Foto : Shutterstock
Dream - Surat Al-Lahab adalah surat ke-111 dalam Al-Quran. Terdiri dari lima ayat, surah ini termasuk surah Makkiyah lantaran diturunkan di kota Mekkah. Pada intinya, isi Surah Al-Lahab bercerita tentang ancaman Allah terhadap Abu Lahab atas sikapnya terhadap Nabi Muhammad saw.
BACA JUGA: Contoh idgham Bighunnah serta pengertiannya
Selain berlaku untuk Abu Lahab yang diancam dengan kebinasaan di atas api neraka, surah ini juga menjelaskan tentang perbuatan istrinya. Sebagai orang yang selalu menebar fitnah terhadap Rasulullah, sang istri pun bakal diberi kalung yang berupa tali dari sabut di neraka.
BACA JUGA: Memahami Arti dari An-Nasr, Makna dan Keistimewaannya
Pada suatu hari Rasulullah SAW naik ke bukit Shafa menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul. Selanjutnya Nabi SAW bersabda, " Wahai kaumku, jika aku ceritakan kepada kalian bahwa musuh mengintai kalian di belakang, apakah kalian mempercayaiku?"
Mereka menjawab," Tentu saja kami percaya." Nabi pun kemudian melanjutkan sabdanya," Saat ini aku akan memberikan peringatan kepada kalian tentang siksaan yang amat dahsyat." Lalu Abu Lahab menginterupsi, " Celakalah kamu, Muhammad! Apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami?." Kemudian Allah menurunkan surat ini. Sebelum mengetahui bacaan surat Al Lahab berikut kisah di baliknya.
Abu Lahab sebenarnya adalah paman Nabi Muhammad. Abu Lahab yang bernama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, merupakan kakak dari ayah Muhammad, Abdullah bin Abdul Muthalib. Meskipun demikian, Abu Lahab dan Abdullah berasal dari ibu yang berbeda.
Abu Lahab dilahirkan oleh Lubna binti Hajar (suku Khuza'a) pada sekitar 549 Masehi, sedangkan Abdullah lahir dari Fatimah binti Amr (klan Makhzum). Abu Lahab, julukan Abdul Uzza, bermakna " Bapak Api yang Berkobar" karena pipinya yang selalu merah. Sejak Muhammad menyatakan diri sebagai nabi, kemudian berdakwah menyebarkan Islam, Abu Lahab selalu menentangnya. Sebelum masa-masa menentang Muhammad, Abu Lahab pernah demikian bahagia melihat sang keponakan. Ini terjadi ketika Muhammad lahir.
Sebagai ungkapan kebahagiaan, Abu Lahab memerdekakan budaknya, Tsuwaibah. Dalam Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Tsuwaibah adalah wanita pertama setelah Aminah (ibu Muhammad) yang menyusui Muhammad. Abu Lahab gembira karena keponakannya tersebut berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. KH Miftachul Akhyar menyebutkan, kegembiraan itu adalah senangnya orang kafir, tidak ikhlas, dan bermuatan politis. Abu Lahab memang sangat ingin keponakannya itu tidak berjenis kelamin perempuan, yang bisa menjadi aib dalam budaya Arab kala itu.
Atas kegembiraannya terhadap kelahiran Nabi Muhammad, setelah meninggal, Abu Lahab mendapatkan keringanan hukuman di alam kubur setiap hari Senin, hari kelahiran Muhammad. Disebutkan oleh Quraish Shihab, diceritakan oleh al-Abbas, paman Nabi, beliau bermimpi melihat Abu Lahab (setelah Abu Lahab meninggal) dan bertanya, " bagaimana keadaanmu?" . Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Surah al-Lahab ini turun setelah sekian penentangan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad.
Puncaknya adalah ketika Nabi mendaki Bukit Shafa kemudian berseru untuk mengumpulkan orang-orang Quraisy. Ketika mereka berkumpul, Rasulullah bertanya, " Bagaimana, seandainya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?" Karena Muhammad dikenal sebagai orang baik dan jujur, yang tidak pernah mengatakan hal-hal lain kecuali kebenaran, mereka menjawab, " Ya."
Nabi bersabda lagi, " Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada azab yang pedih." Mendengar hal ini, Abu Lahab menjawab, " Apakah hanya karena (hendak mengucapkan) itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu." Sebagai respons ucapan Abu Lahab itulah, Surah al-Lahab diturunkan.
Artinya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
Artinya: Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
Artinya: Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
Artinya: Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
Artinya: Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
Surat Al-Lahab mengandung berita gaib bahwa Abu Lahab akan merugi, binasa dan celaka. Dan itu benar-benar terjadi karena ia mati mengenaskan di saat sakit yang membuat jijik teman-temannya hingga.
Surat Al-Lahab menghinakan istri Abu Lahab yang suka menghina Rasulullah. Leher yang seharusnya dikalungi perhiasan indah, justru akan dikalungi tali sari sabut atau talu dari besi neraka.
Surat Al Lahab merupakan salah satu mukjizat dan bukti kenabian Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Sampai akhir hayatnya, Abu Lahab tidak masuk Islam baik secara dhahir maupun batin. Maka ia benar-benar menjadi orang yang binasa dan celaka seperti ditegaskan surat ini.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas