Dream – Mulai hari ini, Jumat 31  Maret 2017, aturan khusus bagi ibu hamil untuk naik kereta api, berlaku. Dengan begitu, ibu hamil yang ingin naik kereta api, harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).

“Iya, benar (ada aturan itu),” kata Senior Manager Humas KAI, Suprapto, ketika dihubungi Dream di Jakarta.

Ibu hamil yang berencana bepergian dengan moda ini, harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diterapkan perusahaan pelat merah itu, yaitu ibu hamil dengan usia kandungan 14 minggu-28 minggu, diperbolehkan naik kereta api.

Untuk kandungan dengan usia kurang dari 14 minggu atau lebih dari 28 minggu, ibu hamil harus membawa surat keterangan dari dokter kandungan atau bidan yang menyatakan usia kehamilan pada pemeriksaan, kandungan dalam keadaan sehat, dan tidak ada kelainan pada kandungan. Surat tersebut ditunjukan kepada petugas ketika boarding.

Dia juga harus membawa minimal 1 orang pendamping untuk menemaninya selama perjalanan berlangsung.

Bagaimana jika tidak membawa surat tersebut? Suprapto mengatakan ibu hamil yang bersangkutan harus memeriksakan kandungannya di pos kesehatan yang ada di stasiun keberangkatan. Setelah pemeriksaan dinyatakan atau direkomendasikan tidak dalam kondisi yang memungkinkan untuk naik kereta api, ibu hamil bisa membatalkan perjalanan. Biaya tiket akan dikembalikan 100 persen.

“Tapi, kalau bersikeras untuk melakukan perjalanan, penumpang wajib membuat surat pernyataan dan segala risiko menjadi tanggung jawab yang bersangkutan,” kata Suprapto.