Pria Ini Jalan Kaki Hampir 11 Bulan Demi Naik Haji, Cuma Bawa Gerobak buat Tempat Tidur dan Berteduh
Dia memiliki gerobak dengan berat hingga 250 kilogram untuk membawa barang-barang pribadinya.
Dream - Hari ini, Kamis 26 Juli 2018, jemaah haji Indonesia di Madinah mulai bergerak menuju Mekah. Di tengah perjalanan nanti, mereka akan singgah di Bir Ali.
Tempat ini terletak 11 kilometer dari Masjid Nabawi. Tepatnya sebelah barat Lembah Aqiq. Di sana, sebuah masjid berdiri. Namanya Masjid Bir Ali. Bangunan masjid bernama lain, Masjid Abyar Ali itu tampak seperti benteng perang. Gagah.
Lokasi ini merupakan saksi bisu perjalanan haji Rasulullah Muhammad SAW. Di bawah sebuah pohon, Rasulullah berteduh di tengah perjalanan menuju Mekah. Di lokasi ini pula, sahabat Ali bin Abi Thalib RA menggali banyak sumur.
Menurut catatan sejarah, di lokasi ini, Rasulullah melakukan miqat dan mengenakan kain ihram untuk berumroh. Peristiwa inilah yang akan diikuti jemaah haji di seluruh dunia tiap tahun.
Di masjid ini, jemaah haji akan meniatkan diri untuk berumroh wajib dan menjalankan sholat ihram.
Konsultan Pembimbing Ibadah Haji, Ahmad Kartono, mengatakan, sebelum ke Bir Ali, jemaah haji Indonesia diminta untuk berihram di pemondokan masing-masing. Sehingga, begitu tiba di Masjid Bir Ali, jemaah dapat segera melaksanakan sholat.
"Jemaah bisa melaksanakan sholat tahiyatul masjid 2 rakaat, sholat ihram dua rakaat, baru melaksanakan niat," ujar Kartono di Madinah, Rabu, 25 Juli 2018.
Niat yang dia maksud ialah niat umroh untuk haji tamattu'. "Sebagaian besar jemaah kita, melaksanakan haji tamattu'," kata dia.
Haji tamattu' adalah salah satu prosesi haji yang didahului umroh. Jemaah haji memakai ihram dari miqat dengan niat umroh pada musim haji.
Masjid Bir Ali pertama kali dibangun di masa Gubernur Madinah Umar bin Abdul Aziz pada 706 hingga 712. Arsitek Masjid Bir Ali, Abdul Wahid El, membuat rancangan bangunan masjid terinspirasi masyarakat sekitar.
Sejak 1985, masjid ini dipersolek. Raja Fahd bin Abdul Aziz memperluas lokasi masjid. Tanah seluas 6.000 meter persegi dijadikan lokasi miqat. Di lokasi itu, dua set koridor terpisah teras seluas 1.000 meter persegi.
Bangunan ini juga memiliki menara yang unik. Bentuknya spiral. Tingginya 64 meter.
Selain area masjid berbentuk kotak, Bir Ali juga menyediakan lapangan parkir. Di musim haji, lahan itu digunakan puluhan bus singgah dan kendaraan pribadi bagi yang berhaji mandiri.
Usai singgah di Masjid Bir Ali, para tamu Allah akan melanjutkan perjalanan ke Mekah. Jarak Bir Ali ke Mekah sekitar 450 kilometer.
Ditempuh dengan kendaraan, sekitar empat hingga enam jam perjalanan.
Miqat merupakan salah satu rukun untuk menjalankan umroh dan haji. Selain Bir Ali, terdapat pula lokasi miqat lain, di antaranya,
1. Miqat di dalam kota Mekah (untuk para mukimin atau umrah sunah): Ji'irranaa, Adni al-Hal dan Tan'eem.
2. Yalamlam terletak 84 km dari Mekah. Biasanya digunakan oleh warga Yaman.
3. Juhfah, biasanya digunakan oleh jemaah asal Mesir, Afrika Utara, Suriah, Yordania dan Libanon.
4. Wadi Aqeeq, lokasi ini berjarak 94 kilometer dari Mekah. Biasanya digunakan untuk miqat oleh warga Irak.
5. Qarn al-Manazil terletak 94 kilometer dari Mekah.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
[crosslink_1]
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia memiliki gerobak dengan berat hingga 250 kilogram untuk membawa barang-barang pribadinya.
Honor Wiwik sebagai guru tidak tetap saat ini Rp450 ribu per bulan, sangat jauh dari standar upah minimum di kabupaten setempat.
Hasan mengaku senang akhirnya bisa berangkat melaksanakan ibadah haji setelah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19
Jauharoh Said mengaku sudah berhaji 20 kali.
Sejumlah jemaah haji Indonesia tak kuasa menahan tangis saat pertama kali melihat Kabah.
Sumini terpaksa berangkat seorang diri lantaran suaminya sudah melewati batas usia yang diperbolehkan menunaikan haji.
Walaupun harus menggunakan kursi roda, namun hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk beribadah.
Sang ibu berpulang dua tahun setelah ayahnya meninggal.
Sambil tersipu malu, keduanya menyebut salah satu doa yang akan dipanjatkan yakni diberikan jodoh.
"Memang badanku tidak sempurna seperti Ucok Baba kodong tapi yakinka Allah akan melindungiku," ucap Sudirman.
Sambil berlinang air mata, Mastura bercerita bahwa dia dan suami bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
Walaupun menunggu selama 9 tahun untuk menabung, semangat dan tekadnya untuk memenuhi rukun Islam ke-5 tak membuatnya goyah.
Demi ibadah haji, pemuda ini rela bersepeda sejauh 5.000 kilometer ke tanah suci.
"Sebagai tukang sapu jalanan, saya ada penghasilan Rp 1.540.000 setiap bulan. Itu sebagian saya sisihkan untuk berangkat haji," kata Mat Hori.
"Lebih baik menjadi mantan preman, daripada menjadi mantan ustaz," itulah kalimat yang menjadi semangatnya.
Selama 42 tahun Djaelani menyisihkan uangnya agar bisa naik haji
"Rasa bahagia dan lega. Bahagia luar biasa karena ada panggilan haji ini," ungkap Eme.