Lulus Kuliah Kala Kerja Otak Melambat, Kisah Wanita Idap Kanker Ini Buat Haru
Dream - Mewujudkan mimpi bukan perkara mudah. Butuh perjuangan dan tak mudah menyerah menghadapi segala rintangan.
Demikian pula yang dilakukan oleh seorang mahasiswi pemilik akun Twitter @AidaRashidi. Meski mengidap penyakit parah kanker tulang punggung stadium 3, wanita ini bisa menyelesaikan program diploma.
Aida mengunggah momen kebahagiaan saat wisuda di akunnya. Dia juga memajang foto saat menjalani masa-masa pemulihan.
Diketahui Aida mulai menempuh program pendidikan diploma pada 2015. Seharusnya, program itu selesai dalam 2,5 tahun.
Sayangnya, Aida butuh waktu lebih lama. Dia terpaksa sering tidak masuk kuliah lantaran harus rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke rumah sakit.
Perawatan yang Melelahkan
Dia juga sering melewatkan kelas paginya di rumah sakit. Selama proses pengobatan, jadwal pemeriksaan di rumah sakit sebagian besar berlangsung di pagi hari.
"Saya tidak bisa menghitung berapa banyak darah yang mereka ambil untuk menguji saya. Berhari-hari menunggu hasil, memotong bagian dalam mulut saya untuk biopsi, CT scans, hingga akhirnya hasilnya keluar pada 15 Januari 2017," kata Aida, dikutip dari World of Buzz.
Aida didiagnosis menderita kanker tulang ganas stadium 3A. Dia terpaksa meninggalkan teman-teman dan studinya di Arau untuk mulai menjalani perawatan kanker.
Proses perawatan itu harus dia jalani dengan melelahkan. Aida menjalani 12 siklus kemoterapi dalam satu tahun. Seperti para penderita kanker lain, Aida juga merasakan sedihnya kehilangan rambut dan menurunnya stamina ketika tubuhnya mengalami memar.
Perawatan itu terus dijalani hingga akhir Desember 2017.
Gadis yang Kuat
Terlepas dari itu semua, Aida adalah gadis tangguh. Dia memutuskan untuk melanjutkan diploma dengan pindah ke kampus lain yang dekat dari rumah sakit.
Dengan begitu, dia tetap bisa kuliah sembari menjalani perawatan medis. Dia mengatakan betapa sulitnya menjalani pengobatan sembari melanjutkan kuliah, tapi dia tetap melakukannya.
Aida akhirnya lulus tanpa perlu mengulang apapun. Ini menjadi prestasi luar biasa bagi Aida.
Dalam unggahannya, Aida mengucapkan banyak terima kasih pada keluarga, teman, juga dokter dan perawat yang telah mendukung dan peduli pada perjalanannya.
Masya Allah, Mahasiswa S2 dan S3 itu Anak Juru Parkir
Dream - Tukang parkir bukan profesi hina. Banyak kisah membanggakan yang ternyata tersembunyi di balik kerja keras para tukang parkir.
Seperti diceritakan oleh seorang mahasiswa. Dia bertemu dengan seorang tukang parkir tua saat hendak memotong rambutnya.
Menjelang siang hari, mahasiswa tersebut mendatangi kios potong rambut langganannya. Sesampai di sana, dia belum bisa dilayani lantaran tukang potong tengah pergi ke masjid untuk sholat.
Melihat mahasiswa itu, si tukang parkir menghampiri mahasiswa itu. Bertanya sebentar, tukang parkir meminta mahasiswa tersebut menunggu di bangku yang telah disiapkan.
"Tunggu aja dulu mas di sini, tukang potong rambutnya lagi ke masjid, mau sholat. Paling dia pergi 15 menit saja," kata tukang parkir itu.
"Baik, Pak. Kalau gitu, saya tunggu aja dulu," kata mahasiswa tersebut.
Keduanya lalu terlibat perbincangan, mulai lama kerja si tukang parkir hingga kampus tempat mahasiswa itu kuliah.
Anak Kuliah S2 dan S3
Tukang parkir itu lantas bercerita mengenai anaknya yang tengah kuliah S3.
"Wah, luar biasa, Pak. Anaknya kuliah S2 dan S3 di mana, Pak?" tanya mahasiswa itu.
"Di Australia dan Jerman, dia didanai oleh perusahaan tempatnya bekerja," kata si tukang parkir.
"Perusahaan tempat anak saya bekerja perusahaan minyak. Dulu S1, anak saya kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Yogyakarta. Setelah lulus S1, dia mencoba melamar pekerjaan di perusahaan tersebut, sehari kemudian setelah mengirim lamaran, hp anak saya berbunyi. Saya yang angkat hpnya, karena dia lagi keluar rumah," ceritanya.
Sang juru parkir yang tak disebutkan namanya itu lantas menceritakan soal telepon yang diterimanya itu kepada anaknya. "Setelah anak saya kembali, perusahaan dan anak saya berkomunikasi, akhirnya anak saya diterima bekerja di sana," katanya.
"Karena anak saya kerjanya bagus dalam perusahaan, maka perusahaan menawarkan S2 ke Australia, pulang dari Australia, anak saya ditawari lagi untuk melanjutkan S3 ke Jerman karena dia bekerja dengan baik di perusahaan. Sekarang sedang melanjutkan S3,” kata si tukang parkir.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Pilu Mahasiswi Kerja di 3 Tempat Demi Hidupi Adik dan Nenek Angkat karena Sang Ibu Kabur
Curhat pilu wanita mengaku lelah batin saat konsul dengan ustadz Hanan bikin penonton berderai air mata
Baca SelengkapnyaGegara Pergi Kerja Diam-Diam, Wanita Ini Dipukul hingga Disekap di Kandang Sapi oleh Sang Suami
Sekujur tubuh wanita ini penuh luka lebam akibat dipukul pakai kayu oleh suaminya
Baca SelengkapnyaPegawai Racuni Teman Kerja yang Lagi Hamil Agar Tak Kelimpahan Pekerjaan Saat Cuti Melahirkan
Rencana jahat itu terungkap ketika korban menyadari bahwa air minumnya terasa aneh, tidak peduli dari mana sumbernya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Siswa Laki-laki Tidak Ambil Kesempatan 'Cuci Mata' dengan Menjaga Pandangan Saat Teman Wanita Menari Ini Banjir Pujian
Anak-anak muda tersebut lebih memilih untuk 'menundukkan' pandangan daripada melihat pertunjukan tarian teman perempuan mereka.
Baca Selengkapnya90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih
Kehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.
Baca SelengkapnyaPengalaman Horor Pemilik Toko Merasa Diteror Ilmu Hitam: Malam Dengar Ledakan, Paginya Taburan Bunga Orang Mati dan Tanah Kuburan
Kejadian aneh dan menakutkan tak berhenti di situ saja. Kartika sempat merekam momen seram saat lagi rebahan.
Baca SelengkapnyaAlasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang
Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.
Baca Selengkapnya5 Penyakit Ini Bisa Mengancam Pekerja Kantoran, Apa Saja?
Olahraga rutin dan makan sehat, agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
Baca Selengkapnya