Dream - Lisan merupakan salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada hambaNya.
Sudah sepantasnya seorang muslim memperhatikan apa yang diucapkan lisannya.
Sebab bisa jadi ia menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata ringan dan sepele, namun justru dapat mendatangkan murka Allah SWT.
Sebagaimana yang dialami oleh wanita pemandi mayat ini, di mana ia mendapatkan murka dari Allah SWT karena tidak menjaga lisannya ketika memandikan mayat seorang wanita.
Sehingga salah satu anggota tubuhnya menempel pada mayat tersebut. Penasaran bagaimana akhirnya?
Dikisahkan pada zaman Imam Malik, ada seorang wanita yang sangat buruk kelakuannya. Di mana ia selalu bergonta-ganti pasangan dan tidak pernah menolak ajakan lelaki.
Hingga tibalah di hari kematiannya. Ketika itu mayat wanita tersebut dimandikan oleh seorang wanita yang memang pekerjaannya memandikan mayat.
Namun tiba-tiba tangan si pemandi mayat itu melekat pada kemaluan mayat wanita muslimah tersebut.
Semua penduduk dan ulama gempar akan hal tersebut. Orang-orang yang ada di sana menjadi heboh dan bingung bagaimana caranya untuk melepaskan tangannya dari mayat wanita tersebut.
Setelah dipikirkan hanya ada dua cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pertama mereka harus memotong tangan wanita pemandi mayat itu atau kedua wanita tersebut dikuburkan sekaligus. Tentu saja kedua pilihan ini sangat tidak mungkin untuk dilakukan.
Sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk meminta pendapat Imam Malik. Ketika telah bertemu dengan Imam Malik, ia tidak langsung memberikan pendapatnya.
Namun ia justru memberikan wejangan terlebih dahulu kepada para penduduk tersebut. Bahkan pernah satu ketika Imam Malik mendapatkan 40 pertanyaan, tapi yang dijawabnya hanyalah 5 pertanyaan. Hal ini dikarenakan kehati-hatiannya dan kesensitifannya dalam membahas ilmu agama.
Setelah selesai memberikan wejangan, Imam Malik lantas bertanya kepada si wanita pemandi mayat tersebut. " Katakanlah dengan jujur, apa yang telah engkau ucapkan saat memandikan mayat tersebut?"
Dengan malu dan sedih, wanita pemandi mayat itu berkata, pada saat ia memandikan si mayat, ia berkata kepada si mayat sewaktu membersihkan tubuhnya,
" Sudah berapa kali tubuh ini melakukan zina?" ucapnya.
Sehingga Imam Malik pun menjelaskan kepada orang-orang yang hadir bahwa, " Wanita ini telah melanggar hukum Allah SWT. Sebab ia telah menjatuhkan Qazaf (tuduhan zina) pada wanita tersebut tanpa mendatangkan 4 orang saksi.
Oleh karena itu, sesuai dengan hukum Allah SWT maka wanita ini harus dijatuhkan hukuman hudud yaitu dengan 80 kali deraan (cambuk) karena tidak mendatangkan saksi."
Selengkapnya klik di sini. (Ism)
Baca Juga: Kucing Itu Setahun Mendekam di Pinggir Jalan, Ternyata... Kisah Gadis Cantik Pesan Kamar di Neraka, Dikabulkan Allah...
Dream - Seorang anak selalu bersama dengan ayahnya ke mana pun pergi. Dia sepertinya sangat mencintai ayahnya itu.
Ketika ayahnya, yang seorang penjahat, meninggal dunia akibat ditembak mati, anak tersebut sangat sedih dan merasa kehilangan yang begitu dalam.
Merasa kesepian, anak itu memutuskan untuk menemani ayahnya yang sudah dibungkus kain kafan dan terbujur kaku di dalam peti mati.
Sayangnya, anak itu malah terjebak di dalam peti mati dan ikut terkubur hidup-hidup bersama ayahnya.
Satu-satunya yang memberinya cahaya dalam kegelapan peti mati yang menyeramkan itu adalah korek api yang sebelumnya dia pakai untuk menyalakan lilin.
Korek api yang mati-menyala itu memperlihatkan sebuah kejadian yang sangat menakutkan di dalam peti (alam kubur).
Ayahnya yang sejak tadi diam terbujur kaku, mulai dibangkitkan kembali dan mendapat siksa dari sosok makhluk yang tidak kelihatan.
Itulah sebagian cuplikan cerita dari film pendek karya sutradara terbaik Indonesia, Joko Anwar, berjudul Grave Torture.
Film ini merupakan bagian dari kompilasi 4 film pendek bergenre horror di Asia berjudul Silent Terror yang dipersembahkan oleh YOMYOMF Network.
(Sumber: viralsharer.com)
Dream - Banyak peristiwa nyata terjadi di sekeliling kita. Namun terkadang tak masuk akal untuk dijelaskan. Salah satunya, kisah mayat bersila membaca Surah Yaasin.
Kisah nyata itu di Arab Saudi, di Ma'la, tempat pemakaman jemaah haji di Mekah.
Kisah ini ceritakan oleh Mahasiswa Malaysia di Arab Saudi. Dan dibenarkan Ustaz Halim Naser, penceramah ternama di negeri Jiran.
Saat itu si mahasiswa Malaysia yang tengah menunaikan haji ikut tergabung dengan seorang Arab, untuk mengubur seorang mayat yang meninggal dunia pada musim haji.
Cara yang mereka kebumikan mayat adalah meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk sekitar delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka kembali untuk menguburkan mayat yang baru.
Pada hari tersebut, ketika satu lubang dibuka untuk mengubur mayat yang baru, orang Arab tersebut berhamburan lari karena dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya.
Salah satu jemaah asal Malaysia memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas.
Dan benar. Mayat itu dalam posisi bersila sambil membaca Alquran. Setelah dilihat berikutnya. Ayat Quran yang terbuka adalah surah Yaasin.
Satu hal adalah mayat itu tidak membusuk dan kain yang membalutinya juga tidak busuk. Yang membusuk hanyalah kapas yang ditempatkan di antara mayat dengan kain kafan.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata mayat itu semasa hidupnya merupakan seorang pria berkulit hitam yang kerjanya adalah membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam.
Jika tidak ada tumpahan, dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca surat Yasin. Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah.
Setelah peristiwa itu, lubang kubur itu pun di semen kembali dan ditandai agar tidak ada mayat lagi yang akan dimakamkan di lokasi tersebut.
Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-hambaNya yang taat dan ikhlas beribadah kepadaNya. Wallahu A'lam.
Dream - Sungguh mulia pekerjaan yang dijalani wanita berusia 70 tahun ini. Puluhan tahun Hj Siti Hawa Gofar menjadi pemandi jenazah.
Siti yang berasal dari Lampung, melakoni pekerjaan itu selama 30 tahun. Profesi itu tidaklah asing baginya. Sebab, almarhumah sang ibu dulu juga berprofesi serupa.
Dari situ, Siti mulai ikut bersama ibunya dan belajar memandikan jenazah. Sekarang, ia bergabung dengan paguyuban pemandi jenazah di Masjid Baiturahman.
Diakui Siti, untuk memandikan jenazah hingga benar-benar bersih, perlu waktu agak lama. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kuku, bisa memakan waktu satu hingga 1,5 jam.
Terpenting pula, jenazah yang dimandikan harus sejenis, yakni perempuan.
Ia mengaku ada pengalaman yang berkesan selama mengurus jenazah.
Kala itu, ada jenazah yang mengeluarkan air mata saat dimandikan Siti. Ia langsung usap matanya dan membisikkan ayat suci Alqurana agar si jenazah dapat ikhlas dengan kepergiannya.
Biasanya, sebelum mendapat job memandikan jenazah, Siti sering mendapatkan firasat. Misalnya bermimpi pada malam hari, didatangi oleh jenazah yang bersangkutan. “ Paginya, yang bersangkutan meninggal dunia,” tuturnya.
Kini, Siti sudah tidak terlalu aktif lagi menjadi pekerjaan itu. Dia bersyukur, sudah mulai banyak generasi penerusnya yang muncul.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR