Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kebijakan Pemerintah Malaysia yang menerapkan penutupan atau lockdown membawa dampak bagi warganya. Tidak semua warga mendapat kemewahan dengan bisa bekerja di rumah.
Bagi mereka yang tidak dibolehkan bekerja dari rumah tentu sangat kesulitan. Mereka jadi tidak punya penghasilan karena tidak bisa masuk kerja akibat lockdown.
Kisah satu ini mengundang keharuan. Seorang pemilik kontrakan memberikan keringanan dengan menghapus biaya sewa selama sebulan.
Beredar tangkapan layar yang menunjukkan percakapan antara pemilik kontrakan dengan penyewa. Dalam tangkapan layar itu, si pemilik menyatakan pengontrak tidak perlu membayar uang sewa untuk bulan April sebesar 600 ringgit, setara Rp2,3 juta.
" Dik, untuk sewa bulan April tidak usah bayar. Karena semua sedang susah sebab tak bisa kerja akibat Covid, jadi pakai uang sewa tersebut untuk bantu keluarga. Titip salam untuk ayah kamu. Salam," demikian bunyi pesan tersebut.
Si pengontrak berterima kasih kepada pemilik kontrakan. Dia terharu dengan kebaikan pemilik rumah.
" Terima kasih banyak, Paman. Meski kita berbeda agama tapi Paman selalu baik pada keluarga kami," kata dia.
© world of buzz
Foto: World of Buzz
Tangkapan layar tersebut menjadi viral setelah diunggah ke Facebook. Banyak netizen merasa terharu dengan perlakuan paman pemilik kontrakan.
" Ini baru keren. Orang mulia dan suci, tidak selalu membenci, ribut dan menghina. Tuhan akan memberkati semua manusia yang baik," tulis netizen.
Sumber: World of Buzz
Dream - Wabah virus corona membuat banyak warga dunia khawatir. Tidak sedikit dari mereka bahkan menghadapinya secara berlebihan.
Panic-buying atau belanja karena panik menjadi fenomena yang terjadi di sejumlah negara. Khususnya di kota yang menerapkan lockdown atau penutupan.
Akibatnya, pasokan bahan pangan menjadi langka. Sebagian orang terpaksa kelaparan karena stok bahan pangan di sejumlah toko habis.
Tetapi, sebuah video tentang pasokan makanan tergeletak di jalanan viral di media sosial. Ternyata, makanan itu adalah sumbangan dari orang-orang yang mengisolasi diri di rumah bagi siapapun yang kehabisan bahan pangan.
Video tersebut diunggah di Twitter, oleh pemilik akun @cjwerleman. Werleman menyebut video itu diambil di salah satu kawasan penduduk Turki.
While Australians are trading punches in grocery stores over toilet paper, the Turks are leaving food packages in the streets for their less fortunate brothers and sisters.
(via @ZahidDOAM) pic.twitter.com/sDkmwP5AnX— CJ Werleman (@cjwerleman)March 23, 2020
Hal itu dibenarkan oleh pemilik akun @serkankrcl. Serkan menyatakan kejadian dalam video tersebut memang berlangsung di tempat tinggalnya di Turki.
Meski menderita, jiwa sosial ternyata tidak hilang. Masyarakat dunia tetap saling bantu.
Some say it's from iraq but in fact from turkey.besides that paving stone is unique turkey also as an example , the texts on some packages are in turkish like " UN = Flour" . pic.twitter.com/qisIT7YMGk
— Serkan KRCL ???????? (@serkankrcl)March 23, 2020
Dream - Perawat asal York, Inggris, Dawn Bilbrough, 51 tahun, membuat video berisi pesan menggetarkan. Dia meminta masyarakat untuk tidak kalap dalam belanja akibat pandemik virus corona.
Video itu dibuat usai dia keluar dari supermarket. Dia berniat belanja sepulang menyelesaikan shift kerjanya selama 48 jam, namun tak menemukan apapun.
Banyak supermarket di York mengalami kekosongan pasokan akibat panic-buying. Bilbrough sempat sedikit menangis mendapati fakta itu.
" Berhenti belanja makanan berlebih dari yang dibutuhkan, saya ingatkan pekerja kuncilah yang menjaga Anda ketika berada di titik terendah," kata Bilbrough.
Dia sama sekali tidak mendapati buah dan sayuran. Sementara, dua bahan pangan itu penting untuk menjaganya dan banyak pekerja publik untuk tetap sehat.
" Saya tidak tahu bagaimana saya bisa tetap sehat. Dan orang-orang itu, orang-orang telah memborong bahan pangan pokok. Anda hanya perlu menghentikannya," kata Bilbrough.
" Karena orang-orang seperti saya yang akan menjaga Anda ketika berada di titik terendah jadi hentikan, tolong!" kata dia.
Beredar foto seorang tenaga paramedis di media sosial dan ramai menjadi pembicaraan. Foto itu memperlihatkan paramedis yang putus asa melihat rak-rak belanjaan kosong di sebuah supermarket milik Sainsbury's.
Sejumlah supermarket memberlakukan pembatasan untuk mencegah panic buying di Inggris. Baik dengan membatasi jam operasional hingga membatasi jumlah item yang boleh dibeli.
Tesco, Sainsbury's, Asda, Morrisons sampai kehabisan barang akibat diserbu pembeli terutama tisu toilet, sabun cuci tangan, dan pasta gigi. Sayuran dan buah segar, daging, dan stok roti juga raib.
Ada juga pembeli yang memakai kekerasan seperti yang terjadi di salah satu toko di Ilford, London timur awal pekan ini. Pembeli itu mendorong pembeli lansia ke luar toko yang penuh sesak.
Pemerintah setempat sebenarnya sudah mengeluarkan imbauan agar tidak terjadi kepanikan dengan mengatakan pasokan barang sangat cukup. Tetapi, imbauan tersebut tidak dihiraukan.
Sumber: Mirror