur © Dream

Dream - Ustaz Felix Siauw mengatakan selfie lebih baik dihindari. Sebab, selfie tidak ada manfaatnya dan bahkan cenderung banyak mudharat atau kerugiannya.

" Selfie itu kebanyakan berujung pada | sifat TAKABBUR, atau RIYA, sedikitnya UJUB," demikian tulis Ustaz Felix dalam akun Twitter-nya, @Felixsiauw, Senin 19 Januari 2015.

Dalam postingan itu, Ustaz Felix menguraikan sejumlah alasan mengapa selfie harus dihindari. Pertama, setelah ber-selfie, lalu kagum dengan diri sendiri, maka itu termasuk ujub atau membanggakan diri.

Jika setelah selfie dan mengunggah hasilnya ke media sosial dengan harapan di-share, dikomentari, dan dilihat, maka, menurut Ustaz Felix, itu merupakan sikap riya atau pamer.

Selfie juga bisa membuat seseorang mejadi takabur, apabila setelah berfoto terus merasa lebih baik atau lebih keren dari orang lain. " Ketiganya, UJUB, RIYA, TAKABBUR | mematikan hati, membakar habis amal, dan membuatnya layu bahkan sebelum ia mekar," tulis dia.

" Memang ini semua bahasan niat, dan tiada ingin kami menelisik niat | hanya bernasihat dan tunaikan kewajiban berdakwah," tambah Ustaz Felix.

Dia juga mengkritisi banyaknya Muslimah yang gemar selfie. " Di mana kemuliaan wanita."

" Alhamdulillah, kami tak pernah berselfie kecuali saat membuat video di Vatikan | saat tak ada yang bisa memegang kamera kecuali batu :)." (Ism) 

2 dari 3 halaman

Ustaz `Playboy` 13 Istri Jadi Buronan

Ustaz `Playboy` 13 Istri Jadi Buronan © Dream

Dream - Seorang ustaz di Malaysia menjadi buron setelah diduga memperdaya belasan wanita. Ustaz bernama Mohd Razis Ismail itu kabarnya mendekati wanita-wanita untuk dinikahi dan dipoligami tanpa mengikuti aturan pernikahan resmi di Malaysia.

Tersangka yang katanya mantan Imam Masjid Alice Spring di Australia itu bahkan mendapat julukan ustaz casanova.

Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (Jawi) memburu Mohd Razis karena diduga menipu lebih 13 wanita melalui pernikahan palsu dan berpoligami tanpa izin Pengadilan Agama.

Menurut Direktur Jawi, Paimuzi Yahya yang dikutip kantor Bernama, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan atas nama Mohd Razis oleh pihak Mahkamah Syariah Kuala Lumpur pada 25 Oktokber lalu.

Ustaz yang juga memiliki nama samaran Arrozi Abdul Rahman itu gagal hadir ke pengadilan, untuk melanjutkan proses hukum di Bagian Penegakan Jawi.

Kesalahan yang dilakukan tersangka adalah menikah tanpa prosedur yang ditetapkan baik dari segi hukum dan juga hukum syariah.

" Kebanyakan pernikahan dan perceraian pria ini adalah tidak terdaftar berdasarkan hukum Malaysia, sehingga terjadi penganiayaan dan pengabaian terhadap isteri-isteri dan anak-anak tersangka," kata Paimuzi.

Dalam aksinya, Mohd Razis mendekati korban dan keluarga korban dengan penampilan dan karakter seorang yang mahir ilmu agama, sehingga membuat korban dan keluarga korban percaya padanya.

" Tersangka juga mengaku masih bujang dan menggunakan gelar Ustaz Arrozi Abdul Rahman dan Ibnu Ar Razi," katanya.

Menurut Paimuzi lagi, kebanyakan yang diincar pria ini adalah mahasiswi perguruan tinggi yang kebanyakan terpedaya dengan perwatakannya.

Sementara korban yang terpedaya adalah wanita yang memiliki karakteristik keagamaan dan berstatus janda dengan penghasilan tinggi.

Sebelumnya, salah seorang istri tersangka telah dijatuhi hukuman penjara tiga bulan dan lima kali cambuk oleh Mahkamah Syariah pada 8 September lalu. Setelah mengaku bersalah melakukan persetubuhan luar nikah dari tahun 2012 sampai 2015 dan memiliki dua orang anak hasil hubungan tidak sah bersama tersangka. Tersangka seharusnya hadir di pengadilan pada tanggal itu, tetapi dia tidak muncul.

Dari 13 orang istri yang diketahui, hanya lima orang yang bersedia bekerja sama dan membantu penyelidikan yang dilakukan oleh Jawi.

(Ism, Sumber: mynewshub.cc)

3 dari 3 halaman

Rumah Tangga Retak, Ini Tanggapan Ustaz Koko Liem

Rumah Tangga Retak, Ini Tanggapan Ustaz Koko Liem © Dream

Dream - Setelah heboh rumah tangga Ustaz Aswan Faisal dan Rima Idris, kini permasalahan sejenis kembali melanda seorang ustaz.

Rumah tangga ustaz Koko Liem dengan Ima Ismawati kini tengah bermasalah. Proses perceraian mereka pun masih bergulir hingga kini.

Keretakan rumah tangga ustaz Koko Liem dengan Ima dikabarkan mulai terjadi Juli lalu. Koko Liem menggugat cerai sang istri dengan alasan kegagalan pernikahan.

Namun belum lama ini, Ima pun muncul dengan mengatakan adanya kekerasan dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, Ima juga menambahkan Koko Liem telah menelantarkan anak.

" 2010 sudah mulai berubah, sikapnya kasar. Gampang marah dan emosi, bahkan mencaci dan membandingkan saya dengan perempuan lain," kata Ima kepada wartawan, Kamis 10 Desember 2015.

Ima mengaku pernah dipukul lantaran dirinya mengetahui adanya akta nikah dengan perempuan lain.

" Dan beliau memukul saya itu pada tahun 2013 dikarenakan saya mengetahui ada akta nikah," ungkapnya.

Tanggapan

Tidak terima dengan tudingan sang istri, Koko Liem pun buka suara. Koko Liem menuding Ima telah melakukan perselingkuhan dengan pria berinisial 'A'.

" Ada pria berinisial A, dan Ima memilih tinggal di sana," ujar Ustaz Koko Liem. Koko Liem mengaku tidak ada niatan menjelek-jelekan Ima Ismawati.

" Karena sejelek apapun, dia adalah ibu anak-anak saya. Bahkan saya memang enggak meminta hak asuh. Kalau nafkah, saya tetap beri nafkah," papar ustaz yang kerap berceramah di stasiun televisi ini. (Ism) 

Beri Komentar