Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Minum usai makan sudah jadi aktivitas yang tak terpisahkan. Apapun jenis minumannya, mulai air mineral, teh, maupun minuman lainnya, kita akan langsung menengguknya sehabis makak.
Tetapi, hal tersebut rupanya tidak dianjurkan baik dalam ajaran Islam maupun dunia medis. Malah dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dikutip dari Bincang Syariah, ternyata banyak ulama yang membahas mengenai kebiasaan ini. Salah satunya adalah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Di setiap ceramahnya, Habib Luthfi selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dari pola makan. Salah satu caranya yaitu dengan tidak langsung minum begitu selesai makan.
Dianjurkan untuk menunggu dulu selama 30 menit baru minum. Ini agar makanan diproses dulu dalam perut.
Kebiasaan ini rupanya dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Beberapa ulama yang menjelaskan sunah ini antara lain Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin.
" Dan hendaknya tidak banyak minum ketika makan kecuali untuk melancarkan jalannya makanan yang tersendat atau haus, ada yang mengatakan hal seperti ini dianjurkan dalam ilmu kedokteran."
Ibnu Muflih berpendapat senada. Dia menuangkan pendapatnya mengenai sunah tidak langsung minum usai makan dalam kitabnya Al Adab Al Syar'iyyah.
" Buah yang dicerna di dalam perut akan rusak sebab air yang mencampurinya. Sebagian ahli kedokteran mengatakan bahwa menahan haus setelah makan buah-buahan adalah sebaik-baik obat."
Demikian halnya dengan Ibn Al Qayyim Al Jauziyah. Dia membahas hal ini dalam kitabnya At Thibb An Nabawiy.
" Dan minum setelah makan bukan merupakan petunjuk Nabi SAW, air tersebut dapat merusak makanan terutama jika airnya panas atau dingin, sungguh sangat buruk."
Dilihat dari sudut pandang medis, para dokter menjelaskan konsumsi air setelah makan dapat membuat enzim pencernaan dalam perut jadi lebih encer. Sehingga, makanan tidak dapat tercerna dengan baik.
Karena tidak tercerna dengan baik, glukosa dalam makanan dapat berubah menjadi lemak dan memicu kadar insulin. Kondisi ini memicu meningkatnya kadar gula darah.
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Makanan memiliki peranan penting bagi kehidupan. Dari makanan, seorang makhluk mendapatkan energi untuk bisa melanjutkan aktivitasnya.
Makanan juga merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT, sehingga kita dianjurkan untuk selalu bersyukur.
Tidak bisa dipungkiri, setiap orang punya selera masing-masing soal makanan. Selera itu menentukan suka tidaknya seseorang pada makanan.
Ada yang menganggap makanan lezat sehingga begitu menyukainya. Namun tidak sedikit orang merasa tidak cocok dengan rasa makanan tertentu.
Jika tidak cocok apalagi suka, dianjurkan untuk tidak mencaci makanan. Karena sejatinya makanan itu merupakan kasih sayang dari Allah SWT.
Dikutip dari Bincang Syariah, seorang pencela makanan termasuk orang yang tidak mau bersyukur atas nikmat yang diterimanya. Dia tidak ingat masih banyak orang yang tidak bisa makan.
Imam An Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin menyebut pencela makanan sebagai orang yang sombong. Dalam pandangannya, memuji makanan berarti menyukainya sedangkan mencela berarti merendahkan nikmat yang diberikan Allah.
Dalam hadis riwayat Imam Muslim, sahabat Jabir RA bercerita bagaimana Rasulullah Muhammad SAW memperlakukan makanan. Suatu hari, Rasulullah meminta lauk kepada istrinya namun yang tersedia hanyalah cuka.
" Bahwasanya Nabi SAW meminta kepada istri beliau lauk. Lalu mereka menjawab, 'Kami tidak punya lauk kecuali cuka." Kemudian Rasulullah memintanya dan memakannya (bersama roti) dan bersabda, " Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka'."
Hadis ini menunjukkan bagaimana Rasulullah memperlakukan makanan. Meski cuka, Rasulullah tetap memakannya dan tidak mencelanya.
Sepanjang hidup Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Jika tidak menyukai makanan yang tersedia, Rasulullah cukup meninggalkannya.
Ini merupakan adab Rasulullah kepada Allah yang patut kita contoh. Jika mencela makanan yang tidak disukai, sama saja dengan ucapan buruk menolak rezeki dari Allah.
Sumber: Bincang Syariah
Dream - Amal merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia dalam hakikatnya sebagai makhluk yang diciptakan Allah SWT.
Umat Islam dianjurkan beramal sebanyak mungkin. Menebarkan kebaikan kepada sesama maupun alam.
Tetapi, hal yang terpenting bagi seorang Muslim saat beramal adalah mendapatkan ridha Ilahi.
Agar mendapatkan ridha dari Allah, dianjurkan mengucap doa ini. Doa ini merupakan doa putri Rasulullah Muhammad SAW, Fatimah Az Zahra.
© dream.co.id
Allahumma inni as'aluka huda wattuqa wal 'afafa wa ghina wal 'amala bima tuhibbu watardha, allahumma inni as'aluka min quwwatika lidha'fina wa min ghinaka lifaqrina wa faqatina, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlina, allahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ali muhammadin, wa a'inna 'ala syukrika wa dzikrika, wa tha'atika wa 'ibadatika, birahmatika ya arhamar rahimin.
Artinya;
Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.
7 Potret Adu Mewah Rumah Artis Keturunan Arab, Shireen Sungkar Mewahnya Bak Istana Raja Minyak
Kenangan Kiki Farrel Tentang Almarhumah Mama Dahlia Semasa Hidup
3 Potret Rumah Artis di Klaten yang Jarang Terekspos, Milik Dono Warkop Kumuh & Terbengkalai!
Momen Keseruan Mayangsari Berlibur di Purwokerto, Santuy Tenteng Tas Branded ke Kebun Jeruk!
Rafathar Tolak Kotak Makan Pemberian Sang Nenek, Netizen Menjerit Saat Tahu Harganya
Viral Kasta Tertinggi Pesta Pernikahan: Undangannya Ada Tulisan Kayak Begini
Sederet Artis Ini Dianggap Terlalu Kurus, Ada yang Dicurigai Pakai Obat-obatan Terlarang!
Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Perkembangan di Indonesia