Dream - Kasus Mirna Salihin, perempuan yang meninggal usai meminum kopi di kedai kopi di Grand Indonesia, masih menyimpan misteri. Meski begitu belakangan satu nama terus disorot.
Nama satu orang tersebut tak lain adalah Jessica, teman minum kopi korban. Nama itu diduga berperan besar dapat mengungkap sebab di balik meninggalnya Mirna.
Tetapi, kepolisian Polda Metro Jaya tak ingin gegabah menyorot satu nama saja. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, polisi juga fokus pada nama-nama lain.
" Semuanya kami periksa. Suami, keluarga, teman, dan pembantunya. Jadi tidak ke satu orang saja. Kami ingin sesuatu itu bulat karena fakta-fakta kesesuaian dan analisa bukan opini," kata Krishna, di Polda Metro Jaya, Rabu, 13 Januari 2016.
Khrisna menambahkan, proses interograsi Polisi yang selama ini berjalan tidak hanya difokuskan kepada Jessica semata. Interograsi juga dilakukan pada saksi-saksi lain.
" Semua saksi sudah sering diinterograsi. Tidak hanya Jessica saja. Interograsi dilakukan di kepolisian dan juga di lokasi pas pra-rekonstruksi," ujar dia.
Lebih lanjut, Krishna mengatakan dalam waktu dekat ini akan melakukan pemanggilan terhadap para saksi.
Pemeriksaan tersebut dipergunakan untuk melengkapi Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) Polisi.
" Pemanggilan saksi nanti itu akan dipergunakan untuk melengkapi BAP. Waktu pemanggilannya kurang lebih tiga hari ke depan dan melibatkan semua saksi. Tidak hanya satu orang saja," ucapnya. (Ism)
Dream - Kepolisian terus mencari informasi untuk menguak kematian Mirna Salihan, perempuan yang tewas usai meminum kopi Vietnam, Rabu, 6 Januari 2016.
Dalam pemeriksaan lanjutan, polisi menggeledah rumah teman dekat korban yang bernama Jessica pada, Senin, 11 Januari 2016 malam.
" Untuk evaluasi saja. Sebab yang bersangkutan berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara-red)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Selasa, 12 Januari 2016.
Dari hasil penggeledahan, polisi menyita sejumlah barang milik Jessica. Meski begitu, polisi enggan menyebut barang apa saja yang disita.
Sebelumnya, polisi telah melakukan pra-rekonstruksi di TKP yang melibatkan tim siencitfic crime investigastion, ahli DVI, racun dll.
Beberapa petunjuk semisal sidik jari, bercak darah dan bukti-bukti yang bisa dikembangkan telah didapat. Meski begitu, Krishna tak ingin menjelaskan secara detail data yang didapat.
" Tapi detailnya tak bisa kami ungkapkan," ucap dia. (Ism)
Dream - Polda Metro Jaya telah melakukan pra rekontruksi di kafe Olivier di Grand Indonesia, lokasi Wayan Mirna Salihin tewas usai menyeruput kopi es Vietnam.
Polisi menghadirkan dua sahabat Mirna yang kala itu datang bersamanya. Keduanya menjelaskan kronologi pertemuan mereka dengan Mirna di kafe itu.
Dalam pra rekonstruksi itu, Mirna duduk di tengah diapit dua temannya di sebelah kiri dan kanan.
Keduanya juga memperagakan detik-detik terakhir Mirna tewas. Awalnya ia mual usai menyeruput es kopi Vietnam. Setelah itu, Mirna meminta rekannya untuk mencium aroma minuman yang diminumnya tersebut.
" Oh my god, it's so bad," kata salah satu rekan korban mengulangi ucapan Mirna usai menenggak es kopinya saat pre rekontruksi.
Kepala Bidang Humad Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polis Mohammad Iqbal mengatakan terkait keterangan saksi dan sejumlah barang bukti, penyidik masih mengumpulkan semuanya dan sedang dianalisa.
Nantinya, dari analisa ini akan disimpulkan berkorelasi atau tidak dengan kejadian tersebut sehingga bisa mengerucut apakah peristiwa ini pembunuhan atau tidak.
Sebelumnya keluarga tak berkenan jenazah Mirna diautopsi. Tapi setelah dibujuk polisi dan diberitahu dugaan polisi, keluarga akhirnya setuju.
Mirna tewas pada Rabu 6 Januari 2015, usai menenggak kopi Vietnam yang dipesankan rekan Mirna sebelum ia datang. Diketahui ada jeda 40 menit sejak rekan korban memesankan kopi sampai akhirnya Mirna datang dan meminum kopinya.
Salah satu rekan korban memang lebih dulu datang ke cafe di Grand Indonesia tersebut. Sedangkan Mirna datang belakangan bersama seorang rekan lainnya
" Kita belum menyimpulkan ini peristiwa pembunuhan. Tapi penyidik meyakini kematian korban tidak wajar dan mencurigai suatu zat di dalam kopi sebagai penyebab utamanya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menambahkan.
Dream - Polisi terus mengembangkan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin usai minum kopi di Grand Indonesia.
Rekaman kamera CCTV yang disita polisi tak dapat menunjukkan apa yang dilakukan rekan korban dengan kopi, sebelum Mirna tiba dan meminum kopinya.
Kamera CCTV itu berada di balik sebuah tanaman tinggi. Sementara rekan korban memilih tempat duduk persis di balik tanaman tinggi itu.
Sehingga tidak terlihat apapun yang dilakukan rekan korban di rekaman CCTV. Namun polisi menyebut sejumlah saksi memberikan keterangan yang bisa menjadi bukti selain rekaman CCTV.
Sebelumnya keluarga tak berkenan jenazah Mirna diautopsi. Tapi setelah dibujuk polisi dan diberitahu dugaan polisi, keluarga akhirnya setuju.
Mirna tewas pada Rabu 6 Januari 2015, usai menenggak kopi Vietnam yang dipesankan rekan Mirna sebelum ia datang. Diketahui ada jeda 40 menit sejak rekan korban memesankan kopi sampai akhirnya Mirna datang dan meminum kopinya.
Salah satu rekan korban memang lebih dulu datang ke cafe di Grand Indonesia tersebut. Sedangkan Mirna datang belakangan bersama seorang rekan lainnya.
" Kita belum menyimpulkan ini peristiwa pembunuhan. Tapi penyidik meyakini kematian korban tidak wajar dan mencurigai suatu zat di dalam kopi sebagai penyebab utamanya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Senin 11 Januari 2016.
Dari keterangan yang didapat Polda Metro Jaya, karyawan cafe sempat mencicipi setetes kopi yang diminum korban. Hasilnya pegawai kafe itu langsung muntah-muntah usai mencicipi setetes kopi itu.
" Ini harus dirunut dan direkonstruksi seluruhnya. Mencocokkan alat bukti satu dan lainnya untuk menyimpulkan," kata Krishna menambahkan. (Ism)
Dream - Kopi yang diminum Mirna Salihin (28) diduga mengandung zat berbahaya. Sebab usai diminum Mirna, kemudian tewas, karyawan kafe coba mencicipi dan langsung muntah-muntah.
" Ketika saksi (karyawan cafe) mencicipi kopi itu, ia merasakan rasa yang kebas. Kemudian saksi langsung merasakan mual selama setengah jam dan muntah-muntah," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Senin 11 Januari 2015.
Krishna menjelaskan usai Mirna kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit, pegawai kafe menyingkirkan kopi itu ke dapur.
Lalu oleh pegawai itu diambil setetes kopi memakai ujung sedotan. Kemudian diteteskan di tangannya, lalu dicicipi. " Padahal itu cuma setetes. Makanya kami menduga ada sesuatu di kopi itu," tegas Krishna.
Berdasarkan hasil temuan awal Puslabfor, diduga ada Sianida di dalam kopi itu. Nantinya, hal itu akan dicocokkan dengan hasil analisa sampel lambung, hati, dan empedu korban, usai jenazah diautopsi.
Hingga kini polisi belum menyimpulkan ini peristiwa pembunuhan. Namun, penyidik meyakini kematian korban tidak wajar dan mencurigai suatu zat di dalam kopi sebagai penyebab utamanya. (Ism)
Dream - Wayan Mirna L Salimi, 27 tahun, meninggal usai meminum seteguk es kopi yang dipesan dr Restoran Olivier, West Mall, Grand Indonesia. Dia berada di sana bersama dua orang sahabatnya.
Menurut seorang sahabat Mirna, Fransiska, mengungkap beberapa fakta seputar kehidupan wanita ini. Fakta itu tertuang dalam status yang dia unggah di aku media sosial Path.
Mirna sebetulnya masih dalam masa kebahagiaan. Dia baru sebulan menikah dengan kekasihnya. Menurut Fransiska, Mirna telah berpacaran dengan pria yang menjadi suaminya selama 10 tahun.
" Sepuluh tahun pacaran, sebulan married, then passed away setelah minum coffee di Olivier," tulis Fransiska, diakses [ada Sabtu, 9 Januari 2016.
Pemilik akun tersebut juga mengungkapkan Mirna sempat mengonsumsi obat pelangsing sebelum pergi ke restoran Olivier. Dia menduga Mirna meninggal karena serangan jantung akibat reaksi antara obat pelangsing bertemu kopi.
Sebelumnya, Mirna pergi ke restoran Olivier bersama kedua sahabatnya. Dia memesan es kopi vietnam di restoran tersebut.
Tetapi, baru saja meminum seteguk es kopi tersebut, Mirna seketika mengalami kejang-kejang. Dia dilarikan ke klinik Damayanti, klinik yang ada di pusat perbelanjaan tersebut untuk mendapat penanganan medis, namun sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik