Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Menggabungkan Puasa Syaban dan Qadla Ramadan

Niat Menggabungkan Puasa Syaban dan Qadla Ramadan Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

Dream - Syaban sudah mendekati usia tengah bulan. Tidak lama lagi, umat Islam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan.

Syaban sendiri merupakan bulan yang kerap dilupakan oleh umat Islam karena diapit dua bulan mulia, Rajab dan Ramadan. Padahal, banyak keutamaan terkandung dalam bulan ini.

Untuk meraih keutamaannya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah di bulan ini. Salah satunya adalah puasa sunah.

Sayangnya, tidak sedikit dari saudara kita yang memiliki tanggungan utang puasa Ramadan tahun lalu. Tentu utang ini harus dilunasi dengan cara diqadha.

Dikutip dari NU Online, orang kerap memanfaatkan puasa sunah di bulan Syaban untuk mengqadha utang puasa mereka. Sehingga, mereka melaksanakan satu puasa dua niat sekaligus, qadha Ramadan yang hukumnya wajib dengan sunah Syaban.

Penggabungan niat ini banyak dibahas oleh para ulama fikih. Dalam fikih sendiri, penggabungan niat itu disebut dengan istilah at tasyrik fin niyyah.

 

Empat Kriteria

Imam Suyuti dalam Al Asbah wan Nadhair membagi pandangan ulama mengenai penggabungan niat puasa ini menjadi empat kriteria. Pertama, kedua puasa itu sah dan baik dan kedua, sah bagi ibadah fardlunya, tidak pada sunahnya.

Kriteria ketiga, sah pada sunahnya namun tidak pada fardlunya. Sedangkan kriteria keempat, tidak sah dua-duanya.

Imam Suyuti mencontohkan kriteria pertama seperti ketika seseorang masuk masjid dan jemaah telah dimulai. Dia meniatkan sholat fardlu sekaligus sholat tahiyatul masjid.

Dalam pandangan Mazhab Syafi'i, keduanya dianggap sah. Dan masing-masing ibadah, meskipun dikerjakan sekali dengan niat yang digabung tetap mendapatkan pahala.

 

Bagaimana dengan Puasa Sunah Plus Qadla Sendiri

Kriteria kedua, sah untuk yang fardlunya saja dan tidak pada sunahnya, dicontohkan dengan ibadah haji untuk pertama kali. Dia berniat haji wajib sekaligus haji sunah. Dari keduanya, niat yang dianggap sah hanyalah haji wajibnya.

Kriteria ketiga yaitu sah hanya sunahnya saja dan tidak pada fardlunya, dicontohkan dengan zakat diniatkan sekaligus sedekah. Niat yang diterima adalah sedekahnya.

Sedangkan kriteria keempat, tidak sah keduanya, dicontohkan dengan niat sholat fardlu sekaligus sholat sunah rawatib. Kedua niat itu dinyatakan tidak ada yang sah.

Sedangkan untuk menggabungkan niat puasa qadla Ramadan dengan sunah Syaban dapat disamakan dengan kriteria pertama. Kedua niat puasa dianggap sah.

"Namun sebagian ulama berbeda pendapat dalam masalah tersebut. Ada yang mengatakan yang dianggap sah adalah puasa qadla Ramadan dan puasa sunahnya tidak sah dan memasukkannya dalam kelompok ke dua. Ada pula ulama yang mengatakan sah puasa sunahnya dan utangnya belum gugur sebagaimana kategori ketiga. Bahkan ada yang mengatakan tidak sah keduanya dan amalnya sia-sia seperti kategori ke empat."

Sumber: NU Online

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Rajab? Begini Penjelasannya, Lengkap dengan Bacaan Niat yang Wajib Diketahui

Niat menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa Rajab penting diketahui agar puasa yang dilakukan benar-benar sah.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Membaca Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh? Begini Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Bolehkah Membaca Doa Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh? Begini Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Niat puasa Ramadan merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebelum memulai menjalankan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Kapan Sebaiknya Membaca Niat Puasa Ramadan? Ini Dia Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Kapan Sebaiknya Membaca Niat Puasa Ramadan? Ini Dia Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Niat berpuasa merupakan salah satu syarat sahnya ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Alasan Puasa Ramadhan Muhammadiyah Lebih Dulu Dibandingkan NU, Ternyata Ini Penjelasannya

Alasan Puasa Ramadhan Muhammadiyah Lebih Dulu Dibandingkan NU, Ternyata Ini Penjelasannya

Perbedaan awal Ramadhan dan Syawal yang terjadi pada Muhammadiyah dan NU disebabkan karena perbedaan metode penetapannya.

Baca Selengkapnya
Berapa Hari Puasa Nisfu Syaban yang Dianjurkan? Berikut Penjelasannya, Muslim Harus Paham!

Berapa Hari Puasa Nisfu Syaban yang Dianjurkan? Berikut Penjelasannya, Muslim Harus Paham!

Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan pada pertengahan bulan Syaban.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Puasa 1 atau 2 Hari sebelum Ramadan? Begini Dalil dan Penjelasannya

Bolehkah Puasa 1 atau 2 Hari sebelum Ramadan? Begini Dalil dan Penjelasannya

Umat Islam biasanya melakukan berbagai amalan dalam menyambut Ramadan, salah satunya berpuasa sunah.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Nisfu Syaban, Lengkap dengan Jadwalnya di Tahun 2024, Jangan Sampai Kelewatan!

Niat Puasa Nisfu Syaban, Lengkap dengan Jadwalnya di Tahun 2024, Jangan Sampai Kelewatan!

Puasa Nisfu Syaban bisa membantu umat Islam untuk membersihkan diri dan mempersiapkan secara spiritual menjelang bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Puasa Ramadan Terpanjang dan Terpendek di Berbagai Negara, Ini Penyebabnya

Puasa Ramadan Terpanjang dan Terpendek di Berbagai Negara, Ini Penyebabnya

Rata-rata lamanya durasi puasa antara 12-13 jam. Namun, ada negara yang bahkan berpuasa sampai 20 jam.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Akui Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadan 2024

Menag Yaqut Akui Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadan 2024

Menag mengakui ada potensi perbedaan penetapan awal Ramadan tahun ini.

Baca Selengkapnya